Keluarga Itu Sangat Indah
Wah seru juga ya hari ini. Banyak banget kebahagiaan yang gw liat dalam perjalanan tadi dari siang sampe malem sekarang.
Gw ngerasa berangkat dari hal kecil sampe sebuah hal yang besar. Memulai perjalanan hari ini dengan menyambangi pernikahan laki-laki kedua di angkatan dan jurusan sastra Indonesia 04. Ya, dia emang gokil juga sih memutuskan untuk melangkah ke arah sana di umur yang masih sangat muda.
Hal kedua adalah mendatangi seorang sahabat yang baru aja dikaruniai putri yang cantik. Mendengar perjuangan dari dua sahabat, yang kebetulan suaminya emang berada di satu lingkungan kampus, dalam menanti kehadiran putri mereka itu ngebikin gw takjub. Emang yang dinamakan cinta dua manusia bakal ngalahin semua rasa takut dan ragu yang ada.
Dari dua kejadian di atas aja nunjukkin ke gw kalau emang langkah-langkah hidup manusia emang udah ada jalannya. Mau gw memprediksi seperti apa juga tetep aja langkah itu gak bakal ada yang ngira. Cuma Tuhan yang tau apa yang akan terjadi dengan gw berikutnya.
Terkadang penolakan-penolakan hadir akan konsep yang seperti sudah dengan manis terpola. Gak kok, bagus-bagus aja menurut gw. Emang seorang laki-laki akan menikah dengan seorang perempuan bukan? Konsep itu terdengar sudah dari zaman kuda gigit besi.
Setelah menikah, tentu anak jadi tujuan. Apalagi yang dikejar kalau bukan menginginkan karunia Tuhan yang satu itu? Terkadang bahkan gw sendiri suka bingung misalnya gw gak pengen berpikir ke arah sana. Penolakan seperti menginginkan hal lain yang sudah jelas berbenturan kayanya cuma bikin langkah gw sia-sia.
Punya anak ya melalui pernikahan supaya anak yang didapat juga diberkahi oleh Tuhan. Di luar sana masih banyak aja yang menganggap pernikahan itu bukan sebuah tujuan. Kalau gw sendiri sih jujur ngejadiin pernikahan itu tujuan. Gw pun agak keras dengan pihak-pihak yang menentang itu.
Tapi, dalam kenyataan emang suka berbicara lain. Banyak ternyata hal-hal yang kadang konsepsi tujuan hidup berubah akibat sebuah pengalaman atau bahkan trauma. Orang pun kadang menampikkan semua hal-hal yang sewayahnya udah ada, malah menganggap seperti tak mau menerima.
Kalau gw sih simpel aja. Soalnya gw pun agak keras tentang hal-hal itu. Pernikahan, agama (dan setelah gw sadar), dan konsep tentang hal-hal yang berbau dengan berkah. Keberkahan soalnya kadang dilupakan orang.
Orang tak mau menikah? Ya itu pilihan kok, tapi gw sih jujur gak siap untuk hidup sendirian. Sendirian di sini dalam arti kata membagi kasih sayang. Gw pun gak menganggap orang-orang yang menentang itu salah. Karena mereka tentu punya pertimbangan. Tetapi, gw berada di garis keras untuk hal ini. Tak ada kompromi.
Hal berikut yang menurut gw sangat indah itu adalah hal terakhir yang gw rasakan di ujung hari ini. Sore tadi bokap dan nyokap mengadakan selametan untuk kepergian mereka naik Haji ke tanah suci. Jadi tadi mengundang banyak saudara yang boleh dibilang belakangan ini jarang bertemu karena kesibukan masing-masing.
Ya, hal terakhir itu adalah keluarga.
Dari dua kejadian sebelumnya bisa dilihat kalau yang sedang dirintis oleh sahabat-sahabat itu mempunyai tujuan akhir yaitu keluarga. Pernikahan dan melahirkan mempunyai tujuan akhir yaitu keluarga.
Dalam hal ini gw ngerasa kalau keluarga emang menjadi hal terakhir yang jadi prioritas orang, apalagi gw, dalam menjalani hidup ini. Karena emang dari sanalah gw berasal dan akan kembali.
Gw selalu ngerasa emang step-step yang harus dikejar selalin mengejar duniawi yang lain harus menuju ke arah keluarga. Apalagi sih yang dikejar di dunia ini kalau bukan kebahagiaan? Tentu kebahagiaan itu menjadi hal yang sangat baik karena keberadaaan "rumah" baru yang tercipta dengan indah. Dan, itu adalah keluarga.
Siapa yang ngira dari seorang suami istri bisa tercipta keluarga yang amat besar. Gw ngambil contoh dari berkumpulnya keluarga besar gw tadi. Banyak ternyata hal positif yang bisa gw ambil ketika bertemu dengan sepupu-sepupu, om dan tante gw, dan masih banyak anggota-anggota yang emang ngasih gw banyak hal baik.
Positif yang tercipta hari ini ngebuat gw tersenyum. Meski dalam hati, pada intinya gw senang banget ngejalanin hari yang bahagia ini. Sampai kapan gw akan menikmati kehangatan seperti hari ini? Ya, hanya gw dan Tuhan yang tau.
Keluarga itu sangat indah.
Comments
Post a Comment