Egois Itu Perlu
Ngeliat dia yang sibuk setiap hari jadi suka mikir sendiri atas apa sih yang dilakukan. Yaa, kalau ngeliat dari setiap gerak-gerik yang dia lakukan, terlihat sih kalau dia sedang menikmati fase dalam proses hidup dia sekarang.
Bangun pagi, berangkat berjuang, berjuang, pulang malem, dan banyak hal yang dia lakukan tanpa letihnya. Gak hanya pulang malem, pulang pagi pun kadang dia lakukan dalam beberapa hari terakhir.
Seneng sih bisa ngeliat dia yang sedang berproses dalam kesendiriannya. Bahkan sampai beberapa orang atau temen deketnya pun bilang kalau dia itu egois. Egois mungkin ada, tapi dia selalu yakin kok kalau yang dia lakuin itu untuk banyak hal di sekitarnya.
Emang gak terlihat secara langsung, tapi dari tindak-tanduk yang dia selalu lakukan nunjukin kalau dia itu sedang menunjukkan rasa perhatian dia ke lingkungan di sekitarnya. Emang kalau langsung di-judge kalau dia itu egois, rasanya terlalu buru-buru ya. Karena dia sendiri tau kok apa yang sedang dia lakukan.
Egois kadang jadi kata yang dia rasakan sebagai kesenangan. Dampaknya emang gak bagus, tapi dia selalu bilang kalau egoisnya dia egois melalui cara dan style dia sendiri. Bagus lah kalau dia tau apa yang dia lakukan.
Banyak juga lho orang, yang sampe setua dia sekarang, yang gak tau apa yang sebenernya sedang dilakukan. Yang ada hanya kehampaan dan zona nyaman yang membelenggu yang jadi prioritas dalam hidup.
Hal itu sebenernya sering dilakuin orang karena dari dirinya sendiri gak tau mau ngapain. Gimana kalau sudah berkeluarga? Wah, bakalan banyak banget tempaan kalau gak tau mau dibawa ke mana "kapal" yang sudah bertambah penghuninya itu.
Dia sih katanya santai aja. Karena menurut dia, hidup itu dikuasai oleh target tanpa mensyukuri kekinian yang sedang dihadapi. Mengetahui apa yang sedang dikejar dan dilakukan itu lebih penting katanya. Karena percuma aja kalau orang gak tau apa yang dikejar. Cuma buang-buang waktu aja hidup.
Mungkin beberapa minggu ini sampai beberapa minggu ke depan akan jadi minggu yang berat untuknya. Mulai dari memahami dalam waktu singkat, masuk dan berjuang dalam tekanan tinggi, dan pelajaran-pelajaran baru yang akan terus dia dapatkan dari lapangan pertandingannya sekarang.
Dia cuma pengen berkembang dan punya tempat berjuang kok, karena lapangan pertandingannya sekarang benar-benar memberikan dia kesempatan untuk dapat mencari ilmu sebanyak-banyaknya.
Kalau kata dia sih sekarang nikmat banget, karena menikmati prosesnya sekarang itu jadi tolak ukur dia untuk terus berjalan. Kalau gak cuma jadi manusia mandul nantinya. Gak tau juga sih dia mau sampai sejauh apa. Pastinya dia tau apa yang dia lakukan. Tau dan berusaha memahami katanya.
Jadi sebenernya egois itu pilihan atau kemampuan? Ngeliat dari yang dia lakukan sih lebih kepada kemampuan. Karena emang kemampuan itu yang terus diasah untuk dia bertahan di fase yang sekarang. "Egois itu penting banget!" ujarnya.
Minimal untuk fasenya sekarang.
Comments
Post a Comment