Dan Seterusnya
Senangnya bisa bertemu sesiapa di weekend kali ini.
Yang pasti, gw bisa melalui dengan sekali sapu aja, hehehe. Siangnya gw bertemu dengan teman-teman kampus alias arisan, malamnya wisata kuliner dengan sepupu-sepupu gw di daerah Bendungan Hilir. Setelah minggu-minggu melelahkan yang ngebikin gw hanya mager di rumah, akhirnya gw bisa melalui malam minggu dengan sempurna.
Banyak hal pokoknya yang bisa gw ambil dari perjalanan hari ini. Semua yang harusnya bisa gw lakuin jadi terhenti karena gw sakit kemaren. Senang sebenarnya bisa melaluinya, bahagia bahkan. Karena emang gw ngelaluin sama orang-orang tercinta.
Kadang banyak hal yang terlupakan kalau gw tetap tenggelam dengan pekerjaan dan rutinitas. Gw kehilangan banyak hal-hal yang bernilai seperti malam ini. Mau sampai kapan?
Hahahaha, setelah gw sakit diare dan moncor gila-gilaan kemaren, akhirnya banyak yang bertanya ke gw "mau sampai kapan seperti ini terus?"
Emang gw akuin yang gw lakukan ini terlalu menggila. Gw bisa pagi ketemu pagi, malem gak bisa ketemu malem, dan gw hampir gak bisa mengatur waktu kehidupan gw. Pas ngobrol sama sepupu-sepupu gw tadi, mereka pun bertanya mau sampai kapan gw kerja seperti ini terus.
Di situlah serunya.
Ya, benar gw akan bicara seperti itu. Emang orang banyak gak ngeliat sisi gw di mana berjuang mati-matian bahkan memberikan performa yang kalau kata banyak orang sudah kelewat batas. Tapi, benarkah ini yang sedang gw cari?
Gw akan dengan lantang berkata YA! Banyak orang yang tak melihat sisi lain dari yang sedang dilakukan. Gw pun bahkan bisa melihat seorang dari sisi luarnya aja. Tapi, gw anggap itu wajar kok, karena emang orang tak bisa menyimpulkan segala hal dari yang dilihat dengan semua literatur yang dia punya.
Segala hal emang akan selalu terjadi. Banyak hal yang bikin gw banyak belajar mempelajari orang lebih baik lagi. Gw yakin dengan semua proses yang sedang gw jalanin ini, akan memberikan banyak hal dan pengalaman. Mungkin gw emang seperti sedang antisosial, tapi gw memahami segala hal pun dengan seksama. Semampu gw tentunya.
Banyak orang gak setuju gw pulang pagi. Gw sedikit juga yang memaki-maki gw ketika gw tumbang kena diare kemaren. Mungkin hal yang perlu dijaga adalah ketahanan tubuh dan stamina. Hal yang kadang suka gw anggap enteng.
Gw pun mendengar banyak masukan kemaren saat gw sakit. Telinga gw seperti terbuka lebar atas apa yang gw rasakan. Banyak kepekaan-kepekaan lain yang memaksa gw harus memperhatikannya. Apalagi, gw pun tentu manusia juga. Manusia punya batas waktu atau limit.
Mau sampai kapan? Gw aka menjawab SETERUSNYA. Karena jujur aja gw sedang merasakan kenyamanan dalam pengejaran cita-cita gw ini. Khususnya dalam mencari lembar demi lembar rupiah.
Detik demi detik, hari demi hari, bulan demi bulan pun memaksa gw melanjutkan kehidupan ini. Gak kerasa udah 7 bulanan jadi anak Tebet. Dan, begitu banyak hal yang masih gw cari di dalam kehidupan ini.
Kebagahagiaan emang gak ada variabel yang bisa menjelaskannya, tapi setidaknya gw selalu menempatkan senti demi senti untuk lebih dekat dengan kebahagiaan.
Hati-hati. Banyak org yang menikmati pekerjaannya sehingga tidak sadar pekerjaan itu sudah mengendalikan hidup mereka.
ReplyDeleteKenikmatan dalam bekerja berikut hasil jerih payah bisa pupus dalam sekejap ketika kesehatan itu lenyap.