Puas Ramadan

Gak kerasa, udah masuk bulan Ramadan lagi. Banyak hal yang harus ditahan  selama sebulan penuh ini. Mulai dari emosi dan bahkan sekedar kejenuhan semata.

Selama berpuasa emang ditantang banget untuk menahan emosi dari semua hal yang sekiranya membatalkan. Terlebih hal-hal yang gak seharusnya gw lakuin.

Sebelumnya, selamat berpuasa ya untuk kawan-kawan di luar sana. Walaupun di awal puasa sempat dibingungkan sama 1 Ramadan yang berbeda mulai, tapi setidaknya gw yakin perbedaan itu akan membawa ke sebuah keharmonisan baru yang lebih baik.

Gw sih lagi seneng aja belakangan ngejalanin dan mompa bisnis kakak gw, Ratu Pastry, supaya terus berkembang. Terlebih ada tantangan lain, yaitu ngebantu bisnis cuci kiloan kakak sepupu gw.

Entah kenapa banyak ide-ide kreatif keluar dari kepala gw begitu cepat. Gw pun ngerti kalau yang gw lakuin ini bebas biaya, alias gratis. Yaiyalah, emangnya jadi konsultan serta-merta langsung dibayar. Yang namanya usaha untuk mengembangkan terus kan lumayan sulit juga.

Ide-ide itu gak harus ditahan-tahan kan. Harus segera ditransaksikan, sebelum lupa dan basi. Karena yang namanya terobosan terkadang sudah ada dalam pikiran, namun ketakutan menghantui jadinya.

Keberanian mengeksekusi terkadang suka jadi hambatan. Entah dari segi biaya, tenaga, atau bahkan takut yang dilakukan tidak berhasil. Awareness banyak dilupakan orang. Gak sekedar jualan doang, tapi yang harus dilakukan adalah menjadi word of mouth atau trending topic kalau bahasa Twitter.

Kebayang gak sih bisnis makanan dan cuci kiloan itu jadi ruang yang amat luas kalau ingin dikembangkan. Menggerakkannya sebagai sebuah investasi. Jangan sampe semua yang dilakukan berujung sia-sia atau cuma jadi cost.

Maaf ya, ide-ide tersebut gak etis kayanya kalau gw sebutin di ruang publik ini. Tapi, setidaknya gw seneng bisa nyemplung di antara semua kegiatan yang tentu akan ngebawa gw ke arah yang lebih "besar."

Gw pengen jadi real entrepreneur. Apalagi bisa bergerak dan memberikan lapangan kerja untuk banyak orang. Intinya gw jadi berguna lah untuk orang-orang di sekitar gw.

Kalau kata si Anak Singkong, Chairul Tanjung, "Banyak hal yang bisa dilakukan jika keinginan itu datangnya dari diri sendiri dan saya ikhlas melakukannya."

Gak cuma itu om, tapi dimulai dari SEKARANG-nya itu yang gak boleh dilupakan. Minimal bisa achieve sampe di tahap yang menurut gw sendiri puas. Meskipun itu cuma ungkapan utopis.

Karena sebenarnya kapan gw mencapai rasa PUAS?

Comments

Popular posts from this blog

KARYA IKHWAN ARYANDI

Ketipu Sama Ujan

Telah Lahir