Waktu Puncak

Kapan sih waktu yang pas untuk seseorang bisa menilai kalau dia sudah mencapai puncak? Terkadang gw pun sering bertanya-tanya ke diri gw kapan kah gw mencapai fase itu.

Ngeliat yang dilakuin orang sehari-hari kadang pemahaman itu pun suka hancur sendiri di kepala gw. Kenapa? Ada seorang penjual roti yang dari gw SD sampe sekarang masih saja setiap sore mengayuh sepedanya keliling komplek untuk menjajakan roti. Ada juga tukang nasi goreng yang dari gw kecil juga sampe sekarang masih berjualan keliling komplek.

Ketika berjalan menuju ke kantor, gw melihat berkali-kali pengamen, pedagang kunciran, bahkan polisi lalu lintas yang tak ubahnya serigala menangkap kendaraan yang menyalahi aturan. Anehnya kenapa orangnya tak berubah ya? Masih orang yang sama setiap kali gw bertemu mereka.

Muncul pertanyaan di benak gw, "Apakah mereka gak ingin berubah?"

Ya emang terkadang orang tak mempedulikan apa itu arti "puncak." Kadang gw sendiri pun masih kabur tentang makna pencapaian "puncak" itu sendiri. Banyak hal yang tak terangkai menjadi satu kaleidoskop hidup.

Kalau menurut gw puncak itu terdiri dari bukit-bukit kecil yang semakin dipupuk menjadi sebuah pencapaian utama. Pada intinya sih gw gak ngerti apakah sang penjual roti, tukang nasi goreng, atau pun pengamen itu sedang mendakit bukit-bukit yang mereka daki sedikit demi sedikit. Terlihatnya sih mereka seperti gak ingin melakukan perubahan.

Tapi, yang harus dimaknai adalah gimana caranya mendaki bukit-bukit itu agar semua beriringan membawa diri gw ke puncak dan memberikan gw kebahagiaan yang sebenarnya. Karena emang yang harus dimiliki adalah keteguhan hati untuk mencapai itu semua.

Terkadang gw hanya sibuk dengan proses, tanpa melihat ke depan. Buatlah semua menjadi lebih dekat, walau itu hanya sekedar langkah yang ditapaki satu demi satu menuju sebuah puncak.

Polisi dan penjual kunciran itu pun mempunyai pemahaman apa yang harus dilakukan selanjutnya. Karena sebenarnya mereka sedang menapaki satu demi satu batu pijakan di bukit yang mereka naiki dengan kaki yang tak pernah lelah.

Yaa, semua ternyata punya perjalanan mencapai puncak sendiri. Sampe pengen kaya apa, ya cuma gw yang tau. Karena sebenarnya puncak pencapaian itu jangan pernah dihilangkan dari segala yang gw lakukan.

Perjalanan cuma masalah waktu. :)

Comments

Popular posts from this blog

KARYA IKHWAN ARYANDI

Ketipu Sama Ujan

Telah Lahir