Berdiri Sama Rendah

Jangan pernah menganggap orang lain lebih rendah dari gw.

Terkadang sulit banget ya ngelakuin apa yang gw bilang itu. Apalagi ketika posisi dan "tempat" yang gw punya punya posisi lebih. Sekarang gw tanya, "lebih menurut siapa?" Apa ada yang bisa menjelaskan literaturnya kalau pandangan jelek gw ke orang itu karena gw punya kekuatan lebih?

Kalau itu ditanya ke diri gw, gw pasti gak akan bisa jawab. Karena emang gw akuin sifat-sifat ingin merendahkan orang lain itu lahiriah muncul ke permukaan. Membuat gw jumawa, sombong, dan banyak hal yang gw sendiri gak tau itu bener apa gak.

Gw bisa menulis? Kata siapa?

Hahahahhaaha, gw aja gak bisa jawab pertanyaan itu. Meskipun gw berprofesi sebagai penulis, emang bisa meyakini kalau gw itu bisa menulis?

Banyak emang yang harus dikoreksi saat gw ngerasa kalau merendahkan orang lain. Menganggap rendah orang lain belum tentu harus menganggap kurang bisa ngelakuin yang gw lakuin. Menganggap lebih miskin, nganggep lebih jelek, nganggep lebih kampungan, dan banyak peranggapan-peranggapan lain yang bisa jadi saat itu gw nganggep orang lain lebih rendah.

Letak ketidakadilan saat gw menganggap rendah orang lain adalah gw gak tau apa, siapa, kapan, di mana, kenapa, dan bagaimana orang itu. Gak usah orang lain deh, adek gw sendiri aja gw gak mungkin bisa ngeliat semua permukaan kehidupan dia. Gimana orang lain?

Itulah kenapa gw bilang kalau itu adalah perbuatan yang gak penting. Gw sendiri gak suci-suci amat sih. Jujur, perasaan menganggap diri sendiri itu superior itu sering terjadi. Tapi, jatuhnya jadi gak penting ketika ngerasa semuanya itu lebur berantakan ketika dijabanin "perang." Maksudnya diimplementasikan prasangka gw itu.

Gak penting kan? Karena gw sendiri gak bisa menjadikan itu sebagai tolak ukur terbaik untuk "menaikkan" diri gw sendiri.

Jangan pernah ngenye' atau ketus kepada orang, di situ mungkin gw akan ngerasa kalau gw gak menganggap rendah orang lain. Buktikan aja deh dengan karya. Karena cuma itu yang bisa bikin gw lebih tinggi dari orang lain (kalau karya gw dianggap oleh khalayak).

Kalau karya gw udah banyak dan jadi masterpiece, boleh lah gw nganggep dan naro diri gw setinggi-tingginya. Karya gw masih belum ada apa-apanya ya kan?

Comments

Popular posts from this blog

KARYA IKHWAN ARYANDI

Perintis Periklanan Itu Bernama Nuradi

Nasi Padang Agensi Jepang