Ukuran

Bisnis itu bukan hanya untung doang. Cinta itu bukan sayang-sayangan aja. Kapan ukuran itu semua muncul?

Di saat semua diukur dalam bentuk yang hitam putih, penggalan film di atas ngebuat gw jadi ngerasa sekuat apa ya sebuah ukuran dibentuk.

Kadang orang bikin saklek tentang semua yang bisa diukur. Kadang seenaknya hitam putih, kadang malah benar salah. Yang padahal sebenarnya gak tau kadar ukurannya dengan apa.

Yaa, orang bisa mengatur ukuran dengan banyak latar belakang. Laki-laki perempuan, Islam non-Islam, kaya miskin, Cina pribumi, bos bawahan, pegawai negeri pegawai swasta, apa lagi?

Ngeliat ukuran itu tadi kayanya cuma bisa ngebikin gw gak bisa besar ya? Kenapa gw sangat gak suka ketika ukuran bisa diatur seenaknya sama manusia?

Kadang emang proses hidup manusia yang ngebikin kebutuhan akan ukuran-ukuran itu tadi tercipta. Belum tentu salah, dan belum tentu benar. Karena sesungguhnya yang dicari dalam hidup ini tergantung dari yang diinginkan dari masing-masing orang.

Yang jadi masalah ketika apa yang gw lakukan membentur ukuran itu. Apa sih yang bisa jadi pengukuran kalau hanya bergantung ke ukuran yang sebenarnya gak jelas menurut gw. Meskipun agama, karena emang sebenarnya dari Islam yang gw anut semua jelas mengajarkan keadilan. Tapi, ketika melihat orang beragama lain disiksa, menurut gw sangat gak adil.

Apalagi ketika bos dengan bawahan yang terkadang yang dilakukan pun gak masuk akal. Bisa-bisa bos melakukan hal yang di luar batas, hanya karena posisi dia lebih tinggi. Padahal bawahan belum tentu salah.

Atau ada hal lain yang ngebikin orang butuh sebuah pendobrakan ukuran. Misalnya kaum gay atau lesbian. Di antara semua kepahaman mengenai laki-laki dan perempuan, ternyata kaum tersebut butuh sebuah pengakuan hanya dibanding sebuah ukuran.

Tapi, di mana letak kesalahannya?

Ketika literatur hidup manusia pun gw gak bisa menjawabnya. Apalagi jika dilakukan sebuah penghitamputihan akan sesuatu. Di saat semua ukuran terdobrak, yang berlaku cuma nilai-nilai universal.

Kadang gw pun gak tau datangnya dari mana. Perlu gak sih? :)

Comments

Popular posts from this blog

KARYA IKHWAN ARYANDI

Ketipu Sama Ujan

Telah Lahir