Kejujuran Mengalahkannya
Badan kalau lagi sakit, pasti parno ini itu ada aja yang terasa. Apalagi flu yang berkepanjangan ini ngebuat gw semakin ngerasa butuh istirahat. Mudah-mudahan flu ini bisa cepat pergi dari badan gw, heheehe.
Udah ah ngomongin flunya, sekarang gw pengen ngomongin yang dinamakan kekalahan. Mungkin ini yang dinamakan kekalahan. Berawal dari haus akan sebuah kekuasaan dan keinginan untuk menjatuhkan orang, seseorang mampu mempertahankan yang dinamakan kemunafikan.
Sebut saja orang ini adalah Tuan X. Gw ngerasa sih sejak awal ketika semua yang dilakukan orang ini tak akan bisa bertahan sesuai dengan yang dia inginkan. Apalagi dia selama ini kebusukan-kebusukan yang selalu dia hadirkan gak punya keberhasilan apa-apa.
Gw sih yakin kalau sesuatu yang diawali dengan tindak-tanduk yang negatif, pasti akan berujung sebuah kekalahan. Kekalahan itu bukan masalah tarik ulur, tapi lebih kepada esensi yang membuktikan sebuah pernyataan hitam atau putih.
Dan, sekarang si Tuan X ini pun menyatakan kekalahan dia. Semua yang dia lakukan dengan kebusukan-kebusukan itu akhirnya dia tarik mundur.
Bener kan gw bilang? Ternyata gak bisa tuh yang namanya "menguasai" tapi hanya kebohongan-kebohongan yang dikedepankan. Sekarang seberapa bener sih gw? Ya gw akuin kalau gw gak seratus persen benar, tapi setidaknya gw gak mengambil atau mendahului hak orang.
Kekalahan emang pedih sih rasanya. Tapi, lebih pedih lagi ngeliat keporak-porandaan akibat Tuan X ini lakukan. Agak sulit sih mengumpulkan segalanya lebih baik. Tapi, setidaknya gw yakin kalau kemenangan pun selalu dilandaskan rasa jujur. Intinya mah yang jujur tentu akan selalu menang!
Kalau gw selalu meyakini segala sesuatu dengan kebenaran dan kejujuran, pasti gw meyakini juga apa yang dimaksud kebaikan hidup. Hidup itu selalu berlandaskan kejujuran kok. Selalu percaya akan hal itu. Jadi segala sesuatunya akan berjalan terus dan lebih baik.
Comments
Post a Comment