EUGH LOE!

Hari ini begitu banyak yang bisa gw dapetin. Ternyata peprcakapan dengan dengan orang luar seharusnya sudah dan selalu gw lakukan. Mendengar dan mencerna pendapat orang terhadap semua kesulitan yang sedang terjadi ternyata banyak membawa pencerahan ke gw.

Gw yang dahulu "sombong" dan hampir gak ada keinginan mendengar dan mencerna dan gw hanya merasa benar atas apa yang sedang gw jalani itu, tampaknya ngebawa perubahan besar juga ke gw. Sikap-sikap yang ternyata gak ada pantes-pantesnya gw lakuin itu menjadi cerminan ke dalam diri gw sendiri untuk dapat mengubah diri gw ke arah yang lebih baik.

Uncle dan Aunty baru aja tadi menjelaskan ke gw tentang yang sebenarnya gw hadapi sekarang. Mungkin di saat seperti ini gw sedang stres karena tekanan yang gw lalui tanpa adanya orbit yang berputar dalam diri gw, sekecil apapun itu. Mereka menjelaskan ke gw betapa bernilainya rasa stres yang Tuhan berikan ke gw.

Apapun yang sebenarnya bisa gw lakuin sekaran gadalah pencerahan akan pencarian orbit baru yang harus bisa dijalani dengan baik. Kesombongan dan rasa stres hanya bisa nenggelemin gw ke lobang yang semakin membuat gw terpuruk. Andaikan gw bisa memutar waktu kembali, gw akan menjadi pribadi yang baik ketika gw masih bekerja di Pulo gadung.

Aunty bertanya, "apa akan terjadi dengan loe lima tahun lagi?"

Terus gw berusah berkelit dan langsung dipatahin, "APA YANG AKAN TERJADI DENGAN LOE LIMA TAHUN LAGI?" Gw langsung berpikir aja sendiri dalam diri gw. Dan, gw bilang ke mereka kalau gw ingin tetap menjadi Ikhwan Aryandi yang masih ngaos, masih ngejins, masih make Converse, punya kendaraan pribadi, menjadi ascociate creative director atau menjadi penulis sukses, menjadi senior yang gak pernah lupa kalau pernah junior, dan semua hal yang gw impikan dengan gw lima tahun yang akan datang.

Setelah gw ditanya seperti itu gw sendiri ngerasa kalau emang gw punya impian atau angan-angan harus seliar dan seluas mungkin. "Mimpi gratis ini, ngapain loe harus pelit ama diri loe sendiri?" Ujar Uncle gw. Iya juga sih, ngapain juga pelit kalau emang akan membuat gw mengejarnya?

Harus konkrit (ceritanya gak mau nulis konkret) pokoknya. Masa gw mau jadi apa besok gw harus menerawang? Harus bisa diejawantahkan dan diimplementasikan dalam bentuk yang benar. "Gw mau jadi orang sukses!" Hahahahha itu mah sangat mengawang-awang dan gak jelas! Sukses orang emang ada ukurannya? Hehehehhe.

Sotoy banget dah gw. Tapi, emang bener kok, yang diomongin itu. Kalau mau mimpi yang seliar mungkin. Maka, gw akan berusaha mengejarnya.

Setelah ngobrol gw bisa ambil kesimpulan kalau di saat stres begini, di saat impian gw sendiri sedang gw raba, pasangan dan kerjaan gak ada, dan semua keterpurukan yang membangun ini, gw bisa lebih berpikir waras. Gw bisa semakin menyelam ke dalam diri gw sendiri. Dan, gw bisa semakin ngerasa kalau emang gw besar karena diri gw sendiri.

Berjalan dan terus berjalan kalau pesan seorang sahabat. Gw harus bisa terus melangkahkan dan gak stuck dengan yang ada. Menjelaskan dengan baik ternyata gak harus jadi yang terbaik, tapi menjadi yang terbaik harus didukung dengan usaha yang baik.

Gw kayaknya bakal bikin sebagian mimpi gw dalam sebuah kertas dan gw akan melipatnya dan memasukkannya ke dalam dompet gw. Setidaknya gw akan mengetahui apa aja yang menjadi mimpi gw dalam menjalani hidup gw ke depan. Tanpa harus melihat ke belakang, dan menjadikan pengalaman menjadi sesuatu yang bernilai untuk menarik hidup gw ke depan. GW AKAN LAKUKAN ITU!

Sesalut-salutnya gw sama beberapa orang adalah orang yang bisa menghadapi semua proses dengan baik, tidak lari dari masalah yang terjadi, dan menjadi memenangi semua proses yang dia jalankan. Hidup adek-adek gw yang masih mau menata semua perubahan di dalam "rumah," IKSI!

Ya emang dari kemaren gw sempet mencoba terjun ke dalam proses keberjalanan Petang Kreatif (PK) yang akan diikuti oleh adek-adek gw yang masih berkuliah. Tapi, tampaknya hidup di dunia kampus emang gak bakal ada abisnya. Ada aja masalah yang timbul. Dan, sekarang-sekarang ini malah gw ngerasa udah gak pantes lagi ikut campur dalam semua masalah. Gw pernah jadi mereka dan mereka akan berada di posisi gw sekarang.

Menjadi diri sendiri ternyata jauh lebih enak. Dan, tentunya dengan keharusan dan bisa mendengar dan mencerna omongan orang. Agar gw gak dicap sebagai seseorang yang batu, gak bisa dibilangin, dan gw bisa mendapat koreksi dari semua orang lebih baik lagi tentunya.

Seperti tulisan gw sebelumnya, SEMUA ORANG ITU SAHABAT GW! Jadi kebaikan harus selalu dibina dalam semua yang gw hadapi dengan orang lain. Anggap semua selalu seperti layaknya orang lain itu sahabat gw. Tentu gw gak akan pernah ngerasa lelah dalam berproses di dalamnya.

Pokoknya gw harus bisa mengembalikan "kebegahan" gw yang sedang melanda dan gak ngenakkin ini. Mudah-mudahan kemampuan gw berpikir, mendengar dan mencerna, bisa membuat gw jadi semakin baik ngejalanin hidup gw ini.

Kalau kata aunty gw, gw ini mempunyai potensi belajar dari kemampuan auditori. Jadi kemampuan gw dalam belajar didapat banyak dari mendengar. Bukan memperhatikan secara visual. Jadi, gw harus bisa mendengar dan mencerna orang jauh lebih baik. Walaupun, itu kembali ke diri gw sendiri sih, hehehe.

Pokoknya gw ucapkan terima kasih untuk sahabat yang membuat gw tergila-gila dengan dua kata, MENDENGAR dan MENCERNA. Karena gw harus bisa selalu melakukannya. Demi sebuah hal baik dan terbaik untuk diri gw sendiri dalam ngejalanin semua hidup gw ini.

Besok, kembali ke pencarian dan pengembaraan ke semua hal dan kesempatan yang akan selalu gw bikin berwarna. Jangan capek ya ngebaca tulisan gw yang udah mulai gak jelas ini. Gw aja gak bosen nulisnya, heheheheh.

Selamat malam dan selamat menjalani hari lebih baik di esok hari!

GW, GW, GW, EUGH LOE!

Comments

Popular posts from this blog

KARYA IKHWAN ARYANDI

Ketipu Sama Ujan

Telah Lahir