Posts

Showing posts from February, 2009

Seribu Wajah Copywriter

Copywriter adalah seorang salesman Namun juga seorang actor Copywriter adalah seekor bunglon Namun juga seorang orator Copywriter adalah seorang seniman Namun juga seorang team player Copywriter adalah seorang pengkhayal Namun juga seorang marketer Copywriter adalah seorang pemikir Namun juga seorang surveyor Copywriter adalah seorang pujangga Namun juga seorang komunikator Copywriter adalah seorang realis Namun juga seorang oportunis Copywriter adalah seorang analis Copywriter adalah seorang humanis Namun juga seorang kritikus Copywriter, adalah satu manusia dengan seribu wajah dan sisi kepribadian Isn’t that scary? Or interesting? Puisi di atas benar-benar mengangkat sebuah proses yang ada dalam lika-liku profesi seorang copywriter , dan saya sangat menyukai filsosofi di belakangnya. Karena apa, seribu wajah yang ada dalam sosok copywriter memang begitu adanya. Kadang dia bisa jadi pujangga, orator, bunglon, team player, dan sejuta makna yang terkandung di dalamnya. Seolah-olah prof

Janji!

Gw telah BIKIN JANJI! Tolong bantu gw untuk MEWUJUDKANNYA! Quote: Janji kadang bukan sebuah kata yang diucapkan, tetapi diwujudkan.

Pepeng Ikhlas

Menyambung tulisan gw yang tadi, gw cuma mau bilang kalau gw senang banget ngeliat om Pepeng yang dalam menghadapi hidupnya yang jatuh bangun, tetapi masih bisa berkarya dengan cinta yang dia sebar sejak dia masih aktif dulu. Om Pepeng adalah idola, lebih dari sekadar omong kosong. Dia memberikan banyak inspirasi untuk orang lain. Setidaknya untuk diri dia sendiri dan keluarganya. Di tengah keterpurukan, dia masih bisa tersenyum, masih bisa tertawa dan bahkan masih bisa bersahaja. Gw senang bisa melihat sebuah senyum ikhlas yang dikeluarkan oleh seorang Pepeng Ferasta Soebardi. Karena kadang, keikhlasan itu datang ketika kita merasa terpuruk. Tanpa melakukan apa-apa, dan kita hanya bisa tenggelam di dalamnya. Di mukanya gw melihat keikhlasan, di matanya gw lihat muka optimis, di hatinya gw melihat cinta, di semangatnya gw melihat positif. Makasih sekali lagi om Pepeng yang udah menginspirasikan gw banget. Tak ada kata yang bisa gw katakan selain, HEBAT! Om Pepeng, Anda layak masuk di d

Positif, Ikhlas, dan Butuh

Diharap-harapin, tapi tak kunjung berubah. Apa sih yang gw keluhin sekarang? Kenapa gw lebih merasakan yang namanya hidup di saat seperti ini? Kenapa begitu banyak orang mendoakan gw? Kenapa begitu banyak orang peduli sama gw? Apa yang spesial dari gw? Gw hanya manusia yang tidak mempunyai apa-apa, dan kelebihan gw hanya satu, yaitu berat badan. Senang juga membaca sebuah tulisan di blog -nya Kha-kha yang ternyata dia sangat menyemangati gw. Tulisan itu berjudul Harapan Temanku . Entah kenapa senang banget gw membaca tulisan tersebut. Karena di dalamnya, Kha-kha hampir menyebutkan hal-hal yang gw rasa gak pernah gw lakukan. Dia juga menyebutkan kalau yang gw lakukan adalah sebuah konsistenan. Tetapi kenapa, gw tetap saja di sini. Tulisan dia ini menyemangati gw kembali! Gw seperti tersuntik bayam yang membuat Popeye menjadi sangat kuat. Doakan bisa melalui proses ini dan bukan hanya melalui, tapi berjuang untuk melalui. Hahha, sotoy banget dah gw. Yang penting gw tetep melakukan apa ya

Gak Jadi Nulis ah....

Udah malem, ngantuk gw. Lagi pula udah gak ada ide untuk nulis. Selamat malam semuanya, selamat tidur.......

Copywriter-copywriter

Wah seru juga melihat berbagai perkembangan yang ada di dalam milis CCI ini. Maaf, saya baru bisa membalas sekarang. Ternyata begitu banyak pendapat yang melingkupi dari kebutuhan media website dalam hal kecil yaitu copywriting . Karena dalam kenyataannya, website yang programming dan designing yang baik belum tentu mempunyai copywriting yang baik. Merujuk pendapat mas Anthon dan mas Jiwo, memang dalam teknisnya, media website mempunyai metode yang berbeda dengan ATL yang biasa dikenal. Sekarang tergantung penerapan dari website itu sendiri, bagian mana yang ingin ditonjolkan. Akan tetapi, seperti media lain, website menurut saya mempunyai keunikan tersendiri dalam masalah pembuatannya. Jangankan membandingkan website dengan media lain, 1 website dengan lain pun kegunaan masing-masing lini ( website (programming, designing, copywriting) tentunya berbeda. Tergantung dari brand apa yang diejawantahkan ke dalam bentuk website . Kalau kegunaan dari copywriter itu sendiri, benar

Amrie Hakim dan Budiman Noor, Inspiring!

The Greatest Gift Of All Di dunia tak ada yang mutlak. Semua serba relatif sesuai dengan teori Eyang Einstein. Menunggu kelahiran anak , waktu merambat bagai siput. Saat pacaran jarum jam melaju bergegas. Budiman Hakim, sahabatku copywriter ternama berteori bahwa kata bisa berubah makna. Contohnya, ketika seorang jejaka mencuri cium pacarnya, sang gadis sambil memukul lembut dada si cowok berkata :"ih...benci deh...sebel...sebel', dengan rona muka merah bahagia. SMS dengan bunyi berita sama, mengakibatkan reaksi jauh berbeda. Berita "I am pregnant" dari istri, diterima Joko sambil berteriak gembira. Sementara berita yang sama dari sang 'mistress' membuat Joko berkeringat dingin. "Mati aku...!" desahnya. Main golf, kalah gopek ceng Anda bayar dengan senang hati, sebagai bagian dari ongkos memperluas jejaring. Memberi 2 lembar ribuan lusuh pada pengemis kecil yang kuyup kehujanan di perempatan Pondok Pinang, Anda menggerutu menyalahkan pemerintah yang

Kehilangan Tidak Bertanggung Jawab

Image
Tadi siang, gw di- tag sama mas Iben untuk sebuah foto sebuah pengumuman di perpustakaan FIB UI yang adalah kampus gw. Pas dari baris perhatian sampai di atas locker ini masih belum ada masalah. Masalah terjadi di baris terakhir dari pengumuman ini. "Kehilangan tidak bertanggung jawab," bunyinya. Sempat kegelian gw ngebacanya, karena ada info yang hilang di dalam kalimat ini. Ya benar, bagaimana bisa kata kehilangan menjadi subjek aktif dalam bentuk ini? Dalam bentuk ini seharusnya menjadi, "Kami tidak bertanggung jawab atas semua kehilangan." Jadi kehilangan di sini berfungsi sebagai hal yang dialami oleh penderita. Kalau ditelisik, kehilangan adalah nomina dari kata hilang yang dinomonalisasikan dengan ke-an . Akan tetapi, bagaimana bisa nomina ke-an yang menjadi subjek berverba diawali dengan ber -. Misalkan diambil contoh lain. 1. Kepastian tidak berhasil 2. Kecantikan tidak bertemu Atau bentuk-bentuk lain. Tidak semua bentuk nomina yang dinominalisasi oleh

Ombud, SEX AFTER DUGEM bagus!

Sex After Dugem: Catatan Seorang Copywriter , tajuk sebuah tulisan Budiman Hakim yang dikenal dengan Ombud. Buka halaman pertama saya begitu terkesan karena yang memberikan prakata terhadapa buku ini terdiri dari orang-orang terkenal. Mulai dari Alex Komang, Tika Bisono, dan sebagainya. Membaca lebih lanjut, wah ada nama saya di halaman terima kasih, terima kasih Ombud. Yang pasti saya merasa jauh lebih terhormat memiliki buku ini. Ombud berhasil menurunkan apa yang dia pikirkan dan semua kejadian hidup yang dialaminya dalam sebuah tulisan. Mulai dari plesetan, rasis, cerita tentang anaknya Leon, kasus ciuman, bahkan cerita si Kirby yang bikin merinding. Tapi, yang saya paling suka adalah ketika Ombud menceritakan frame di saat kelahiran anaknya Leon, bahkan proses di balik Ombud menamai anaknya Leon. Gokil! Saya tersentuh banget rasanya. Walaupun saya belum punya anak, tapi saya terenyuh membacanya. Ombud begitu piawai menumpahkan perasaan ke dalam sebuah tulisan. Sama bagian yang pa

Cina lagi

Hal inilah yang berkembang, bahwa kita memperdebatkan suatu gejala fenomena kebahasaan dengan menampikkan proses bagaimana sebuah kata itu muncul. Seharusnya yang diangkat adalah mengenai pembentukan kata Cina yang terdiri dari huruf Arab jim titik 3 , ya, dan nun , dalam naskah-naskah Melayu kuno. Sedangkan kita malah meributkan masalah bahasa yang dikuasai dengan politik dan kekuasaan. Ketika muncul dalam iklan, media yang dekat dengan masyarakat, baru kita mencari mana yang benar. Sekarang bagaimana kebali ke diri kita masing-masing. Kalau saya berkesempatan untuk menjadi copywriter sebuah produk yang menuliskan kata itu, tentu saya akan menuliskannya dengan kata Cina . Bukan berarti saya rasis atau tidak, karena kata itulah yang menjadi kosakata bahasa Indonesia. Bukan China yang jelas kita mengambilnya dari bahasa Inggris. Apalagi sampai disebutkan dengan /cajna/, tentu ini mempertahankan sebuah kesalahan. Mengutip tulisan Budiman Hakim di buku Sex After Dugem: Catatan Seorang C

INYO DAN KARAJO

Capeknya nyuci mobil. Baru aja nyuci lagi mengelap untuk finishing ngeringin mobil, eh malah hujan deras bak langit menangis. Sebel banget gw, gak tahu apa capek nyuci mobil, alah gw ngeluh mulu jadinya. Tapi tadi seneng pengakuan dosa sama Chitta. Akhirnya gw pun mengakui bahwa semua hal yang berhubungan tadi malam, cuma disebabkan karena keadaan gw yang masih labil karena baru aja dirumahkan. Gw bilang ke dia bahwa semua yang terjadi semalam, cuma karena gw gak ngasih kesempatan untuk memahami dia. Yaa.... mudah-mudahan keadaan gw dan dia kembali seperti sedia kala. Maaf yang keluar dari mulut gw bukan hanya sekedar obral belaka, tapi gw akan berusaha tentunya untuk mewujudkan kebaikan dari gw sendiri dan tentunya untuk dia. Apa yang sekarang sedang ada di pikiran gw ya? Satu kata, KERJA! Itu adalah kata yang sedang dan akan gw usahakan untuk secepatnya untuk bekerja. Mudah-mudahan minggu depan ini membawa pencerahan yang baik untuk gw, dan memberikan semangat lebih kencang lagi unt