Zona Nyaman

Ini kali kedua gw menulis di pagi hari. Gokil ya emang kenikmatan tidur cepat dan bangun pagi dengan segar banget. Gw ngerasain sensasi beda aja tidur jam setengah 10. Karena emang di satu sisi gw lagi capek banget di kantor. Kerjaan sedang bertubi-tubi menghajar gw, dan seakan membuat gw overload.

Tapi, yang harus selalu gw ingat adalah bagaimana memberikan yang terbaik dulu aja sesuai atau yang pantes dengan kemampuan gw. Jangan pernah mengukur atau milih-milih dalam melakukan pekerjaan. Apa pun yang dilakukan oleh bos gw adalah bagaimana memaksimalkan apa yang gw bisa di saat meng-hire gw.

Minggu ini gw sangat merasakan kebahagiaan. Proses demi proses yang selalu membuat gw terbangun dari tidur panjang gw. Emang gw akuin selama ini gw sangat tenggelam dengan kesombongan, egoisitas dan arogansi yang tinggi. Dan, mungkin gw udah mati dari kapan tau kali kalau masih berkutat di zona nyaman gw itu. Tapi, entah kenapa dengan berbagi dan menyesuaikannya dengan orang lain, ngebuat gw sangat ngerasa lebih bisa melihatnya dari sisi lain.

Mungkin itu yang disebut zona nyaman gw. Gw saat itu bisa berbuat sesuka hati gw tanpa mendengarkan apa pun yang dibilang sama orang-orang di sekitar gw. Tapi, gw gak sadar kalau zona nyaman itu ternyata "membunuh" gw pelan-pelan.

Di sinilah yang gw maksud zona nyaman. Apa sih sebenernya yang pengen ge cari? Yaa, emang gak muluk sih, yang gw cari di dalam hidup gw ini adalah kebahagiaan. Pursuit my happines, itulah tujuan gw.

Pencarian, itulah yang gw maksud janganlah berkutat di zona nyaman ketika diri gw sendiri masih menggebu-gebu akan pencarian. Misalnya gw pengen sebuah perubahan hebat dari pencarian gw, maka gw sendiri haruslah menjadi orang yang risk taker. Menjadi safety player yang hanya berkutat di zona nyaman justru akan ngebuat gw gak melihat hal lain di luar sana.

Emang gw sadarin kalau gak semua orang bisa segerabak-gerubuk gw, tapi gw yakin kok kalau orang lain di luar sana punya pikiran yang sama dengan gw. Orang-orang mencari dan meniti sebuah perjalanan hidup yang berwarna, begitu pun gw. Jadi, jangan hanya membuat diri gw menjadi bertahan di sesuatu yang nyaman, padahal di luar sana ada yang lebih nyaman untuk gw.

Misalkan gw harus long distance dengan pasangan gw nanti, misalnya. Ya, gw harus terima kalau yang gw sedang jalani adalah pencarian akan jawaban tentang dia. Dengan tidak berusaha menghancurkan kepercayaan dia, dan berusaha menjalin hubungan gw ini dengan penuh warna. Di situlah gw akan ngerasa kalau gw bukan seorang yang nikmat berada di zona nyaman.

Khususnya ketika setahun lebih sudah gw bekerja. Gw bisa aja bertahan di zona nyaman, yaitu kampus. Tapi, apakah bisa ngebuat gw dewasa akan pencarian? Gak akan kalau menurut gw. Ternyata, pas gw sudah memutuskan bertarung di dunia luar, gw nemuin kenyataan kalau mimpi dan cita-cita gw itu sangat banyak. Dan, gw memutuskan untuk mencarinya di dunia luar. Karena zona nyaman ternyata gak bisa menjawab literatur mimpi yang gw punya.

Satu hal yang bikin gw harus berada di kehidupan nyata itu adalah emang gak ada lagi yang harus gw kejar di kampus. Dulu, ketika gw masih punya pasangan mungkin masih ada yang gw kejar di kampus, tapi alhamdulillah gw bersyukur kenyataan yang diberikan Tuhan tentang itu ngebuat gw bisa keluar dari zona nyaman tersebut.

Ya emang yang harus gw lakukan setelahnya adalah zona nyaman-zona nyaman itu harus selalu gw hindarin. Bukan berarti gw kerja loncat-loncat dari 1 kantor ke kantor lain. Tapi, gw harus bisa memaksimalkan semua potensi yang gw punya untuk dapat terus berkembang.

Intinya sih jujur sama diri gw sendiri. Kalau gw udah bisa sadar dan jujur untuk bisa keluar dari zona nyaman, mungkin gw akan selalu berteguh hati untuk tidak pernah berbuat macem-macem. Misalnya ngelaba atau selingkuh. Baik untuk pekerjaan gw, atau untuk pasangan gw kelak. Kejujuran emang kunci dari segala hal hidup gw ini.

Zona nyaman cuma ngebuat gw gak bisa berkembang, gw gak bisa mengejar cita-cita yang gw harapkan, dan gw gak bisa bertarung akan sebuah pencarian di dalam hidup gw ini. Gw harap gw bisa selalu memaksimalkan semua kepositifan dan kenegatifan yang ada di dalam hidup gw ini.

Ya, emang zona nyaman setiap orang pastinya berbeda-beda. Tinggal gimana diri sendiri aja menyadari kalau gw harus "keluar." Jangan pernah nunggu waktu yang menjawab, tapi diri gw sendirilah yang bisa menjawab.

Emang gw gak bener-bener benar menjelaskan tentang zona nyaman. Tapi, gw yakin kalau zona nyaman itu kadang membuat orang gak bisa keluar dan melihat realitas hidup yang sebenar-benarnya di luar sana.

Kalau sekarang zona nyaman yang sedang gw hadapi adalah gw yang seorang risk taker.

Akankah bertahan? Lihat saja nanti!

Selamat pagi! Selamat menjalani hari ini dengan bahagia dan penuh senyuman!

Comments

Popular posts from this blog

KARYA IKHWAN ARYANDI

Perintis Periklanan Itu Bernama Nuradi

Akhirnya Gw Menikah