Posts

Showing posts from June, 2010

On Time? Siapa Takut!

Datang tepat waktu? Hahahhahaa, gw baru aja dapet tantangan baru. Gw baru aja interview di perusahaan periklanan multinasional punya Jepang. Di antara semua tanggapan presentasi yang gw hadirkan, terlontar wacana bahwa kalau gw bekerja di tempat itu bahwa gak boleh dateng ke kantor terlambat. Jujur aja ini kontradiktif banget dengan yang selama ini gw terima. Yang namanya anak-anak kreatif itu pasti dekat dengan bangun siang, kerja malem, dan semua hal yang bisa dialih-alihkan sebagai alesan supaya bangun dan datang ke kantor siang. Hahahhaha, ya namanya juga kalau pake alesan kreativitas itu gak bisa dipaksakan. Tapi, apa emang begini ya yang terjadi? Misalnya di Indonesia itu orang-orang kreatif itu gak bisa dipaksa dalam masalah waktu kerja. Apalagi kalau dateng siang itu kayanya udah dekat banget dengan dunia kreatif. Gw sih misalnya bekerja di sana seperti mendapat tantangan baru. Karena emang gw akan memutar balik semua yang selama ini biasa gw lakukan. Yaitu datang siang. Hehehh

SURAT KRITIK TERBUKA!

WOI GINANJAR KARTASASMITA! JANGAN MENTANG-MENTANG LOE PEJABAT TERUS SEENAKNYA BISA MEMBELI RUMAH BESERTA JALAN UMUMNYA! GAK ADA KELIHATAN PINTAR DEH KALAU MENGANGGAP GW YANG MISKIN INI GAK TAU APA ARTINYA JALAN UMUM ATAU TIDAK! MOHON DIPAHAMI DAN DIRENUNGI SECARA SEKSAMA! (KALAU LOE BACA) Maaf ye, gw jadi marah-marah begini. Gara-gara gw tadi dilarang parkir di jalan umum yang diberikan cone buat lalu lintas di depan rumah saudara yang menurut saya sudah sangat pintar itu. Seakan dipalang seperti dia yang punya jalan. Bukannya gw mau berkompromi, tapi gw pengen minta tolong dipahami perbedaan antara tanah sendiri dan jalan umum. Kalau emang dia sudah membayar pajak dan HAK tanah atas jalan umum tersebut, boleh dah loe palangin kek loe portal atau bahkan dibeton aja biar orang gak parkir di tempat itu. Gw yakin si pejabat itu gak buta dengan hak dan kewajiban dia sebagai warga negara. Gw pun warga negara yang baik juga kok. Tapi, jangan karena punya kekuasaan jadi seakan bisa membeli se

Kehalalan Hujan Bulan Juni

Wah, saya jadi kepengen nulis di pagi yang dingin ini. Gila aja, gw tidur kemaren belom kenapa-keanapa. Sekarang pagi, gw bangun malah hujan yang rintik dan tak berhenti-berhenti. Apa yang akan terjadi ya? Kalau pengen positif, ya mungkin di bulan Juni (yang harusnya kemarau) ini menjadi banyak berkah yang akan didapat banyak orang. Entah kenapa gw ngerasanya begitu. Emang rada mistis sih, tapi hujan itu berkah harus bisa dimaknai karena tentu "basah" yang ditimbulkan. Haram apa halal sih Hujan Bulan Juni ini? Ya tentu gak haram lah, karena emang dunia ini kan bukan manusia yang mengatur. Jadi terlihat kalau batas antara halal dan haram itu sangat tipis. Entah dari masalah hujan doang, atau hal-hal yang sifatnya teknis dalam hidup. Misalnya emang gw yakini, halal dan haram itu emang batas yang sudah ditentukan oleh Tuhan. Manusia pun hanya bisa menjalankan, tentu sesuai dengan pemahaman masing-masing tentang itu. Misalnya gw jualan dan barang yang gw jual itu gw naikin hargan

Duren Montok!

Dapet salam dari duren! Hahahahhaa, hari ini gw baru aja ngejabanin interpiuw di tanjung duren. Hahahhaa, gebleknya gw turun busway di mal taman anggrek dan naek ojek. Padahal gw bisa naek dari Duri Kepa Kedoya baru naek angkot dikit. Kalau dipikir-pikir muternya jauh banget! Hehehee. Gara-gara ingterpiuw ini gw gak bisa nganterin bokap gw ke bandara jadinya. Bokap gw sudah dipanggil kembali untuk menunaikan tugasnya sebagai nakhoda kapal. Agak sedih juga sih, karena ngeliat perjuangan bokap demi menghidupi keluarga yang harus juga pergi ke tengah laut. Gw jadi kesentil nih gara-gara perjuangan bokap ini. Gw aja yang belom ngidupin siapa-siapa aja kayanya masih belom bisa disejajarin sama bokap. Masih jauh bangat! Hehehehe, bukannya ngeles, tapi emang gw akan menuju ke arah sana juga kok. Tunggu aja. By the way, gw ngerasa katarsis banget nih di fase yang sekarang ini. Karena emang ngebikin gw semakin tau apa yang harus gw lakukan di setiap hari yang gw lewatin. Setiap langkah yang te

Recharging Sunday

Agak aneh sih sekarang. Gw menulis di saat yang gak lazim sepanjang gw punya blog ini. Ya, gw menulis di hari Minggu sore. Gak tau juga, emang hasrat pengen nulis muncul di saat seperti ini. Menurut laporan cuaca sih sekarang hujan merata sepanjang hari. Seharian ini gak ada matahari yang muncul. Mungkin emang ini yang dinamakan "Hujan bulan Juni," menurut Sapardi Djoko Damono. Paksain ajalah, meski emang badan lagi sakit karena badan gw yang gak kuat ngadepin perubahan cuaca yang ekstrim berubah setiap hari belakangan ini. Emang sih, kalau menurut prakiraan cuaca harusnya sekarang udah masuk ke musim kemarau, tapi manusia cuma bisa menerka kan? Di dalam pengembaraan, emang banyak ngalamin hal-hal yang tak terduga. Gak usah yang menurut gw hasilnya begini yang keluar malah lain, tapi banyak hal-hal yang emang di luar kuasa gw. Mencari jawabannya sih kadang-kadang malah berujung mistis dan gak bisa diterjemahin dengan logika. Tapi, emang itu yang kadang jadi pencarian kan? Men

Gak Tau, Tapi Merasakan

Sebegitunya ya kalau di dalam hidup mengalami sesuatu yang gak ngenakin. Apalagi kalau di dalamya berusaha ingin tampil dan dilihat banyak orang. Gw sih ngerasa kalau jatohnya seperti itu, gak akan membawa gw ke puncak kesuksesan. Hari ini jujur aja agak "diem" sih hidup yang gw jalani. Namun, gw yakin apa yang gw dapatkan hari ini adalah bagian dari setiap proses yang benar gw jalani adanya. Berusaha mungkin jadi nama tengah gw sekarang. Sebenarnya itu harus gw jadikan nama tengah gw terus meski gw sudah melewati fase sekarang. Entahlah, gw sekarang bener-bener ngerasa aktualisasi diri gw terpenuhi. Mulai dari merajut mimpi, berusaha mewujudkannya, bahkan ketika gagal dalam segenggam prosesnya. Menikmati? Tentu aja gw menikmati. Apalagi di dalam menjalani hari demi harinya gw selalu berpikir positif untuk tak menyerah. Mungkin treatment yang gw lakukan dengan meninggalkan "sebagian" dari bilik kehidupan gw, membawa banyak hal positif. Meninggalkan "dunia"

"Demam"

Demam, demam, dan demam. Mungkin kata itu yang sedang mem- brainwash orang-orang Indonesia sekarang. Pas banget emang dengan datangnya Piala dunia 2010 yang sedang berlangsung sebulan penuh ini di Afrika Selatan. Selain itu banyak ternyata demam-demam lain. Deman yang gak kalah menarik adalah demam Ariel, Luna maya, dan Cut Tari yang gak lepas dari perhatian publik. Gak menutup juga dengan keberadaan masalah-masalah lain yang terus, kalau menurut gw, meresahkan. Tapi, gak tau juga sih, karena emang masyarakatnya aja demen dengan yang disebut "demam" itu sendiri. Apa sih yang diharapkan dengan keberadaan "demam-demam" itu sendiri? Tentunya kalau demam piala dunia pengen ngeliat siapa sih juaranya untuk tahun ini. Kalau kasus video bokep yang beredar itu, banyak yang semakin membiaskan (termasuk gw dengan nulis ini, hehehe) agar perhatian publik semakin melebar. Tapi, jujur aja emang sekarang pergerakan informasi gak hanya secara fakta, opini pun semakin tambah cepat

Perintis Periklanan Itu Bernama Nuradi

Secuil Sejarah Periklanan Modern Indonesia 1. Perintis periklanan itu bernama Nuradi. Lahir di Jakarta, tanggal 10 Mei 1926. Antara tahun 1946-1950 #industriperiklanan 2. Antara tahun 1946-1950, dia menjadi juru bahasa pribadi untuk Bung Karno, Bung Hatta dan Ir. Juanda #industriperiklanan 3. Perjalanan hidup Nuradi di dunia periklanan dimulai th 61-62 mengikuti Management Training Course di SH Benson Ltd., London #industriperiklanan 4. SH Benson Ltd., London perusahaan periklanan terbesar di Eropa. Pengalaman praktek diperolehnya di SH Benson Ltd., Spore #industriperiklanan 5. Tahun 1963, sekembalinya ke Jakarta dia mendirikan perusahaan periklanannya sendiri, InterVista Advertising Ltd #industriperiklanan 6. Tahun 1963, tiga iklan pertama (yg msh berbentuk telop) di media TV pada Siaran Niaga TVRI ditayangkan #industriperiklanan 7. Tiga kliennya: Hotel Tjipajung, milik ayahnya sendiri, PT Masayu; produsen alat berat & truk dan PT Arschoob Ramasita #industriperiklanan 8.

Special 6th of June

6 Juni . Pada tanggal ini setahun yang lalu, terdapat momen yang teramat sangat membahagiakan. Saat itu, gw dan keluarga gw baru aja dikaruniai anak, keponakan, serta cucu pertama yang diberikan Tuhan untuk keluarga gw. Troy Kaauda Wardana. Kehadiran dia saat itu tentu memberikan keluarga gw banyak kebahagiaan. Senyuman, tangisan, tawa penuh bahagia, mengiringin gw sekeluarg dalam menyambut manusia baru saat itu. Saat itu pun hingar-bingar dari perjuangan uni gw dalam melahirkan Troy ke dunia pun mewarnai keseharian di awal-awal kehadirannya. Dan, saat itu pun gw ngerasain betul banget kalau perjuangan dalam rumah tangga itu sangat amat keras dan tak hanya dengan cinta membangunnya. Hari-hari pun berlalu seiring keberadaan manusia baru itu di rumah gw. Tawa, ceria, dan kesenangan baik dari bokap dan nyokap gw, adek gw, dan tentu uni gw dan Kimba. Setiap hari gw dan keluarga diwarnai banyak semyuman deh pokoknya. Troy itu banyak ngasih kebaikan yang menjadi lebih tajam lagi di keluarga

Kembali ke Zona Nyaman Sejenak itu Menyenangkan!

Nikmatnya kembali ke zona nyaman meski cuma sesaat. Temen gw udah ada satu lagi yang nikah. Rizka Adini namanya. Iya, dia itu cewek yang udah dari gw kenal udah tampil seperti ibu haji, hehehee. Iya, tapi jujur gw seneng banget ngelait pernikahan dia yang amat sakral hari ini. Pastinya gw akan selalu mendoakan yang terbaik untuk dia yang baru aja memutuskan untuk melangkah ke hidup yang baru. Karena menurut gw, menikah itu sebuah langkah yang besar dalam hidup. Apalagi kalau semua diawali dengan niat tulus dan berkah dari Allah yang akan mengiringi langkah lebih jauh lagi. Gak semua pasangan yang bisa memutuskan untuk menikah. Gw emang sering ngomong kalau menikah itu jangan dijadikan momok, jalanin aja dan terus diawali niat positif. Tapi, terkadang emang kesakralan menikah itu jadi tempat baru buat gw dan pasangan gw nanti dalam menjalani bahtera rumah tangga. Hahahhahaa, udah lama gw gak ngomongin nikah. Tapi, emang gw pengen ke arah sana kok. Siapa sih di dunia ini yang gak pengen

Titik Jauh Dalam...

Kayanya ujan mulu nih belakangan. Katanya musim kemarau? Hehehehe, ah gw jadi manusia ngeluh mulu. Iya, ujan emang ngebikin suasana jadi adem, tapi perubahan cuacanya yang siang panas terik terus tiba-tiba ujan, ngebikin lingkungan jadi gak sehat. Kaya sekarang aja, gw nulis lagi ujan lumayan deras di luar. Yaudah deh, gw cuma bisa bersyukur aja ngadepin keadaan sekarang. Lagian emang ujan ngebikin jalanan jadi gak kering kerontang. Belakangan emang banyak yang menjadi ide dan pemikiran di otak gw. Mau ke mana sih gw sebenarnya ini? Hahhaha, kadang gw pun gak bisa menjawab. Ya, karena emang banyak banget ide-ide yang ada di kepala gw yang pengen gw wujudkan. Walaupun tangan gw cuma dua, tapi gw yakin bisa ngejalaninnya kok. Yang penting yakin dan berusaha. Sedikit perasaan sedang jauh, walau belum cukup jauh, gw rasain sekarang. Jauh dengan orang-orang di sekitar gw. Ya, itu didukung juga karena ujan yang deres. Gak deng, heehe. Iya, gw sedang melihat dengan mata kepala sendiri kalau y

Jam Terbang Atau Inovasi?

Sering gw berpikir bahwa apa yang gw cari ya dalam mengiringi berjalannya waktu? Apakah hanya sekedar menambah jam terbang? Kemaren gw sempat ngobrol bareng seorang sutradara, dia memberikan gw banyak masukan untuk dapat mengembangkan diri. Dia ngasih gw gambaran banyak banget yang gw selama ini gak dan belom tau. Pada intinya dia menjelaskan kalau jadi orang itu harus bisa selalu mengkombinasikan kedua sisi mata uang tentang apa pun. Yang pasti, misalnya ada dualisme di antara gw melihat sebuah permasalahan, janganlah hanya berdiri di satu sisi. Pertanyaan yang gw tanyakan adalah, "penting mana menambah jam terbang dengan mencoba hal-hal baru?" Dia pun menjelaskan kalau keduanya itu sama pentingnya. Di saat gw pengen menambah jam terbang, tentu di saat itulah gw berbicara tentang kuantitas. Sebaliknya, misalnya yang gw cari adalah membuat segala sesuatu sampai pada masterpiece dari semua karya gw, ya yang gw kedepankan adalah kualitas. Kualitas dalam gw berkarya tentunya. Ga