Ratu Pastry & Father Care

Susah juga ya yang namanya membangun sesuatu dari nol. Gak segampang yang gw kira sebelumnya. Dan, tentunya gw gak boleh melupakan yang namanya tujuan. Atau bahasa kerennya objective.


Ngebangun dan membantu cake & pastry punya kakak gw, bernama Ratu Pastry, pun gak bisa semudah itu juga. Gw harus menghadapi sejuta masalah di dalamnya. Jujur aja, gw cuma modal nekat berusaha menjadi konsultan untuk bisnis kakak gw sendiri.

Awalnya sih berat dan gak segampang itu. Tapi setelah berjalan, ternyata seru juga. Gw banyak ngadepin tantangan baru.

Kalau gw di kantor mah enak, semua bisa berjalan sesuai dengan departemen masing-masing. Misalnya departemen account/client service yang kerjanya mengatur workflow. Departemen kreatif yang bisa ngebantu output kreatif. Atau bahkan departemen produksi yang ngebantu untuk mewujudkan materi-materi yang dibutuhkan.

Nah, kalau sekarang semua ada di tangan gw semua. Kecuali tanggung jawab produksi yang dipegang sama uni gw.

Berasanya sih asyik merangkap itu semua sendiri. Ngatur semuanya sendiri, ngebawelin uni gw, eksekusi produksi sendiri, dan semua yang berjalan dengan sendirinya.

Awalnya sih yang gw ngerasa sulit banget itu mewujudkan yang namanya website. Gw harus gelontorin duluan karena itulah kalau menurut gw tonggak gimana kakak gw dianggap serius apa enggak dalam bisnis. Uni gw aja masih suka bingung kenapa gw maksa website harus jadi duluan.

Setelah melalui perdebatan panjang dan proses yang melelahkan. Terbelilah domain www.ratupastry.com yang belom rampung di-develop. Gw udah berusaha semaksimal mungkin, dan bola sudah berada di web designer yang menurut kadar kakak gw cukup baik.

Sekarang pun gw selalu berusaha memikirkan ide-ide gila apa untuk berikutnya. Dengan bantuan partner gw, Udin aka Hadi tama, gw selalu memikirkan what next setelah semua ini. Tentunya gw gak mau jadi konsultan yang menangani produk atau brand tapi prosesnya cuma jalan di tempat.

Gw emang belom bisa mewujudkan bisnis seperti partner gw Udin tadi. Dia yang bermodalkan keinginan keras aja bisa memulai bisnis kaos-kaos balita yang bertemakan band-band kesukaan bapaknya. Dengan dipayungi dengan brand Father Care, dia berhasil menyihir ayah-ayah yang punya anak balita yang ingin gaul dan suka musik sama dengan ayahnya itu.

Dengan bermodal dengkul dan uang seadanya, dia berhasil membawa Father Care menjadi ikon baru yang menembak insight dari sisi ayah. Sedangkan, di dunia bisnis pakaian balita kebanyakan mengambil dari insight si ibunya.

Gw pun gak kalah ngebantu dia untuk memberikan ide-ide segar supaya dia mendapat masukan. Di www.father-care.com juga keliatan keseriusan dia dalam menggarap bisnis barunya. Lucu-lucu deh kaos Morrisey, Ramones, Radiohead, Dream Theater, dan masih banyak kaos band lucu buat balita-balita. Cuma 50 ribu perakan lagi.

Mudah-mudahan ke-partner-an gw dan dia benar-benar memberikan simbiosis yang saling menguntungkan. Bayangin aja, dia pun gak ngitung-ngitung ngedesain logo buat Ratu Pastry. Gw pun gak akan itung-itungan misalnya dia butuh pertolongan.

Begitu juga sebagai satu-satunya konsultan buat bisnis kakak gw. Ratu Pastry tentu akan gw bawa sebagai brand yang akan terus berkembang. Dengan modal FOC alias free of charge, gw pun akan selalu ikhlas ngebantu berkembangnya bisnis kakak gw tersebut.

Ngeliat semua proses yang ada sekarang, gw yakin apa yang gw lakukan itu punya potensi. Tentunya kalau dijalani dengan semaksimal mungkin. Gw gak gila hormat atau gila terima kasih kok. Kalau yang gw bantu itu ngerasa keberadaan gw cukup menolong, gw pun akan bahagia ngerasanya.

Gw sebenernya pengen punya atau menjalani bisnis sendiri dan bisa terus menerus besar. Meski tanpa melupakan apa objective atau tujuan gw dalam menjalani hidup.

Comments

Popular posts from this blog

KARYA IKHWAN ARYANDI

Perintis Periklanan Itu Bernama Nuradi

Nasi Padang Agensi Jepang