Freelance

Huaaaaaaaaaaaaaaahhhhhh.... Gila aja gw belakangan ini begadang mulu. Begadang yang membawa berkah mudah-mudahan, hehehehehehe. Jadi gw tuh kemaren nyoba bantuin temen gw, Jiwo Mahardika, untuk pitching sebuah proyek yang lumayan gede. Gw ngebantuin segala macem dah. Pokoknya gw kerja serabutan banget. Tapi, tanpa melakukan keahlian gw yaitu copywriting.

Ternyata enak juga ya yang namanya freelance. Pertama adalah gak ada yang ngatur. Terus gak ada ikatan di dalamnya. Gw mau kabur di tengah-tengah kerja juga gak apa-apa. Karena emang gak ada yang namanya kontrak hitam di atas putih. Pengalaman baru sih buat gw, karena emang sebelumnya gw cuma berkutat dengan kantor, kantor, dan kantor.

Hal pertama yang dilakukan bersama adalah brainstorming tentang produk yang akan dan segera ditenderkan. Mulai dari membedah brand, melakukan analisis tentang positioning produk, dan merencanakan treatment apa yang harus dilakukan untuk segera dieksekusi dengan materi konsep yang akan dipresentasikan. Bagusnya semua orang yang ada dan diajak teman gw.

Gw dan teman-teman berhasil menyelesaikan materi presentasi jam setengah 4 pagi. Akhirnya karena gw gak sanggup, gw nginep di kantornya Jiwo. Dan pada jam 9 pagi gw dan teman-teman yang sebenarnya baru 2 hari kenal itu berangkat ke bilangan Karet di dekat Sudirman untuk melakukan presentasi.

Presentasi pun berjalan baik dan gw berhasil memberikan pengertian ke pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya harus bisa dijawab oleh sebuah kreatif dan marketing konsultan. Gw dan anak-anak yang lain pun akhirnya pulang ke rumah, dan berhasil lega karena telah melakukan pitching atas sebuah tender produk yang lumayan unik, yaitu Rumah Sakit Bedah Plastik.

Gw ngerasa dapet sebuah tantangan baru aja ngikutin temen gw Jiwo ini. Padahal gw dan dia hanya baru kenal lewat milis orang-orang iklan yang sebelumnya gw dan dia belum pernah ketemu. Apalagi dengan anak-anak yang lain yang gw sebelumya belum pernah kenal. Awalnya emang hanya atas dasar kepercayaan yang gw kembangkan dalam ngikutin proyek ini. Dan, gw hanya memberikan yang terbaik yang gw punya dalam membantu teman gw ini. Selebihnya, gw hanya ingin agar diri gw terus dapat berkarya dan tidak tenggelam dalam kemandulan yang melanda gw sekarang.

Tantangan sangat berasa banget di saat gw ngelewatinnya. Dan yang gw senang adalah saat gw menjalaninya gw sangat merasa bisa mengembangkan diri. Diawali dengan sikap Jiwo yang selalu memberikan kesempatan kepada timnya untuk saling meng-cover satu sama lain ketika mendapat pertanyaan oleh klien. Ya sepengalaman gw terakhir, entah kenapa dari gwnya yang ngerasa gak bisa "bersuara" ketika gw masih berada di kantor gw yang baru aja gw tinggalin ini.

Yang pasti gw sangat bisa ngeluarin apa yang bisa gw kerjakan. Memberikan yang terbaik di dalam semua hal yang gw lakuin ngebuat gw semakin yakin kalau gw ini emang bisa berguna dengan orang lain. Kata Jiwo, "jangan pernah ngomong takut, gak bisa, atau sejuta kata penyanggahan yang lain, terhadap semua potensi yang loe punya. Di situ loe akan semakin ngerasa kalau diri loe itu sangat bernilai."

Gw heran juga sih kenapa gw diajak dalam proyek ini. Kata Jiwo kalau dia itu butuh seorang copywriter yang bisa ngasih kreatif rasional terhadap semua produk. Karena emang itu kemampuan yang dipunya seorang copywriter dalam keahliannya merangkai kata demi kata sesuai dengan yang dibutuhkan.

Sekarang gw ngerasa kalau gw itu harus bisa melihat semua kesempatan di depan. Kalau hasil diskusi gw dengan mas Do adalah kesempatan itu jangan ditunggu, tapi diciptakan. Ya gw setuju banget. Intinya sekarang yang gw lakukan adalah melakukan semua hal yang tentunya berguna dan positif buat gw. Bukan melakukan hal yang menegatifkan gw sendiri, seperti diam tanpa melakukan apa-apa.

Gw emang gak tau apakah kelanggengan gw ini bertahan lama ama temen-temen baru gw ini. Tapi, yang pasti di saat gw ngeliat ini sebagai sebuah peluang baru, gw akan ngejalanin semuanya dengan sepositif mungkin. Karena kalau gw cuma ngebantuin setengah-setengah, gwnya gak dapet apa-apa, dan yang gw bantu pun gak bakal dapet apa-apa. Cuma jadi buah simalakama jadinya.

Ragu. Itulah kata yang harus gw hilangkan dari kamus gw sekarang. Entah sih kamus apa yang gw pake, tapi gw tau kalau kata itu ada dan besar di gw, yang bisa gw lakukan adalah cuma berhenti dalam kebimbangan tanpa tak tau ingin melakukan apa ke depannya. Jadinya, gw harus terus berpikir maju ke depan. Semua pandangan positif atau negatif dari orang lain akan gw jadikan sebagai feedback untuk terus mengoreksi gw ke depannya.

Yaa, itulah gw. Manusia yang terus dan terus merangkak demi sebuah proses positif yang mendewasakan dan memberikan banyak pengalaman ke gw. Intinya gw akan menanamkan ke diri gw kalau gw akan terus menatap jauh ke depan dan meraih sejumput demi sejumput cita-cita yang akan gw cari. Dan ingat! Tanpa meninggalkan orang-orang di sekitar gw yang pasti akan ngebesarin gw secara sadar atau tanpa sadar.

Pitching udah, besok agendanya adalah MENCARI KERJA LAGI! Hahhahahaha, jangan bosen ya? Agenda terbesar yang lagi bernaung besar di dalam diri gw adalah itu sekarang. Jadi jangan salahkan gw dong ya. Sebagai newbie gw harus sadar kalau gw masih cetek banget pengelaman, apalagi jam terbang. Yang bisa gw lakukan adalah keinginan untuk menambah dan memperkaya itu dengan terus dan terus berkarya. Kalau kata nyokap gw, "apa aja jalanin, yang penting halal."

Oh iya, bokap gw hari ini berulang tahun yang ke 57. Dan dia sekarang sedang berada di Surabaya dalam misi perjalanan menuju Vietnam. Setelah gw sms ngucapin ulang tahun, bokap gw ngebales, begini isinya,

"Thanks Wan, do not hopeless if we've got any risk in our life. Keep in steady as she goes, ok?"

Wah babeh gw emang paling top dah kalau yang namanya ngajarin gw jadi laki-laki yang harus bisa terus belajar dalam situasi paling sulit sekalipun. Dia itu kiblat gw dalam melaki-lakikan diri gw. Mudah-mudahan gw bisa melebihi dia kelak, ataupun sejajar. Love you and miss you Dad!

Emang pelajaran hidup belakangan ini akan ngebikin gw tambah "besar." Gw harus sanggup ngejalanin semua realitas hidup gw ini yang datang ke gw dalam wujud yang sebenar-benarnya. Tak ada kepalsuan, tak ada kemunafikan, yang ada hanya gw dan diri gw yang begini adanya.

Kalau kata tembang lawas, "Semua terserah padamu, aku begini ADA BAND."

Cintai diri dan hidup yang aku jalani.
Semua hal memang tak akan pernah sama.
Walau kamu meninggalkan aku.
Atau aku meninggalkan kamu.

Tapi, aku tau kalau aku masih mencarimu.

Comments

Popular posts from this blog

KARYA IKHWAN ARYANDI

Perintis Periklanan Itu Bernama Nuradi

Nasi Padang Agensi Jepang