Hari Terakhir

Sedih juga ya kalau di dalam hidup iti ngerasain yang namanya perpisahan? Hari terakhir pun kadang jadi momok tersendiri dalam menyikapi setiap proses yang ada.

Yaa, mungkin hal ini biasa terjadi. Setiap orang datang dan pergi dalam kehidupan gw. Banyak juga yang berkesan, tapi banyak juga ya mudah terhapus seperti debu ketiup angin. Namun, segala hal indah yang gw pernah lalui dengan setiap orang akan gw jadikan kenangan yang tak bisa gw lupakan.

Ya, seorang sahabat pergi malam ini. Bukan pergi untuk selamanya sih, tapi entah kenapa gw ngerasa sangat kehilangan dia saat dia memutuskan pindah tempat bekerja. Saat ngerasain tindak-tanduk bersama dia, gw selalu bisa belajar akan sebuah ketegasan.

Banyak hal yang harus bisa gw terima dengan kepergian sahabat ini. Dimulai dengan gw gak akan melihat sosoknya di kantor, sampe dengan merindukan celaan-celaan atau bahkan pujian dari sahabat ini.

Kepergian dia emang mendadak banget. Gw juga gak nyangka hanya bisa belajar dan bekerja bersama sahabat yang satu ini secepat ini. Tapi, gw yakini kalau mimpi dan harapan yang dia kejar di depan jauh lebih penting dari hanya sekedar bertemen dengan gw. Siapa gw? Hehehehe.

Penuh doa gw haturkan untuk semua dinamika yang banyak terjadi antara gw dengan dia. Dan, semoga harapan dia bisa terwujud di depan sana. Kalau ada waktu, pasti gw akan dipertemukan dengan sahabat sebaik dia.

Masih banyak sih yang pengen gw pelajari dari dia. Belum terlambat. Walau dia sudah beda kantor, tapi kan tinggal tangkep buntutnya aje. Ajak diskusi deh, abis itu banyak lagi pelajaran yang bisa gw ambil. Simpel kan? Hehehehe.

Selalu berpikir positif ketika bekerja bareng dia. Mungkin harus gw tularkan ke banyak rekan kerja yang lain. Gak harus sama atau seporsi. Yang penting gw tau bagaimana bersikap dan mensejajarkan diri dengan semua orang.

Orang banyak berpikir gw aneh ketika nulis orang kaya gini. Banyak yang merasa kebawa atau malah terpuji. Yang seharusnya malah gw bisa menyaksikan setiap langkah yang inspiring akan membawa banyak kemaslahatan positif ke depan.

Ternyata gw sadari juga kalau dengan gw menulis begini, gw banyak belajar akan cinta. Gw banyak memahami segala hal dari sisi yang kadang dinafikkan oleh orang lain. Dan, cinta itu emang harus selalu dipupuk. Dari sahabat ini pun gw belajar akan hal itu.

Mudah-mudahan sahabat yang satu ini tak hanya pergi seperti debu tersapu oleh angin. Mungkin malah jadi tanah liat yang bisa gw pondasikan dalam konstruksi perjalanan hidup gw. Karena gw banyak belajar darinya.

Selamat jalan sahabat. Selamat menempuh kehidupan di luar sana. Titik di mana waktu mempertemukan, itu yang dinamakan suratan.

Comments

Popular posts from this blog

KARYA IKHWAN ARYANDI

Perintis Periklanan Itu Bernama Nuradi

Nasi Padang Agensi Jepang