Tentang Ayah

Gw kemaren sebenarnya pengen ngebahas tentang sebuah tulisan yang menurut gw sangat membangun. Kenapa? Ya karena gw ngerasa benar-benar kesindir aja ama tulisan ini. Gak hanya kesindir, tapi kesentil banget.

Tulisan ini simpel, tapi ngebuat gw membuat betapa berartinya hidup gw jika gw bisa berbuat seperti apa yang disebutkan itu. Makasih untuk yang nulis ini, gw gak tau siapa tapi gw ucapin makasih banyak yang sedalam-dalamnya.

TENTANG AYAH

Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya,menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun - dan (tapi) selalu membutuhkan kehadirannya.
Berkacalah, apakah diri gw sudah melakukan semua hal di atas? Apakah gw bisa melakukan yang seharusnya gw bisa lakukan kepada orang yang gw sayang? Tampaknya belum, masih nol besar.

Ayah hanya menyuruhmu mengerjakan pekerjaan yang kamu sukai.
Gw sangat suka dengan yang ini, bokap gw selalu mengatakan, "yang terbaik buat kamu ayah pasti dukung." Di sini gw ngerasa kalau bokap gw itu gak pernah ngatur gw, dia selalu memberikan yang terbaik buat gw. Mulai dari kuliah, bahkan sampe pekerjaan.

Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil, tapi dia tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika kamu sudah besar.
Ketika gw sudah besar begini gw ngerasa kalau yang ayah perjuangkan emang memoles gw untuk jadi laki-laki lebih baik lagi. Dia mau gw berkompetisi dengan dia walaupun di usianya yang sudah senja. Dia ingin membuktikan apakah gw bisa jadi laki-laki seperti yang dia inginkan, minimal itu yang gw inginkan.

Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret.
Bokap gw emang seorang pelaut, jadi lebih sering gak ikut foto keluarga. Tapi, gw dan keluarga tau kalau dia itu terpatri gak hanya secara fisik, tapi lebih dari sekedar kharisma mendalam. Dia itu pemimpin kami.

Ayah selalu tepat janji! Dia akan memegang janjinya untuk membantu seorang teman, meskipun ajakanmu untuk pergi memancing sebenarnya lebih menyenangkan.
Ini yang gw banyak pelajari dari bokap, karena emang dia penepat janji yang ulung. Hampir dari setiap janjinya gak ada yang meleset.

Ayah akan tetap memasang kereta api listrik mainanmu selama bertahun-tahun, meskipun kamu telah bosan, karena ia tetap ingin kamu main kereta api itu.
Gw sedang bermain, bokap selalu senang. Bahkan sekarang, ketika gw sedang bermain dengan "hidup" bokap juga senang. Dan, selalu memberikan senyum dan doa agar gw selalu tegar dalam menjalaninya.

Ayah selalu sedikit sedih ketika melihat anak-anaknya pergi bermain dengan teman-teman mereka.karena dia sadar itu adalah akhir masa kecil mereka.
Hal ini yang gw takutkan nanti ketika gw berada di posisi ayah. Ketika melihat anak-anak gw yang sudah beranjak dewasa, apalagi berada di umur gw sekarang. Apakah gw rela melihatnya meninggalkan gw?

Ayah mulai merencanakan hidupmu ketika tahu bahwa ibumu hamil (mengandungmu) , tapi begitu kamu lahir, ia mulai membuat revisi.
Itulah hidup. Meskipun gw belom memasuki fase itu. Tapi, gw yakin semua revisi yang gw lakukan dalam hidup gw, itu untuk orang-orang yang gw sayang. Nanti, untuk keluarga gw.

Ayah membantu membuat impianmu jadi kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkanmu untuk melakukan hal-hal yang mustahil, seperti mengapung di atas air setelah ia melepaskanya.
Ini yang gw dapetin dari semua nilai yang ada. Semua hal bisa gw lakukan walaupun gw menganggapnya tidak bisa. Satu hal yang belum bisa yakin melakukannya. "Memberi."

Ayah mungkin tidak tahu jawaban segala sesuatu, tapi ia membantu kamu mencarinya.
Walau gw tau bokap gw sedang jauh sekarang, tapi dia selalu memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan hidup yang kadang membuat gw mumet. Di sana, gw tau bokap gw selalu menjawab pertanyaan gw dalam setiap doanya.

Ayah mungkin tampak galak di matamu, tetapi di mata teman-temanmu dia tampak lucu dan menyayangi.
Bokap gw mah gak galak. Cuma tegas, dan itu yang membuat gw kagum. Dia selalu menjadi sosok pemimpin di mata teman-teman gw di saat tau kalau bokap gw itu pelaut dan penantang mau yang andal.

Ayah sulit menghadapi rambutnya yang mulai menipis....jadi dia menyalahkan tukang cukurnya menggunting terlalu banyak di puncak kepala.
Dia selalu menemani gw ketika gw gunting rambut di tukang cukur. Tapi, sekarang? Apakah gw harus menemani dia cukur rambut? Atau gw yang harusnya menemani dia di saat rambutnya mulai menipis? Demi sebuah pengabdian terhadap yang telah dia "berikan."

Ayah akan selalu memelihara janggut lebatnya, meski telah memutih, agar kau bisa "melihat" para malaikat bergelantungan di sana dan agar kau selalu bisa mengenalinya.
Di saat inilah gw ngerasain, brewok yang dia turunkan ke gw itu punya banyak makna. Di saat gw tau kalau banyak malaikat yang menggantung di janggutnya, di saat itu gw ngerasa kalau malaikatnya sedang menemani gw dalam menumbuhkan rambut rimbun itu di hidup gw.

Ayah selalu senang membantumu menyelesaikan PR, kecuali PR matematika terbaru.
Kayaknya ini yang paling gak mungkin dah. Dari SMA, sampe gw lulus. Matematika adalah pelajaran yang gw gak pernah dapat nilai HITAM! Hahahahhaa.

Ayah lambat mendapat teman, tapi dia bersahabat seumur hidup.
Bokap emang seperti itu, berbeda dengan gw. Tapi, dia selalu menceritakan "kisah" dia dengan sahabat-sahabatnya dia dulu. Yang akan selalu membuat gw belajar.

Ayah benar-benar senang membantu seseorang... tapi ia sukar meminta bantuan.
Membantu dan memberi adalah yang selalu bokap gw lakukan. Dan, gw harus bisa seperti itu!

Ayah terlalu lama menunda untuk membawa mobil ke bengkel, karena ia merasa dapat memperbaiki sendiri segalanya.
Bokap gw mah gak kaya gitu, lagian kalau rusak mobil bokap langsung ngebawa ke bengkel. Memperbaiki sendiri segalanya? Gw banget.

Ayah di dapur. Membuat memasak seperti penjelajahan ilmiah. Dia punya rumus-rumus dan formula racikannya sendiri, dan hanya dia sendiri yang mengerti bagaimana menyelesaikan persamaan-persamaan rumit itu. Dan hasilnya?... .mmmmhhh..." tidak terlalu mengecewakan" (^_~).
Kalau urusan masak memasak, bokap paling gak mau ambil pusing. Palingan dia masak indomie. Tapi, dia selalu membantu nyokap masak ketika sedang sahur, itu yang ngebuat gw senang.

Ayah akan sesumbar, bahwa dirinyalah satu- satunya dalam keluarga yang dapat memasak tumis kangkung rasa barbecue grill.
Gak mungkin! Hehehhee.

Ayah mungkin tidak pernah menyentuh sapu ketika masih muda, tapi ia bisa belajar dengan cepat.
Kalau udah masuk lebaran, bokap akan selalu menjadi panglima dalam membagi tugas rumah. Dan, emang dia menyuruh dengan caranya. Sayang, udah 3 kali lebaran, bokap gak pernah berada di tengah-tengah kami. Tapi, dia tetap memerintah dari jauh sana.

Ayah sangat senang kalau seluruh keluarga berkumpul untuk makan malam...walaupun harus makan dalam remangnya lilin karena lampu mati.
Urusan makan, bokap mah bodo amat. Pokoknya kalau udah saatnya. Mau mati lampu kek, pokoknya harus makan!

Ayah paling tahu bagaimana mendorong ayunan cukup tinggi untuk membuatmu senang tapi tidak takut.
Gw masih terlalu muda untuk berhenti naik ayunan. Karena di umur gw yang seharusnya masih bisa, badan gw udah terlalu besar.

Ayah akan memberimu tempat duduk terbaik dengan mengangkatmu dibahunya, ketika pawai lewat.
Jadi kangen gw dipanggulkan di pundak bokap. Di situ gw ngerasa jadi masterpiece-nya dia.

Ayah tidak akan memanjakanmu ketika kamu sakit, tapi ia tidak akan tidur semalaman. Siapa tahu kamu membutuhkannya.
Di saat inilah gw jadi sedih mengenangnya. Ketika gw terserang sakit, hanya bokap yang rela gak tidur semalaman demi menjaga gw. Akankah gw bisa seperti itu ke anak gw nanti, dan ke bokap gw kelak?

Ayah menganggap orang itu harus berdiri sendiri, jadi dia tidak mau memberitahumu apa yang harus kamu lakukan, tapi ia akan menyatakan rasa tidak setujunya.
Bokap gw banget nih. Selain selalu mengembalikannya lagi ke gw, tapi gw yakin di saat dia gak setuju dia akan memberikan pendapatnya.

Ayah percaya orang harus tepat waktu. karena itu dia selalu lebih awal menunggumu di depan rumah dengan sepeda tuanya, untuk mengantarkanmu di hari pertama masuk sekolah.
Hahahahhaa, bokap gw itu perfeksionis. Kalau sudah janji sama orang dia akan datang kalau bisa 2 jam sebelum janjian. Dan, menungu gw sekolah? Itu selalu dia lakukan ketika dia masih bekerja di darat.

AYAH ITU MURAH HATI..... Ia akan melupakan apa yang ia inginkan, agar bisa memberikan apa yang kamu butuhkan....
Apakah gw bisa seperti bokap gw itu ya? Melupakan yang gw inginkan, demi orang lain yang gw sayang butuhkan. Minimal ke keluarga gw sekarang, sebelum gw berkeluarga nanti.

Ayah membiarkan orang-orangan sawahmu memakai sweater kesayangannya.
Ayah selalu membiarkan gw bermain dengan "hidup" yang gw punya. Dan, selalu menghangatkan gw dengan jaket hidupnya yang sudah tebal.

Ayah membelikanmu lollipop merk baru yang kamu inginkan, dan ia akan menghabiskannya kalau kamu tidak suka.
Bokap gw selalu jadi tempat gw memberikan bekas. Yang seharusnya gw yang menampung "bekas" dari orang-orang yang gw sayang.

Ayah menghentikan apa saja yang sedang dikerjakannya, kalau kamu ingin bicara.
Bokap selalu menyempatkan bertemu dengan keluarga, saat kami pergi ke Cilegon, walaupun dari raut wajahnya masih kepikiran dengan "kapalnya" itu.

Ayah selalu berpikir dan bekerja keras untuk membayar spp mu tiap semester, meskipun kamu tidak pernah membantunya menghitung berapa banyak kerutan di dahinya.
Saatnya gw merenung, berpikir, bagaimana gw bisa jauh lebih baik dari bokap.

Bahkan ayah akan senang hati mendengarkan nasehatmu untuk menghentikan kebiasaan merokoknya.
Bokap pernah melakukannya ketika uni, gw dan, Dhila sedang "tumbuh." Walaupun sekarang merokok lagi, tapi gw harus bisa mencontohnya ketika gw sudah punya anak kelak.

Ayah mengangkat beban berat dari bahumu dengan merengkuhkan tangannya di sekeliling beban itu.
Apakah dia tau kalau harusnya beban gw itu udah jadi tanggung jawab gw sendiri? Tapi, dia masih rela memberikan tangannya di saat gw membutuhkan itu.

Ayah akan berkata "tanyakan saja pada ibumu" ketika ia ingin berkata "tidak".
Bokap cenderung seperti itu, tapi dia akan tau apa yang dia gak suka dan apa yang dia suka hanya dengan mimik wajah yang dia berikan ke gw.

Ayah tidak pernah marah, tetapi mukanya akan sangat merah padam ketika anak gadisnya menginap di rumah teman tanpa izin.
Gw anak laki sih, jadi gak pernah diginiin. Tapi, uni dan Dhila selalu menjadi sasaran kalau melakukan ini. Itu cuma wujud rasa memiliki anak gadisnya kok.

Dan, ayah pun hampir tidak pernah marah, kecuali ketika anak lelakinya kepregok menghisap rokok dikamar mandi.
Untungnya bokap selalu bilang, kalau udah bisa bertanggung jawab baru ngerokok. Di sini gw belajar, kalau gw merokok gw harus bisa bertanggung jawab atas apa yang gw "hisap."

Ayah mengatakan "tidak apa-apa mengambil sedikit resiko asal kamu sanggup kehilangan apa yang kamu harapkan".
Dia selalu seperti itu. Apa yang gw lakukan, dia mendukung dan selalu berkata jangan kecewa atas apa yang kamu harapkan itu tak terwujud. Mudah-mudahan gw bisa selalu seperti itu.

Pujian terbaik bagi seorang ayah adalah ketika dia melihatmu melakukan sesuatu persis seperti caranya.
Pelajaran ini yang harus selalu gw lakukan, agar selalu bisa menjadikan bokap sebagai kiblat dalam memimpin. Khususnya memimpin hidup gw sendiri.

Ayah lebih bangga pada prestasimu, daripada prestasinya sendiri.
Jadi inget waktu gw juara umum SMP. Terlihat raut muka dan betapa bangganya dia punya anak seperti gw.

Ayah hanya akan menyalamimu ketika pertama kali kamu pergi merantau meningalkan rumah, karena kalau dia sampai memeluk mungkin ia tidak akan pernah bisa melepaskannya.
Sebenarnya ini adalah saat yang gw tunggu. Ketika gw pergi meninggalkan rumah dan berjalan ke luar meniti semua harapan. Apakah gw bisa memeluk bokap gw saat itu?

Ayah mengira seratus adalah tip..; Seribu adalah uang saku...; Gaji pertamamu terlalu besar untuknya.
Gaji pertama bukan untuk bokap gw. Tapi, bokap gw bilang, gaji pertama gw itu jadikan "modal awal" dalam mengarungi hidup yang panjang.

Ayah tidak suka meneteskan air mata. Tapi ketika kamu lahir dan dia mendengar kamu menangis untuk pertama kalinya, dia sangat senang sampai-sampai keluar air dari matanya (ssst..tapi sekali lagi ini bukan menangis).
Di sini gw ngeliat sendiri A'a Kimba ketika melihat dan mendengar uni gw melahirkan. Di situ gw ngerasain pasti bokap gw seperti itu saat gw dilahirkan. Dan, apakah gw bisa menahan semua air mata kebahagiaan ketika istri gw nanti melahirkan keturunan dari gw?

Ketika kamu masih kecil, ia bisa memelukmu untuk mengusir rasa takutmu...ketika kau mimpi akan dibunuh monster.
Pelajaran menyayangi sangat kental. Dan, itu yang harusnya gw pelajari terus menerus.

Tapi.....ternyata dia bisa menangis dan tidak bisa tidur sepanjang malam, ketika anak gadis kesayangannya di rantau tak memberi kabar selama hampir satu bulan.
"Ganteng Inyik..." Inilah yang dilontarkan setelah uni gw melahirkan cucu untuk dia. Terlihat raut muka bahagia karena anak gadisnya telah memberikan kepingan kebahagiaan baru untuk bokap.

Kalau tidak salah ayah pernah berkata :" kalau kau ingin mendapatkan pedang yang tajam dan berkualitas tinggi, janganlah mencarinya di pasar apalagi tukang loak, tapi datang dan pesanlah langsung dari pandai besinya. Begitupun dengan cinta dan teman dalam hidupmu, jika kau ingin mendapatkan cinta sejatimu kelak, maka minta dan pesanlah pada Yang Menciptakan-Nya".
Hal ini yang gw akan lakukan. Mencari cinta, pasangan hidup, belahan jiwa, dengan arahan dari-Nya. Dan tentunya dengan semua "tuntunan" dari bokap gw tentang "memberi" dan mencinta.

Untuk masa depan anak lelakinya Ayah berpesan: "jadilah lebih kuat dan tegar daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih baik dari ibumu. Berikan yang lebih baik untuk menantu dan cucu-cucuku, daripada apa yang yang telah ku beri padamu.
Bokap gw pernah ngomong gini. Dan, gw harus bisa melakukan semua hal yang terbersit itu dengan memperlakukan anak, istri, dan semua tanggungan gw demi sebuah pertanggungjawaban hidup. Kata bokap gw kalau gw bisa seperti itu, gw udah lebih dari dia.

Dan untuk masa depan anak gadisnya ayah berpesan: "jangan cengeng meski kau seorang wanita. Jadilah selalu bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah anak-anakmu kelak! Laki-laki yang lebih bisa melindungimu melebihi perlindungan Ayah, tapi jangan pernah kau gantikan posisi Ayah di hatimu"
LIKE THIS! Mungkin hal ini yang bokap gw ungkapkan ke uni gw sebelum dia memberikannya ke laki-laki pilihannya (a'a Kimba). Gw harus bisa berkata ini ke anak gadis gw nanti! (kalau diizinkan yang di Atas).

Ayah bersikeras, bahwa anak-anakmu kelak harus bersikap lebih baik daripada kamu dulu.
Ayah hanya bisa berdoa, tetap gw yang harus mewujudkan itu ke anak-anak gw kelak.

Ayah bisa membuatmu percaya diri karena ia percaya padamu.
Bokap pasti percaya sama gw, tapi gimana caranya gw menghargai kepercayaannya dia itu.

Ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik, tapi dia hanya mencoba melakukan yang terbaik.
Hal ini yang sedang gw lakukan. The best of me.

Dan terpenting adalah...
Ayah tidak pernah menghalangimu untuk mencintai Tuhan, bahkan dia akan membentangkan seribu jalan dan doa agar kau dapat menggapai cintaNya, karena dia pun mencintaimu karena cintaNya.
Gw ini titipan-Nya. Jadi gw harus bisa memaksimalkan doa juga untuk bokap gw karena-Nya. A-.

Dan untuk semua yang sedang merindukan ingatlah bahwasanya ternyata ayah itu benar-benar MENAKJUBKAN.
Bokap gw emang menakjubkan dan gw harus dapat melihatnya sebagai sebuah pertanyaan besar,

"Apakah gw bisa berlaku sebagai ayah yang seperti ini di masa yang akan datang?"

Itu adalah misteri yang harus gw ungkap sendiri. Mudah-mudahan doa ini didengar oleh semua ayah dan calon ayah di seantero muka bumi ini.

GW HARUS BISA!

Dan, untuk bokap gw, "I miss you Dad."

Comments

Popular posts from this blog

KARYA IKHWAN ARYANDI

Perintis Periklanan Itu Bernama Nuradi

Nasi Padang Agensi Jepang