Dua Harapan Baru
Kantor gw baru aja kedatangan orang baru yang tingkatannya manajer. Entah kenapa gw dan anak-anak lain menaruh harapan luar biasa besar ke orang baru yang menjabat sebagai creative director ini. Dua orang yang udah bisa dibilang cukup senior dan kawakan bertarung di dunia kreatif.
Baru beberapa hari sih, tapi keadaan di kantor gw luar biasa berubah. Kedatangan dua orang ini emang mengubah suasana yang selama ini hilang. Sekarang semua jadi punya "kepala" karena mereka. Banyak hal yang bisa dipelajari dari mereka, khususnya bagaimana survive di industri yang amat cepat ini.
Untungnya dua-duanya tipikal orang yang mau membagi ilmunya dengan cuma-cuma. Ya, gak cuma-cuma sih, soalnya mereka kan dibayar lebih untuk bekerja, membuat sistem, dan segala hal yang berhubungan dengan manajerial.
Entah kenapa gw malah jadi merefleksi ke diri gw sendiri ketika dua orang pemimpin ini masuk. Suasana yang berubah total kenapa gak dari dulu gw lakuian sebelum kehadiran yang lebih berpengalaman?
Kehadiran mereka malah memaksa gw untuk mengoreksi jauh lebih banyak. Karena sebelumnya atau delapan bulan sebelumnya gw seperti tak ingin berkepala. Memaksakan diri untuk sombong dan merasa hebat karena situasi yang sebenarnya gak perlu. Hahahha, ketika datang yang lebih senior, gw malah ngerasa belom ada apa-apanya lagi.
Kelihatan banget kalau gw masih belajar. Karena ketika mereka mengajarkan gw menyadari kalau omongan mereka begitu banyak isinya. Mungkin karena pengalaman yang mereka sudah kantongi di kepala. Dan, itu gak gratis atau instan.
Gw seneng sekaligus bangga bisa mempunyai "kepala" sekarang. Jujur aja gw merindukan selama ini sepeninggalan grouphead gw yang udah pindah tempat kerja. Sosok pemimpin menjadi hal yang amat gw cari.
Saatnya mengais ilmu-ilmu baru dari dua orang ini. Gak ada tuh gw besar kepala lagi. Dan, gw gak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang ada dari kesempatan yang mungkin gak datang dua kali. Mungkin aja gw nemuin lagi di tempat lain, tapi belom tentu bisa semenarik sekarang.
Menundukkan kepala dan merasakan pembelajaran harus gw bisa lakukan. Karena emang gw sendiri masih belom ada apa-apanya di industri besar ini. Masih seumur jagung lah gw kasarnya.
Siap kah gw dipimpin? Ya, karena kelak gw akan memimpin. :)
Comments
Post a Comment