Let's Fight!

Ketika perang, apa aja yang harus dipersiapkan?

Kadang gw suka mikir kalau sebuah pertempuran itu memerlukan pemikiran yang panjang. Tapi, saat lagi kedempet atau tertekan oleh waktu mungkin membuyarkan semua konsep awal. Ya, namanya juga perang, jadinya semua pertempuran jadi momen yang harus dijalani.

Baru-baru ini kantor gw baru aja menjawab sebuah tantangan pitching sebuah bank negara yang bisa dibilang lumayan besar kapasitas bisnisnya. Bank besar itu emang udah jadi klien kantor gw, tapi emang kontrak yang dijalani udah habis dan mereka menciptakanlah perang tersebut.

Kemaren malam mungkin jadi momen perang yang harus gw dan tim jalani. Karena malem itu jadi momen emang gw harus bisa menghadapi jika sebuah perang harus dihadapi di depan muka gw. Dan, emang bank besar itu berhasil ngebikin kantor gw jadi kacau-balau alias semrawut. Semrawut dari artian positif sih, karena emang semrawut untuk ngerjain semua materi presentasinya.

Gw sih gak ikut dalam roda pertempuran, karena gw harus ngerjain kerjaan yang daily. Jadi gw diperbantukan jika bisa. Tapi, ketika gw udah selesai dan semua kerja dipinggirkan, gw jadi ikutan deh membabi-buta membuat semua materi tercipta dengan baik.

Nada omong tinggi, emosi jiwa, dan banak hal yang mewarnai mlam itu karena peperangan terus berlangsung saat itu. Baru sempat balik ke tempat masing-masing malah menjelang subuh. Banyak hal sih emang yang bisa gw ambil dari kejadian malem itu.

Momen semalem tersebut ngebikin gw jadi melihat ke dalam diri sendiri. Apakah gw siap menghadapi pertempuran-pertempuran lain di situasi lain? Kadang emang kecepatan mengambil keputusan dan memaksimalkan kinerja jadi menghasilkan keadaan yang baik, menjadi keutamaan.

Setiap peperangan itu pasti punya komposisi, tapi gw bisa gak mengikuti formula komposisinya? Karena sebenarnya gw ngerti kalau gw lah yang harus menyesuaikan dan bukan memaksa formula itu yang gw ubah sendiri.

Jadi kepikiran banget karena gw masih ngerasa kurang aja di malem itu. Bukan karena gw emang gak involve secara langsung, tapi ternyata kerjaan daily sama beratnya. Gak berarti gw gak berkontribusi kan? Semua bagian punya porsinya masing-masing.

Mudah-mudahan kejadian malem itu jadi titik balik gw dalam memaksimalkan semua pemikiran gw untuk menerjang semua tantangan. Gw ngerti kalau semua harus bisa dinikmati dan dimaksimalkan, jadinya gw bisa mengendarai moda yang gw jadikan sarana pengejaran cita-cita.

Sekali lagi, jangan pernah memaksa dan berharap ada perubahan kalau dari diri gw sendiri yang ngubah. Kalau gw bisa mikir begitu, gw pasti bisa menghadapi peperangan-peperangan selanjutnya. Karena begitu banyak agenda yang membuat gw jadi mikir. Gak hanya mikir, tapi tantangan itu ngebuat gw jadi hal yang kadang gak dilirik sama orang.

Berani!

Comments

Popular posts from this blog

KARYA IKHWAN ARYANDI

Perintis Periklanan Itu Bernama Nuradi

Nasi Padang Agensi Jepang