Sosok yang Dirindukan

Ngerasain hadirnya seorang pemimpin emang ngebikin hati adem. Misalnya waktu kantor gw keadatangan dua creative director yang mengubah keadaan kantor secara menyeluruh. Atau sekarang yang baru aja gw hadapi?

Bokap gw baru aja datang dari perjalanan berlayarnya sebagai seorang pelaut. Jujur aja, banyak hal yang gw dan keluarga rindukan selama dia pergi berlayar. Jadi anak seorang pelaut emang gak gampang, karena harus menyadari kalau akan sering ditinggal-tinggal.

Kehilangan sosok ayah?

Yaa, yang jelas sih gw gak ngerasain itu. Karena emang di antara anggota keluarga, gw ngerasa bokap gw masih cukup peduli dengan keadaan di rumah. Hal-hal yang membumbung tinggi itu mengubah segalanya jadi rasa rindu yang mendalam.

Kerinduan sosok pengambil keputusan. Kalau menurut gw hal ini banyak dirasakan orang. Apalagi ketika gw sendiri gak diberikan kekuatan untuk berada di posisi tersebut.

Ketika bokap dateng, ya tentu banyak yang berubah. Selailn ngelepas rindu, ibu gw juga ngerasain kalau dia begitu menunggu kedatangan bokap. Hal lain adalah keponakan gw yang notabene adalah cucunya bokap gw.

Yang dicari saat tiba di rumah pertama kali adalah kehadiran dua pangeran kecilnya. Karena bokap ngerasa lah saat meninggalkan gw, uni, dan adek gw. Tapi, yang pasti kehadiran cucu-cucunya itu ngebawa suasan lain di dalam benaknya.

Banyak sih emang yang dirasain ketika harus kehilangan lagi sosok pengambil keputusan. Bokap gw sudah berlayar kembali ke samudera lepas dalam mencari sesuap nasi.

Ngomong-ngomong di posisi yang dirindukan, gw jadi kepikiran. Apa gw bisa berada di posisi yang dirindukan?

Mungkin gak usah jauh-jauh ngomong tentang keluarga, tapi coba tarik sedikit ke lingkungan tempat gw sehari-hari bernaung. Pekerjaan.

Misalnya udah bisa di posisi yang dirindukan, gw yakin kalau keberadaan gw diperhitungkan. Jangan sampe kaya pepatah, "ada tidak menambahkan, tak ada tak mengurangi." Hahaahaha, jadinya badan besar gw gak ada apa-apanya.

Nah, kedatangan bokap kali ini malah nge-push gw untuk bisa melakukan sesuatu agar dirindukan. Bukan karena ingin cari muka atau apa, tapi minimal gw bisa menancapkan cakar yang gw punya. Dalam artian positif lho ya.

Karena gw menyadari dalam setiap lingkungan pasti ada aja yang menguasai dan ada yang mengikuti. Tapi, kalau gw bisa sampe tahapan yang dirindukan, pasti gw berhasil nunjukin kalau yang gw lakukan itu berguna untuk orang lain.

Mudah-mudahan gw bisa ya. Seberjalannya waktu, tentu gw menyadari keberadaan gw di setiap kelompok masyarakat. Apa pun, siapa pun, di mana pun itum gw tetetp ngerasa kalau yang gw lakukan itu berguna.

Kepergian bokap ke laut pun bukan gak beralasan, dan tentu keberadaan gw di masyarakat pun punya dasar pemikiran yang kuat.

Jangan pernah takut menjadi sosok yang dirindukan! Berusahalah! :)

Comments

Popular posts from this blog

KARYA IKHWAN ARYANDI

Ketipu Sama Ujan

Telah Lahir