Memberi Pertolongan
Gak segampang itu juga ya ternyata?
Emang orang terkadang hanya bisa menganalisis ketika ada sebuah masalah. Gw pun misalnya sedang teguh akan sebuah pendirian, akan mencoba sekuat tenaga bahkan sampai titik darah penghabisan. Tapi, ketika tak ada jalan keluar?
Malu gak sih kalau gw harus meminta tolong ke orang-orang di sekitar ga? Sebenernya di sinilah gw diuji sejauh mana gw "memberi" apapun ke atau dari orang-orang di sekitar gw.
Awalnya kalau dirasa emang meminta tolong ke orang lain itu seperti akan menjatuhkan diri sendiri. Apalagi diawali dengan gw yang sombong dan seakan bisa mengerjakan semuanya dengan sendiri. Akan tetapi, gimana ketika gw mentok dan gak bisa menjalankan apa yang seharusnya gw lakukan?
Kalau menurut gw, misalnya dari awal gw sudah ringan tangan dan selalu memberi tentu gw gak akan malu juga meminta tolong. Karena gak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Apalagi hidup itu take and give. Gak selamanya gw disuapin, tapi terkadang tanpa diminta pun gw harus bisa mengisi ruang kosong yang dibuthkan orang lain.
Ngapain sih di dunia malah ngumpulin kesombongan? Nah, terkadang perasaan seperti ini menghantui orang-orang. Di kala kesuksesan sedang ingin dirahih, biasanya gw budek dan seperti hilang akan hati yang justru dibutuhkan banget dalam keadaan seperti ini.
Di saat kesuksesan ingin diraih, tentu gw sedang berada di atas. Dan, semua tau kan kalau semakin atas semakin kencang angin yang bertiup. Gak bakal ada yang tau kapan gw akan jatuh atau mempertahankan "ketinggian" yang gw punya.
Memberilah selagi bisa, karena dengan begitu di saat gw sendiri butuh pertolongan Tuhan akan dengan baik mewujudkannya.
Gak gampang emang. Gak semudah yang gw omongin. Gak mungkin dalam sekejap seseorang bisa membuat segala hal di dalam hidupnya menjadi indah. Tapi, gw yakin kalau dengan memberi, banyak hal yang memudahkan ketika gw butuh sebuah pertolongan.
Pertolongan itu gak harus jatuhnya mengemis kan?
Gak lah, karena gw yakin pertolongan itu akan menjadi sebuah media yang pun gak perlu diharapkan. Diusahakan memang, tapi lebih kepada merefleksikan diri gw sendiri dalam "memberi."
So, kalau dari awal gw sudah bisa mencipta situasi yang baik akan sebuah proses take and give, gw yakin kemudahan akan selalu diberikan. Meskipun gw gak tau kapan atau bagaimana, tapi gw yakin semua ada jalan keluar dari setiap masalah.
Jangan sombong.
Comments
Post a Comment