Kenangan di Kantin Sastra

 Banyak kenangan dan memori kalau masuk ke sebuah tempat yang sangat memorable. Tempat di mana gw pernah berada masuk dan nyemplung di dalamnya.

Sebut aja nama samarannya adalah Kansas, atau lebih dikenal Kantin Sastra.

Belakangan ini gw dan istri sering banget nongkrong di Kansas. Karena kegabutan, dan karena deket juga, akhirnya jadi sering berburu makanan murah di sana. Ditambah nuansanya gak berubah banget dari jaman gw kuliah.

Kantin kenamaan tempat gw pernah nongkrong selama 4 tahunan itu emang udah banyak berubah. Masih dengan bentuk kerucutnya yang sudah nembok banget. Tapi sekarang di dalem kantinya rada panas, jadi gw nongkrong di bawah pohon yang jaman dulu ada payung-payung. Yang gw seneng itu perubahannya paling secara fisik aja, namun nuansanya gak banyak berubah.

Anak sastra masih dengan nuansa bodo amatannya, yang dandan ya dandan, yang begajulan ya begajulan, dan ngerasa kalau sangat gw-gw dan elo-elo banget. Meskipun udah hampir 16 tahun berlalu dari kelulusan gw.

Masih dengan penjual yang sangat membumi, harga yang bersahabat, dan banyak keriaan-keriaan yang kalau dipikir masih gak banyak berubah secara nuansa. Gw masih bisa masuk dan nongkrong tanpa ada orang yang mempedulikan.

Sastra dengan kebodoamatannya emang jadi daya tarik tersendiri. Berasa di negara barat aje, mau jungkir balik kaya apa juga orang gak akan ada yang peduli. Di sebelah sana teriak-teriakan nongkrong, di sebelah mana nyanyi-nyanyi gak karuan, dan ada juga yang tengah ngerjain tugas kuliah di antara semua keriuhan itu.

Mungkin banyak yang relate juga karena kerinduan yang amat sangat muncul di kala dalam kenyataannya gw sudah meninggalkan tempat penuh cerita itu. Sempet posting di grup whatsapp kampus dan ternyata banyak juga yang sedang menata kerinduannya dengan Kansas.

Ayam kalasan mas Roni, gado-gado toprak Kopral, dan masih banyak lagi seakan ngobatin kerinduan. Ternyata udah sejauh ini gw melangkah ke luar, di hingar-bingar kansas masih seolah memanggil cuplikan-cuplikan cerita hidup di belakang.

Kadang susah juga dateng ke kampus apalagi ke Kansas sebagai orang lain. Bukan orang lain juga sih, cuma sebagai orang yang sudah di luar, dan sedang mengarungi hidup di samudera lautan.

Gak lama sih, cuma numpang makan siang doang. Gw dan bini pun lanjut pulang untuk kembali ke kehidupan nyata. Macul berlian lagi.

Di Kansas itu yang gak tahan kenangannya. Sumpah.

Yang mungkin bini gw gak tau dan gak boleh tau, hahaha.

parah loe...

Comments

Popular posts from this blog

KARYA IKHWAN ARYANDI

Perintis Periklanan Itu Bernama Nuradi

Nasi Padang Agensi Jepang