Jangan Takut

Kemaren gw sempet berkutat ngobrol dengan sepupu-sepupu gw di Citos. Bah, akhirnya gw nemuin juga keramaian. Agak kopong juga kalau gak ketemu siapa-siapa.

Di sela-sela gw ngobrol, gw banyak ngobrol dengan tema berpikir strategis. Dari benak gw, gw tertarik banget emang mencoba yang namanya bisnis. Dengan bisnis gw kali aja bisa nemuin jalan lain mencari uang dan pengalaman.

Yang gw bisa maknain tentang berpikir strategis adalah gimana caranya menggunakan peluang yang ada di depan mata dengan sebaik-baiknya. Di antara perbincangan itu, gw banyak nemuin konsep-konsep bisnis yang bisa dibilang tua, tapi brilian juga kok kalau bisa dibangun ke arah yang oke.

Banyak sih impian gw dalam bentuk bisnis. Gak harus yang gede dengan modal gede juga. Gw pengen nyoba mulai dengan yang kecil, tapi pelan dan mantab. Banyak sebenernya yang pengen gw kembangin di otak gw ini. Tapi, lebih kepada keberanian yang belum kunjung ada di dalam benak gw.

Apa sifat manusia seperti itu ya? Padahal gw pengen nyoba jadi orang yang bisa membuat orang lain puas. Puas dalam arti kata luas lho, misalnya gw berhasil ngasih performa terbaik gw dalam bekerja. Atau gw punya sesuatu yang memenuhi kebutuhan orang akan sebuah hal.

Insight diri sendiri dan insight konsumen atau orang lain kalau menurut gw yang harus digali. Karena apa? Yang gw tau gak mungkin orang lain tau, begitu juga sebaliknya. Sejauh mana? Ya, gw harus bisa menggali dan menganalisa apa pun yang menjadi kebutuhan.

Karena berawal dari pemenuhan kebutuhan lah orang atau gw bisa tau apa yang harus dilakukan selanjutnya. Mulai dari pengumpulan data, sampai pada penarikan kesimpulan dengan tindakan yang konkret.

Media sosial emang jadi tema yang mengawang-awang di otak gw. Perjalanan dan percepatan informasi lewat Facebook dan Twitter jadi ngebuat banyak ide gila yang pengen gw wujudkan dari situ.

Tapi, gw bingung sendiri jadinya. Karena gw gak tau sejauh apa gw mau mempergunakan atau menggali kesempatan itu. Menjadi konsultan? Gak selamanya gw bisa jadi seperti itu, karena konsultan itu tampaknya gak punya bargaining position. Tapi, gw yakin dengan mewujdukan apa yang menjadi mimpi, tentu akan berbuah manis kalau gw berusaha di dalamnya.

Orang banyak gak mau mengolah mimpinya sendiri, jadinya cuma berharap dan berharap terus. Kalau menurut gw gak bakal bisa seperti itu. Gw sih gak mau jadi orang yang hanya pasif dan berharap, akan ngebuat diri gw jadi tumpul sendiri. Gw pun akan berjuang semampu gw kalau gw punya ide atau harapan.

Berani.

Kata itu menurut gw yang bisa memompa semangat dalam berjuang. Apalagi kalau gw emang membuat kata itu jadi napas gw. Tapi inget, berani bukan dalam arti kata gak berpikir. Kadang pun terobosan-terobosan yang gw lakuin gak berbuah manis. Yang penting mengolah dengan berpikir secara matang akan membuat hasil yang baik juga.

Seradak-seruduk? Itu nama tengah gw, tapi gw harus bisa menyiasatinya dengan mengeluarkan produk-produk sesuai dengan peluang dan kesempatan yang tercipta. Sehingga gw pun bisa ngerasa gak nyesel udah melakukannya.

Mimpi bisa menjelma jadi ide, ide pun bisa bertransformasi jadi harapan, harapan bahkan bisa berubah bentuk jadi kebahagiaan. Tapi inget, kalau diolah dalam proses dan bentuk yang penuh pemikiran tajam. Dan, tentunya berguna untuk orang banyak.

Jangan takut.

Comments

Popular posts from this blog

KARYA IKHWAN ARYANDI

Perintis Periklanan Itu Bernama Nuradi

Nasi Padang Agensi Jepang