Penolakan
Pola penolakan seperti apa sih yang disuka sama orang? Apakah dengan adu debat orang bisa semakin mempertajam apa yang menjadi perdebatan?
Hmmm... Tampaknya gw gak pengen jadi orang yang selalu menganggap semuanya bisa didebat. Ada kalanya atau ada hal-hal yang belum tentu bisa diperdebatkan. Akan tetapi, kenapa di dalam derasnya arus kehidupan, orang cenderung menganggap perdebatan menjadi jalan keluar.
Kalau emang bisa dilakukan dengan pemahaman atau rasa sedikit "mengalah," mungkin di beberapa hal atau kasus bisa diterima atau lebih cepat selesai. Mungkin ini semua adalah tabiat manusia pada umumnya.
Gw sih wols (baca: SLOW) aja sih misalnya terjadi perdebatan dan diharuskan untuk gw mengalah. Karena mengalah belum tentu kalah lho. Sepertinya gw harus bisa memaknai jikalau perjalanan proses sebuah pemikiran ini harus menyesuaikan seperti itu.
Susah apa gaknya kalau dalam menghasilkan sebuah karya itu terkadang jadi tantangan dalam menjalaninya. Terutama kalau lagi pengen menelorkan sesuatu. Sebuah produk emang dihasilkan melalui perjalanan yang alot. Pokoknya ketat kaya celana dalem baru.
Jadi pola penolakan mungkin bukan jadi hal yang diusung oleh setiap orang. Tapi, lebih tepatnya gw sendirilah yang harus bisa memaknai jikalau harus "bertarung" demi sebuah hasil maksimal. Kalau emang harus BAKBUKBAKBUK, kenapa gak? Toh, pemikiran yang baik itu berasal dari proses yang luar biasa rumit.
Gak akan pernah berhenti lah gw dalam menghadapi penolakan-penolakan di depan. Gak hanya dari orang-orang di sekeliling gw, mungkin penolakan itu datangnya dari diri gw sendiri.
Betul tidak?
Comments
Post a Comment