Posts

Showing posts from November, 2010

Terima kasih, Maaf, dan Tersenyum

Sesulit apakah mengucapkan terima kasih? Yap, terkadang gw suka ngerasa masih aja sulit ngucapin terima kasih ke orang lain. Yang ada kalau gw udah ngerasa sombong, pasti gw akan meminimalisir keinginan itu. Padahal gw harusnya bisa menyadari kalau orang lain hanya membutuhkan dua kata itu. Pertolongan pun kadang dateng tanpa diduga-duga. Apalagi yang berbentuk sebuah anugerah yang banyak dilupakan orang. Berterima kasih itu pun menurut gw sangat penting adanya. Tersenyum. Hal yang kedua ini sama pentingnya dengan terima kasih. Terkadang gw sendiri pun harus menopengkan diri gw ketika perasaan lain yang ternyata gak enak datang ke gw. Tapi, tersenyum ternyata banyak bawa hal positif ke dalam diri. Orang kalau disenyumin apa reaksinya? Ya tentu akan tersenyum balik dong. Karena emang yang bisa dilakuin adalah cuma itu. Gw sendiri pun kadang gak sadar kalau tersenyum itu banyak ngasih masukan positif. Bisa membangun semangat, keceriaan, dan segala hal yang kadang terlupakan. Kalau gw bis

Tolol dan Bersiasat

Yang bisa gw bilang adalah kalau gw lagi belum bisa berdamai dengan waktu. Hahahahha, yaiyalah gw gak bisa damai. Kalau gw damai, gw gak mungkin nganggurin blog gw ini begitu lama. Asli dah gw gak punya waktu, bener-bener susah nyisihin sedikit menit untuk numpahin unek-unek. Alhasil gw berhasil menyimpulkan dari minggu yang belakangan ini sibuk tentang perbedaan orang yang bodoh alias tolol dengan orang yang bersiasat. Kebanyakan orang hanya berkutat dengan begitu banyak kebodohan. Terkadang gw aja sering ngerasa kalau yang gw lakukan itu bodoh. Tapi, apakah dengan menyesalinya bisa ngebuat gw ngapus kebodohan itu dari pikiran gw? Yang ada gw hanya tenggelam dengan penyesalan. Misalnya gw pinter tentu gw akan memilih sebagai orang yang kedua. Yaitu bersiasat. Di kala orang lain berkutat atau menyesali apa yang sudah dilakukan, gw malah membuang apa yang sudah dilakukan jauh-jauh di belakang. Karena apa yang harus dilakukan sebenarnya adalah bagaimana gw menatap ke depan. Jika terjadi

Perubahan Ajaib

Malam di akhir minggu yang teramat melelahkan. Di saat semua orang menginginkan ketenangan, gw malah berjalan di antara malam yang sendirian. Entah kenapa gw terasa terengah-engah karenanya. Di saat gw menginginkan kesesuaian dalam harmonisasi yang menarik, eh malah gw ngedapetin sebuah gejolak permainan yang tak banyak bisa orang mengerti. Minggu ini gw lewatin dengan RPM yang amat tinggi. Gw aja sampe gak bisa nulis barang sepucuk kata. Ya, terkadang apa yang diharuskan untuk sebuah pembelajaran itu gak mesti dilakukan dengan sekonyong-konyong dan tanpa perhitungan. Menerapkan sebuah sistema lebih-lebih lagi. Jika dihubungkan dengan perombakan sistem di sebuah tubuh, maka banyak hal yang akan mendukung berjalannya sistem tersebut. Karena semua harus diperhitungkan dengan matang-matang. Kalau mentok, bisa aja sistem yang dilakukan malah berbalik menyerang pembuatnya. Kenapa begitu? Mau gimana lagi? Karena emang yang terjadi seperti itu. Sekarang tinggal milih, revolusi atau evolusi. M

Pementasan dan Apresiasi

Malam ini malam yang penuh perenungan. Banyak yang bisa gw resapi dalam kehiruk-pikukkan rutinitas yang kadang gak masuk akal. Penuh perjuangan banget emang, kalau ngerasa diri ini banyak yang harus dilakukan. Penuh rasa aneh, dan banyak masalah yang harus diselesaikan. Meski begitu, perjuangan seorang yang masuk ke dalam ranah seni banyak ngalamin jatuh bangun yang harus dihadapi. Malam ini mempertunjukkan yang dinamakan apresiasi atas perjuangan seseorang dalam berkarya. "Sebuah asa untuk Asep Sambodja," Berjudul Limbuk Ndjaluk Married . Sebuah pementasan yang dilakukan dengan keinginan untuk memberikan sumbangan kepada seseorang yang sedang dilanda kesusahan. Perjalanan malam ini emang keren banget. Meskipun seseorang itu sedang dirundung ketidakenakkan, tapi orang-orang di sekitarnya mengapresiasinya dengan penuh keikhlasan. Di sinilah gw ngerasa kalau yang dinamakan keberkaryaan itu gak akan ada matinya. Jika gw sebagai seorang yang penuh keikhlasan berkarya, tentu pada

Dua Hal Itu Membawa Banyak Pembelajaran

Image
Setelah kebatalan keberangkatan ibu dan ayah ke tanah suci, gw banyak belajar mengenai datangnya rejeki. Hal tersebut membawa banyak pelajaran ke gw untuk memaknai hidup yang emang kadang gak bisa diprediksikan. Semoga ayah dan ibu ikhlas dan tetap meneguhkan hati untuk berangkat ke tanah suci. Kebahagian itu datangnya emang tak pernah bisa gw duga. Di dalam keberagaman klip-klip hidup yang gw bikin sekarang, ternyata begitu banyak hal-hal yang harus gw serap lebih baik lagi. Mulai dari kejadian-kejadian yang menyenangkan sampai yang tidak mengenakkan. Kun fayakun Banyak emang yang harus bisa menerima ketika kalimat itu bermain. "Jadi, maka jadilah," ujar Tuhan. Mau ngelak kaya gimana juga gak bakal bisa gw menghindar. Ke mana gw harus pergi ketika takdir datang melanda? Ya, gak ada lagi yang bisa gw lakukan. Terlebih jika hal-hal itu datang tanpa gw bisa prediksikan. Tapi, gimana halnya kalau dengan kebahagiaan? Mau kaya apa juga pasti gw akan hingar bingar gegap

Sepenggal Doa Untuk Ayah

Image
Seorang laki-laki yang sudah berada dalam keadaan mapan. Dia seperti tak pernah lelah dalam mengejar apa yang sudah jadi pilihan di dalam benaknya. Kegigihannya berusaha tak akan membuyarkan semua yang akan dia raih di depan. Kehadiran sosok ayah emang jadi dambaan semua anak. Apalagi di saat momen-momen bahagia yang meliputi si anak, pasti ayah menjadi sosok pertama yang dijadikan tempat bercerita dan bertukar pendapat. Tentu saja ketika si anak bercerita, Ayah menjadi pendengar yang baik. Dan, semua pendapat yang dikeluarkan oleh Ayah tak akan pernah bermaksud ingin menjatuhkan. Rasa sayang Ayah yang begitu besar, tentu akan dituangkan ke si anak demi kesuksesannya. Detik demi detik berjalan, hari demi hari, tahun demi tahun pun mengiringi dewasanya si anak dan semakin tuanya Ayah. Namun, sudahkah si anak memberikan yang terbaik untuk membalas budi ke Ayah? Dalam benak laki-laki yang sudah mapan tadi bergumul sebuah pertanyaan yang besar. "Sudahkan gw memberikan yang terbaik apa

Ruangan 1000 Tahun

"Aku ingin hidup 1000 tahun lagi." Ya bener, gw seperti ingin hidup selama itu ke depan. Jadinya punya banyak waktu untuk menghasilkan apapun yang gw pengen. Meskipun gw tau kalau masalah yang akan gw hadapi itu akan lebih banyak. Emang gw tau kalau umur manusia itu gak bakal sepanjang itu. Gw sampe umur 100 tahun aja udah jago banget. Tapi, gw masih ngerasa belom cukup aja ngasih yang terbaik untuk orang-orang di sekitar gw. Kalau waktu kelas 5 SD itu gw udah dipanggil sama yang di atas, mungkin gw udah gak sanggup punya angan-angan kaya gini. Yaa, mungkin gw udah anteng di surga. Jujur gw masih banyak angan-angan yang belum tercapai. Masih terlalu menggunung impian dan harapan yang ingin gw kejar. Gak terkecuali, gw masih pengen terus berkarya untuk orang-orang yang gw sayang. Esensi hidup yang sebenarnya masih belum gw dapetin. Semua pencapaian seakan hancur berantakan ketika muncul mimpi-mimpi baru. Gak akan ada habisnya sih, tapi gw yakin dengan semakin menggunung semaki