Buta Akan Diri Sendiri

Mari belajar untuk memahami diri sendiri. Karena sebenarnya, memahami keadaan hidup yang sekarang, lebih mudah kalau gw bisa memahami diri sendiri.

Pernah kebayang gak sih kalau seorang penjual kerupuk yang buta terus melangkahkah kakinya di saat kegelapan yang mengarungi pandangannya?

Atau seorang anak jalanan kecil yang "dipaksa" untuk mencari nafkah untuk keluarganya. Bahkan bukan untuk keluarga, tapi untuk orang yang gak seharusnya. Padahal dia bukan mencari nafkah untuk dirinya sendiri. Atau bahkan dia belum tau apa yang sebenarnya sedang dia lakukan.

Gak kebayang sih gw caranya, tapi setidaknya gw mengerti kalau mengenal diri sendiri itu harus segera dilakukan. Bukan karena terpaksa lho, tapi gw akan menyadari kalau yang harus gw lakukan dalam bertahan hidup.

Hmmm, bertahan hidup. Padanan kata yang luar biasa hebat. Karena sebenarnya semua manusia melakukan hal tersebut.

Jujur, gak ngambil hak orang lain, menghilangkan kata curang dalam kamus, dan semua hal yang bisa sebenernya gw paksain supaya gw lebih mengenal diri sendiri.

Entah bagaimana bentuknya, tapi gw pengen sebenernya menjalani kehidupan demi secercah kebahagiaan. Kebahagiaan dalam versi gw tentunya.

Mendingan tau dan kenal diri sendiri daripada gw menipu diri sendiri. Bayangin aja, orang buta tadi gak bisa ngeliat bahkan sekedar matahari. Atau anak kecil tadi pun kasihan karena dia gak tau apa yang dia lakukan.

Orang buta tadi cuma bisa melangkah dan merasakan hembusan angin. Dan, anak kecil tadi cuma bisa berdendang tanpa tau tujuan dia melakukan itu apa. Miris lah kalau gw berada di posisi mereka.

Bersyukur atas apa yang diberikan Tuhan untuk kehidupan gw. Setidaknya gw mengerti apa objective gw setiap gw membukakan mata.

Kalau harus dipaksa mengenal diri sendiri, kenapa sulit?

Comments

Popular posts from this blog

KARYA IKHWAN ARYANDI

Perintis Periklanan Itu Bernama Nuradi

Nasi Padang Agensi Jepang