Sayangi Mereka

Kenapa gw pengen berubah terus ya setiap harinya? Mungkin emang angan-angan dan cita-cita yang gw sedang busungkan di dada gw sekarang mengharuskan gw seperti itu. Entah kenapa gw yang sekarang ini adalah gw yang sedang ingin menatap semua dengan se-excigrate mungkin.

Emang belakangan jadi minggu yang menyibukkan sekali buat gw. Gak lain gak bukan kok, gw sibuk karena pekerjaan di kantor. Gw sebenernya pengen segaksempet-gaksempetnya, gw masih bisa menulis. Tapi, apa mau dikata? Gw udah nyampe rumah dengan keadaan fisik dan pikiran yang terkuras habis.

Ya, gw seperti sedang ingin menyesuaikan diri dengan yang disebut angan-angan. Gw sekarang seperti ingin aja ngejar yang gw impikan dan gw harapkan ke depan. Gak muluk deh, yang pasti gw pengen mendapatkan semua kebaikan atas yang udah gw impikan itu.

Setelah 2 malam kemaren berbincang dengan sahabat-sahabat, gw seperti dapet pencerahan lagi tentang hidup. Khususnya tentang segala hal yang sedang gw titi sekarang. Diawali dengan keinginan seorang sahabat yang gw temui setelah pulang kantor kemaren.

Gw ngeliat banget kalau sahabat yang satu ini sedang terjebak dengan zona nyaman yang dia rasakan. Entah kenapa dia, yang udah hampir 3 tahun jadi sekertaris di kantornya sekarang, seperti gak bisa melihat dunia luar yang ternyata masih banyak menyimpan literatur hidup.

Sahabat yang satu ini emang dari segi kenyamanan, dia ngerasa nyaman banget. Karena dia bisa ngedapetin temen-emen kantor yang enak, bos yang asik, dan segala kemudahan yang bikin dia betah.

"Seperti gak berkembang dan gak bikin jadi pinter," ujar dia ke gw.

Setelah ngeliat dia berbicara kaya gitu, gw sendiri langsung seperti ingin mengajak dia untuk mencoba dunia luar. Gw bilang ke dia kalau di luar sana masih banyak kok kenyamanan-kenyamanan lain yang bisa sebenerny dicoba di luar sana.

"Takut gak dapet bos yang asik kaya sekarang, takut gak dapet lingkungan yang enak kaya sekarang, " ujar dia. Yaa, yang gw bisa gw bilang adalah dia sedang berada di zona nyaman. Dan, seakan gak mau keluar dari yang seharusnya dia coba.

Takut?

Zona nyaman?

Gw pengen sebenernya kembali ke zona nyaman gw dulu yang kalau kata nyokap gw itu "kampus." Tapi, akhirnya gw keluar kok. Sampai pada masa gw gak ingin tuh menyentuh apa pun yang ada dari zona nyaman gw itu. Rasanya sih sekarang gw sudah meninggalkan zona nyaman gw itu. Emang, kadang dua kata itu emang yang ngebikin orang gak berani bergerak keluar.

Kata-kata itu yang kadang membuat gw seperti katak dalam tempurung. Gw bilang aja ke dia kalau mimpi itu banyak, mimpi itu yang mewah, dan mimpi itu harus diusahakan. Kalau cuma bilang diri sendiri itu takut, yang ada gw sendiri malah gak bisa berkembang. Berkembang seperti sahabat-sahabat yang gw temuin di malem kedua.

Malem minggu emang gw usahakan untuk selalu bisa bertemu dengan sahabat-sahabat yang menginspirasikan. Gak tau kenapa gw selalu pengen membuat kebertemuan di antara semua sahabat-sahabat. Gw gak bermaksud apa-apa kok, cuma pengen berbagi. Karena gw yakin dengan berbagi gw gak bakal dapet sesuatu yang negatif.

Bertempat di Warung Pasta Kemang, gw bertemu dengan sahabat-sahabat yang gw sih ngeliatnya berbeda banget. Karena sahabat yang gw temuin ini kayanya orang yang penuh dan banyak cita-cita.

Di semua cerita yang gw dan mereka bagi itu, gw ngeliat sorot cita-cita yang tinggi yang masih semangat mereka kejar. Gw pun juga ngeliat perkembangan yang hebat di antara semua sorot mata mereka. Harapan, cita-cita, angan-angan, dan mimpi itu mereka bentuk sesuai dengan yang mereka harapkan, tentunya.

Seorang sahabat mengatakan, "kalau ada lowongan bagi-bagi ya. Pokoknya gw harus udah pindah kerja." Gw seneng aja ngedengernya, karena sahabat yang satu ini masih punya banyak mimpi yang sedang dia kejar. Apalagi waktu dia bilang kalau tahun ini harus ngajak cowok ke kondangan orang yang bikin gw sangat salut dengan ketangguhan dia, walau dia baru aja kecewa.

Apalagi sahabat satu lagi yang selalu melaksanakan ekspedisi dalam hidupnya. Sahabat yang satu ini ngebuat gw semakin yakin kalau satu bidang itu kalau ditekuni akan membuahkan cita-cita baru kok. Intinya jangan pernah cepat merasa puas, yang bisa gw ambil dari dia. Karena kalau merasa puas, pasti akan jenuh dalam menekuni sebuah hal dengan konsisten.

"Gw aja belom kepikiran di umur segini," ujar salah seorang sahabat ketika gw dan mereka membahas tentang pernikahan. Hahhaahaha, emang salah ya punya impian menikah muda? Gw langsung tanya aja ke mereka. Ya, karena emang itu bukan hal yang salah kok. Mulai dari niat baik yang ada sampai keinginan untuk tidak melukai itu masih ada, gw yakin kalau semua bisa gw kejar. Termasuk pernikahan.

Sedih banget kalau ngeliat orang-orang di sekitar gw yang masih menafikkan pernikahan. Memilih hubungan yang gak lazim, atau berbuat sesuka hati mereka. Seperti kumpul kebo atau tinggal bersama, seks sebelum menikah, atau memilih untuk hubungan sejenis. Emang sih, gw termasuk yang akan menolak. Tapi, gw gak memungkiri untuk gw berbuat seperti itu. Jadi, di sini gw bukan menjustifikasi. Hanya analisis.

Cinta dan pernikahan itu impian, sama halnya kalau gw menginginkan kebahagiaan dan kesuksesan. Taro di posisi yang sama aja, nanti gwnya sendiri akan menganggap itu bukan sebuah hal yang sulit dititi. Hanya masalah kesiapan aja kok, sama halnya dengan pekerjaan atau pindah kerja. Asal jangan pindah agama, hehehhee, astaghfirullah al adzim.

Makasih banget nih sahabat-sahabat yang udah nge-recharge kebutuhan rohani gw akan hidup. Yang pasti gw akan selalu penasaran dengan pemikiran-pemikiran mereka dan jutaan sahabat lain di luar sana. Gw sayang banget sama kalian dan gw tunggu malam-malam berikutnya!

Abis itu yang penting mah ikhlas ajalah ngejalanin hidup ini. Jangan jauhkan hidup dari mimpi, tapi dekatkan juga dengan realitas yang sedang dijalani. Nantinya gw yakin kalau gw akan punya yang dinamakan pedoman. Entah apa, entah kapan, entah di mana, dan entah dengan siapa.

Tinggal berbuat sesuai dengan hati nurani, dan jangan membohongi diri sendiri. Maka, tak ada keinginan untuk menjatuhkan siapa pun. Sayangi mereka.

Dan, gw akan menyayangi diri gw sendiri.

Comments

Popular posts from this blog

KARYA IKHWAN ARYANDI

Perintis Periklanan Itu Bernama Nuradi

Nasi Padang Agensi Jepang