Waktu Berjenggot
Waktu emang gak bisa dilepasin dari yang namanya proses hidup. Berangsur-angsur jenggot dan kumis tumbuh mili demi milimeter setiap hari. Begitu juga siang yang kadang berganti malam tanpa permisi sama gw.
Hal ini banyak ngebuat gw mencoba ngeliat ke dalam diri tentang apakah yang bisa gw lakukan dengan jenggot kalau gw gak pernah mencukurnya. Tentu akan menjuntai dengan sangat lebat dan ngebuat gw semakin seperti teroris.
Refleksikan aja dengan hidup yang emang RPM-nya tinggi banget belakangan ini. Di antara semua yang bisa gw lakukan, gw pasti harus bisa menemukan setiap kesempatan untuk bisa bertarung lebih baik.
Jenggot mah perkara mudah, tapi jika menganalogikannya ke dalam hidup tentu gak akan semudah itu. Banyak perasaan dan logika dalam perjalanan hidup gw minggu ini gak semudah itu dipersonifikasikan dengan sekedar jenggot.
Minggu ini emang terasa sangat melelahkan. Pertarung baik dengan diri sendiri atau dengan orang sekitar menjadi agenda yang, meski gw sudah tau, gak akan pernah berhenti. Sembari menghela sedikit demi sedikit yang tentu gak bisa gw capliok semua.
Seperti perjalanan yang dilakukan oleh pengembara dari hutan, sawah, sungai, dan semua kondisi alam yang tentu ngebutuhin kemamupan beradaptasi yang amat cepat. Kalau gak, bakal mati sendiri dengan gejolak alam yang begitu cepat berubah.
Melihat semua hal dengan perkara yang indah tentu akan ngebuat setiap yang gw lakukan itu berdasar. Banyak orang emang yang berani berucap tapi gak berani mempertanggungjawabkan apa yang dia utarakan. Mungkin dengan menulis di blog ini ngebuat gw bisa bertanggung jawab atas semua utara dan perasaan.
Suatu saat gw bisa jadi sosok yang vokal, tapi terkadang gw bisa jadi sosok yang hanya bisa diam dan berpikir. Ingat, kalau gw diam itu bukan berarti gw gak mikir. Tapi, gw akan berpikir kerasa apa yang bisa gw lakukan dengan kediaman itu.
Dengan menulis kaya gini, gw sudah merasa amat sangat bertanggung jawab atas semua hal yang gw harusnya utarakan. Setidaknya gw masih berani melakukan tindakan atas apa yang jadi perjalanan pikiran ini.
Tapi, terkadang waktu dan jenggot jadi sesuatu yang harusnya berdampingan dengan sangat akur.
Comments
Post a Comment