Untuk Sahabat (sahabat)

Merindukan masa-masa itu emang jadi keinginan yang ada di dalam benak gw sekarang. Apa yang tercipta di benak kalau ngomong tentang"itu?"

Keinginan selalu saling berkumpul dalam setiap detik yang sudah lama tak terjalin mungkin yang ada di dalam perasaan masing-masing orang. Pikiran melayang kembali ke masa-masa ketika masih lugu, masih polos, masih saling bertahan dengan keberagaman yang ada di masa kuliah.

Gw akuin sekarang tak ada perasaan "menyatu" seperti dua tahun lalu. Gw dan sahabat-sahabat pun seakan semakin sibuk dengan perjalanan hidup yang semakin dirangkai ke arah yang masing-masing inginkan.

Gak kerasa kalau seberjalannya waktu, silaturahmi kemaren itu ngebawa angin yang segar aja jadinya. Gak banyak sih yang bisa di-share, tapi gw yakin semua pasti punya keinginan dan doa yang sama untuk masing-masing orang.

Gak banyak sih yang beruntung punya lingkungan seutuh yang gw punya dengan sahabat-sahabat kuliah. Karena komunitas yang lebih dari 15 orang itu punya kekuatan sendiri dalam berkembang dan mengembangkan yang ada di dalamnya.

Gak kerasa gw dan sahabat sudah semakin besar. Kedewasaan semakin jadi pelajaran yang harus diasah. Jangan kira gak ada masalah. Walaupun sejauh ini keberagaman semakin meruncing, tapi akal sehat dan saling menghormati menjadi pilihan akhir di gw dan sahabat-sahabat.

Gimana me-mantain tampaknya jadi agenda tersendiri. Bersyukur sebersyukur-syukurnya karena gw diberikan malaikat-malaikat yang menjelma jadi sosok yang asri dan ngademin kalau di dekat gw.

Banyak yang heran misalnya gw dan sahabat bisa bertahan selama dan sekuat itu. Mungkin karena di antara gw dan yang lain itu gak pernah saling menjatuhkan. Walau masalah datang semakin bertubi-tubi, tapi berpikir positif selalu gw dan yang lain lakukan.

Jadinya manis aja deh misalnya masih punya orang yang menghormati gw dan menyayangi gw. Apalagi banyak jumlahnya. Capek sih misalnya harus ngebales satu-satu yang mereka lakukan ke gw. Tapi, yang pasti gw gak akan pernah ngerasa letih karena ketika sadar disayangin sebanyak itu, gw jadi gak karuan senangnya.

Gak hanya tenggelam dengan mereka aja sih, tapi gw harus bisa melebarkan sayap agar jauh lebih bisa mencari kelompok yang seperti itu di tempat lain. Pokoknya doa gw kepada Tuhan, "izinkan gw menyayangi mereka lebih lama lagi dan tempatkan mereka di samping gw untuk waktu yang lama. Kalau bisa selamanya."

Gw yakin waktu gak akan ngeboongin kalau gw dan sahabat-sahabat tentu semakin punya pilihan dalam menjalankan hidup yang semakin berbeda. Perpisahan setiap bulannya tentu membawa doa untuk bertemu lagi di bulan berikutnya. Kami tak akan pernah terpisah dan terpecahkan.

Silaturahmi kemaren emang sangat bikin gw bahagia. Entah gw ngeliat dari mana, yang pasti gw selalu menikmati setiap perjalanan yang ada di setiap derap langkah gw dan sahabat di depan.

"Sampai bertemu di garis finis bersama."

Itu doa gw.

Comments

Popular posts from this blog

KARYA IKHWAN ARYANDI

Perintis Periklanan Itu Bernama Nuradi

Nasi Padang Agensi Jepang