Perubahan Ajaib
Malam di akhir minggu yang teramat melelahkan. Di saat semua orang menginginkan ketenangan, gw malah berjalan di antara malam yang sendirian. Entah kenapa gw terasa terengah-engah karenanya.
Di saat gw menginginkan kesesuaian dalam harmonisasi yang menarik, eh malah gw ngedapetin sebuah gejolak permainan yang tak banyak bisa orang mengerti. Minggu ini gw lewatin dengan RPM yang amat tinggi. Gw aja sampe gak bisa nulis barang sepucuk kata.
Ya, terkadang apa yang diharuskan untuk sebuah pembelajaran itu gak mesti dilakukan dengan sekonyong-konyong dan tanpa perhitungan. Menerapkan sebuah sistema lebih-lebih lagi.
Jika dihubungkan dengan perombakan sistem di sebuah tubuh, maka banyak hal yang akan mendukung berjalannya sistem tersebut. Karena semua harus diperhitungkan dengan matang-matang. Kalau mentok, bisa aja sistem yang dilakukan malah berbalik menyerang pembuatnya.
Kenapa begitu?
Mau gimana lagi? Karena emang yang terjadi seperti itu. Sekarang tinggal milih, revolusi atau evolusi. Milih yang cepat tapi menelan korban, apa yang gak berdampak langsung tapi lambat?
Hmmm... Jadi makan buah simalakama kan jadinya. Karena terkadang gw pun suka gak bisa mikir ketika sebuah revolusi terjadi dalam hidup gw.
Jaman dulu kala gw pernah mendapatkan nilai merah sebanyak 6 mata pelajaran sewaktu SMA. Namun, karena di keluarga gw badge yang ada adalah the yellow jacket, gw pun mau gak mau terpaku untuk bisa masuk ke universitas tersebut.
Yang ada gw malah jadi gila sendiri ketika persiapan masuk ujian. Dari sosok yang maen mulu, gak pernah belajar jadi sosok yang harus berusaha untuk mendapatkan the yellow jacket tadi. Eh, gw keterima masuk ke universitas itu. Girangnya bukan main dong.
Secuil contoh aja sih tentang perubahan sistem. Emang gak selamanya bisa menimbulkan perubahan. Tapi, setidaknya kalau sistem itu sendiri benar-benar dikendalikan dengan pemfungsian optimal di setiap lini, gw yakin hasilnya pun akan baik.
Sebenernya gw gak pengen revolusi terjadi, tapi gw kadang suka jengah juga kalau harus nunggu evolusi. Tapi, misalnya gw harus berubah, setidaknya harus gw lakukan dan mulai dari diri sendiri.
Serdadu hanyalah serdadu. Yang bisa gw lakukan adalah mengikuti apa yang sudah dibuatkan. Jikalau sebuah sistem baru dibuat, ada baiknya mulai dari diri sendiri. Mengambil yang baik dari sistem tersebut, dan membuang yang buruk. Karena kalau hanya ngikutin keburukan yang ada, gak akan membuat gw nyaman menerima perubahan tersebut.
Minimal gw mencoba menyesuaikan dengan segala hal yang berbau perubahan.
Meskipun itu ajaib.
Comments
Post a Comment