Parah Loe...

Seperti gak rela gitu ninggalin waktu liburan yang ada. Heeiiii, bangun dong coyyyyy!!! Hahahahaha, gw kaya gak nerima gitu kalau masa liburan bentar lagi selesai. Gak kerasa libur lebaran udah tinggal menghitung jam. Gak kepengen memulai lagi besok kayanya. Banyak hal yang sebenernya gw pengen lakuin misalnya liburan. Cuma, gak tepat aja liburnya. Karena bertepatan dengan lebaran, jadinya waktu kesita untuk hal-hal yang berbau lebaran. Termasuk gak adanya pembantu. Lagian gak mungkin juga gw ninggalin jalan-jalan, misalnya, ke luar kota. Sedangkan, emak gw sibuk cuap-cuap karena rumah gak ada yang nyapuin dan ngepelin, setrikaan baju numpuk udah kaya gunung Tampomas, dan berbagai rutinitas rumah tangga yang gak mungkin rasanya kepegang sendirian sama dia. Uni gw aja udah mulai lagi dengan Ratu Pastry besok. Orderan sudah berdatangan ke dapurnya. Bahkan tanggal booking -an udah berjejer rapi di depan. Gak ada tuh waktu bersantai-santai. Padahal dia bermasalah dengan pembantu. Y

Lebaran, lebaran, lebaran baru aja berlalu beberapa hari yang lalu. Bulan puasa berikutnya pun berakhir seiring takbir kemenangan yang digemakan. Kali ini semua orang semakin merasakan percampuran budaya Melayu ke dalam ajaran agama Islam. Pulang mudik ke kampung halaman pun jadi agenda yang tak terlupakan. Lebaran kali ini mungkin semakin terasa berbeda. Suasana rumah diramaikan dengan kehadiran Legolas, keponakan ketiga gw, yang makin lucu aja. Udah gitu, Troy dan Helios pun semakin gak karuan nakalnya. Jadi teringat waktu beberapa tahun yang lalu, di saat ketiga ponakan gw belum hadir di tengah-tengah keluarga. Banyak hal ternyata yang berubah semenjak kehadiran three musketeer di keluarga gw itu. Bertambahnya umur, bertambahnya pengalaman, bertambahnya mimpi dan banyak hal lain yang tanpa terasa bertambah. Hidup gw pun semakin bertambah tantangannya. Gw juga gak pengen stuck di situ-situ aja kan. Mimpi semakin gw tambahkan, usaha semakin gw lakukan, dan doa semakin gw per

Kebahagiaan baru aja menyelimuti gw dan keluarga besar. Pada hari Kamis, 9 September 2012, adek gw tercinta, Aisya Fadhila, baru saja menjadikan dirinya sebagai seorang ibu. Telah lahir ke dunia Legolas Abdul Jabbar dengan sehat walafiat. Di antara semua kebahagiaan di bulan Ramadan ini, kelahiran ponakan ketiga gw, cucu ketiga bokap nyokap ini lah yang salah satu yang bikin hidup gw semakin sempurna. Keceriaan bertambah dengan kehadiran putra dari Ono dan Dhila. Ponakan ketiga? Laki semua cuy! Tapi, gw bersyukur bahwa keluarga kecil gw ini bisa mendapatkan anugerah yang tak terhingga dari Allah SWT. Mudah-mudahan keluarga kecil gw ini bisa semakin ngerasain semua nikmat dan syukur-Nya. Pablo seneng Legolas akhirnya lahir ke dunia. Bersama Troy dan Helios, mari kita jaga keluarga kecil kita ini. :)

Pilihannya cuma 2. Maju sekarang, atau mundur dan tak masuk sama sekali. Simpel.  Mungkin ini yang sedang gw lakukan sekarang. Ngejalanin roda marketing untuk Ratu Pastry, @ratupastry, www.ratupastry.com dan segala material yang bisa ngedukung bisnis Uni gw di bidang kue-kuean. Awalnya sih gw gak nyangka bisa nyebur kaya gini. Mungkin ini yang dinamakan rejeki atau momentum. Ngebantu Uni gw, untuk memasarkan kemampuan dia dalam menghasilkan kue-kue cemerlang. Emang buat apa sih? Yaaa, hitung-hitung ini termasuk investasi gw dalam menciptakan bisnis yang cemerlang untuk Uni. Apa yang gw lakuin tentu memompa agar lebih dan lebih besar lagi. Uni mungkin gak nyangka gw bisa se- excited ini. Tapi jujur aja, gw juga gak nyangka bisa "ngejorokin" uni ke lubang judi yang lebih dalam. Bisnis yang uni lakuin harus bisa berkembang. Semua yang uni mimpikan harus bisa terlaksana. Jujur aja, gw juga gak mau kalau Ratu Pastry cuma jalan di tempat. Cuma spesialis kue,

Terkadang, ngebawa diri ke sebuah pertanggungjawaban yang serius itu sulit.Apalagi dalam memberikan segenap usaha ke dalam lingkup usaha. Seorang sahabat, sepertinya dia selalu mengagung-agungkan kekasih hatinya yang dia anggap sebagai wanita paling hebat di dunia ini. Keliatan sih dia sangat menyayanginya, dan dengan segenap perjuangan dia menjaga cinta yang dia miliki. Nasib berkata lain teman. Dia pun harus mengakhiri segenap usaha yang telah dia lakukan. Tanpa ada kesempatan lagi untuknya dalam mengubah keadaan. Banyak sih kesedihan yang gak seharusnya dia dapatkan. Tapi, berhentinya "ruang" dalam mencoba itu yang ngebikin dia semakin terjatuh. Gw sih ngeliat "ruang" itu sendiri sebagai sarana untuk melakukan semua transaksi baik kecil atau besar yang ngebawa segala sesuatunya ke arah sana. Meski sebenernya arah sana pun gw gak tau ke mana dan di mana. Ketika kesempatan itu hilang, apa sih yang bisa gw lakukan? Hanya berdia diri dan cuma mengangga