My Name is Ikhwan

Ayoooooo, jadi bingung sendiri kan gw mau ngebahas dari mana? My Name is Khan ANJIIIIINGGGGG KEREN BANGET! Pol banget dah pokoknya, gw aja ampe bingung mau ngebahas dari mana.

"My name is Khan, and I'm not a terrorist."

Intinya dari semua tema tersirat yang mau dibahas ama film ini gw cuma belajar satu hal, bahwa kemauan keras dan sesuatu yang didukung dengan impian dan realitas yang baik, pasti akan diberikan jalan mendapatkannya.

Gw ngeliat aktingnya Sharu Khan aja gila banget. Gw ngerti dan mencoba ngerasain gimana perasaan orang yang mengalami penyakit autisme. Mereka seperti tak ingin dibedakan dengan yang normal. Orang autis masih punya mimpi, mereka mempunyai keingina untuk berusaha, dan semua yang sebenernya orang normal bisa melakukannya.

Gila aja ya, orang autis aja punya mimpi dan usaha. Gw yang normal begini? Ya, cara mensyukurinya adalah berusaha berlaku sama dengan orang yang benar-benar mengalami kekurangan.

Gw punya tangan, gw punya mata, gw punya kaki, dan gw punya otak dan perasaan. Semua tentu harus bisa gw pergunakan dalam mencapai kebahagiaan. Apa yang menjadi pertanyaan gw, harus bisa gw jinakkan dalam wujud perealisasian. Atau lebih dikenal dengan proses.

Haruskah gw jujur? Kalau menurut gw harus banget, karena emang jujur terhadap keinginan dan tetap merasakan semua realitas yang ada akan ngebawa gw gak hanya ke mimpi yang indah. Tapi, juga sebuah kenyataan yang pastinya akan diwujudkan Tuhan dengan cara-Nya.

Sedih aja gw kalau menghadapi kenyataan gw yang masih diberikan kehidupan "normal" ini tapi menyia-nyiakan semua yang ada. Gw bisa kan mengejar semua mimpi gw? Gw yakin dengan niat baik, tanpa adanya membohongii diri sendiri, pasti akan gw rasain semua pencapaian itu.

Gw gak tau apa yang akan terjadi ke depan. Tapi, gw yakin kalau gw sure mau ngejalanin prosesnya, pasti gw akan mendapatkannya. Gagal? Minimal kan gw udah melewati prosesnya. Dan misalnya gw melakukan usaha untuk hal lain, gw sudah tau apa yang harusnya gw lakukan dan yang tidak.

Entah kenapa gw harus bisa seperti orang autis. Gw emang pernah berada di ujung napas. Gw hampir mengalami kecacatan dan lumpuh, dan gw hampir aja diambil oleh Yang Mahakuasa. Di antara semua perjuangan gw dulu melawan stroke yang hampir merenggut semuanya, di sinilah saat gw untuk bisa bersyukur atas kesempatan yang masih diberikan Tuhan untuk gw.

Gw masih diberi kesempatan untuk hidup.

Gw harus apa dong? Ya, yang pasti selain mensyukurinya dengan baik tentu gw harus bisa membuat diri gw sendiri terpacu. Terpacu untuk meraih semua kebahagiaan yang ada di depan sana.

Di depan sana masih menanti sejuta harapan dan impian. Di masa depan masih ada jutaan proses, entah itu baik atau buruk, yang akan mewarnai kehidupan gw yang masih jauh ini. Di antara semua kebaikan dan kejahatan gw, gw masih harus bisa meniti dan menata semua dengan baik. Di depan sana masih ada permaisuri yang sedang menunggu gw, dan rumah indah dengan perhiasan surga di dalamnya.

Sakit sih emang kalau dari umur segini aja gw udah mendam semua harapan. Apalagi gw berusaha memagari semua kemungkinan yang ada. Gw gak pengen seperti itu, dan gw pengen seperti terus berdiri dan tegak ngadepin semua hal yang ada di depan gw.

Andaikan gw bisa memberikan lain ke hidup gw selain nulis blog gw ini. Di satu sisi orang ngerasa kalau bikin blog itu sama dengan membuka aib gw ke orang-0rang. Tapi, apa semua itu aib? Orang lain membaca dan menjadikannya pelajaran kan akan jauh lebih baik. Gw sendiri juga gak tau mau sampai kapan gw menulis ini, yang pasti gw akan selalu menikmati tiap jengkal jemari yang berusaha merangkai kata demi kata yang akan selalu gw buat indah.

Gw males jadi orang munafik, gw gak mau jadi orang yang bertopeng, gw gak mau berkhianat atau selingkuh, dan gw berusaha menjadi Ikhwan Aryandi yang apa danya. Entah dalam tulisan, kenyataan, dan pemikiran. Gw cuma berusaha menjadi orang yang lebih baik di tiap napas yang gw hembuskan.

Kesirep banget nih gw abis nonton My Name is Khan tadi. Sekelebat dan cuma setengah jam gw bisa nulis sepanjang ini. Gw emang gak ngerasa tulisan gw ini penting, lebih tepatnya sampah malah. Soalnya cuma luapan isi hati gw doang. Tapi, yang bisa gw maknain adalah gw "berani." Gak perlu gw jelasin lah berani untuk apa.

Gw pengen berguna selalu buat orang. Prosesnya? Kadang baik dan kadang pun buruk. Tinggal gimana menyesuaikannya aja dengan keadaan. Tapi, jangan pernah menyalahkan keadaan, karena keadaan itu gw sendiri yang bikin.

Malam ini gw ngerasa kecil banget, malam ini gw cuma pengen ngeliat ke depan dengan harapan yang lebih baik, dan malam ini juga gw bersyukur karena masih diberikan kenormalan dalam menjalani hidup gw ini.

Terima kasih dan maaf semuanya. Gw manusia biasa juga seperti kalian.

Comments

Popular posts from this blog

KARYA IKHWAN ARYANDI

Perintis Periklanan Itu Bernama Nuradi

Nasi Padang Agensi Jepang