Debat Dirgahayu

Perdebatan menarik ketika dengan berat meninggalkan rumah. Karena sebenernya gw gak mau ninggalin perdebatan hangat di milis CCI. Lagi hangat nan parah soalnya. Semua orang berpendapat sesuai dengan keilmuan yang dipunya oleh masing-masing orang.

Tapi apa daya, kemaren gw harus mengantar bokap dan nyokap ke rumah Tuo (nenek:bahasa Zimbabwe) gw di daerah Daksa. Tapi, sebelum pergi ada accident sedikit. Jadi kaca sopir mobil gak bisa ditutup dan kayaknya vital banget. Akhirnya gw membawanya ke Duta Mas ITC Fatmawati untuk direparasi. Tak lama direparasi pun gw akhirnya menemani bokap dan nyokap untuk menukar dolar.

Kaget juga sih di money changer tempat gw biasa nuker itu berani ngasih nilai tinggi untuk dolar. Dan akhirnya bokap gw nuker Ringgit dan Peso yang dia punya. Dikasih dengan nilai tinggi juga lagi sama mereka. Wah bisa dijadiin tempat berlangganan untuk nuker duit nih.

Abis itu, kami makan dulu di restoran Ampera untuk makan siang. Tak lama ketika ingin pulang, kami bertemu dengan om Irdam sekeluarga baru aja mau makan. Yaudah sempet terhenti sambil mengobrol, akhirnya kami pun ke Daksa.

Sesampainya di Daksa, gw nyelamatin Tuo gw yang berulang tahun ke 77. Wah bokap gw dan Tuo ternyata cuma beda 20 tahun. Karena Tuo gw itu berumur 20 ketika melahirkan bokap. Pas ngobrol-ngobrol dengan tante Widah juga, kami membicarakn masalah keluarga yang sangat penting. Gak bakal gw umbar deh di blog gw ini kayaknya. Tak lama, uni pun muncul abis pulang dari kantor.

Yaudah deh, menjelang Magrib, gw dan Dhila membeli martabak di jalan raya Gunawarman. Lalu kami pun menyantap martabak sambil mengobrol. Seru juga sih membicarakan masalah keluarga ini. Tapi, gw cuma bakal ngambil yang positifnya aja deh.

Kami berlima pun pulang ke rumah. Abis itu, gw langsung membuka laptop. Ketika masuk ke CCI gokil banget! Ternyata permasalahan yang diperbincangkan kemaren sudah sangat meruncing. Semua orang saling mengemukakan pendapat mereka.

Mulai dari om Djito, mas Sesek, sampai om DanRem pun ikut berpendapat. Gw seneng sih walaupun berujung pepesan kosong, tapi semua mencoba mengemukakan pendapat. Semakin melebar semakin asik kalau kata om Djito. Kalau menurut gw tinggal kembali ke indivu-individu masing-masing aja yang menginterpretasikannya gimana.

Ya, pembahasan mengani tema anak muda pembangkang ini mungkin dapat diterjemahkan dengan berbagai pendapat. Jadi terserah masing-masing orang. Sama halnya ketika Glenn Marsalim membicarakan mengenai rising star. Jadi itu adalah pendapat masing-masing individu.

Perdebatan bukan hal untuk yang dihindari, karena dengan berdebat sesungguhnya semua pihak dapat melihat yang tidak terlihat ketika itu dikemukakan orang lain. Tinggal bagaimana gw sebagai individu menelaah itu dan menjadikan itu sebagai input positif ke gw.

Baru kali ini gw nulis blog siang hari dan tepat pukul 12 siang. Bukan apa-apa sih, soalnya semalem gw ngantuk banget, jadi langsung tidur aja. Gw seneng banget ngeliat dan ngejalanin proses ini. Karena sebenarnya proses ini akan mendewasakan gw lebih lanjut lagi. Mudah-mudahan semuanya lancar ya?

Weekend ini weekend yang panjang. Karena hari ini adalah hari raya Nyepi dan besok udah hari Jumat. Jadi panjang banget deh liburnya. Gw, bokap, nyokap, uni, dan Dhila lagi jadi babi pemalas semua. Kalau gw mah libur mulu tiap hari, wong belom kerja, heheheheeheh....... Ayo semua berdoa menurut lingkar pinggang masing-masing! Berdoa MULAI!

Quote: Debar kusir itu, debat sambil naek delman.

Comments

Popular posts from this blog

KARYA IKHWAN ARYANDI

Perintis Periklanan Itu Bernama Nuradi

Akhirnya Gw Menikah