Harapan & Tujuan Cinta yang Hebat
Semua manusia punya tujuan bukan? Pastinya lah, kalau gak ngapain gw bela-belain bangun pagi dan menyambangi stasiun kereta untuk menjalani hari-hari sebagai buruh kreatif?
Setiap pagi hampir semua orang berlomba-lomba dalam mengejar hal-hal atau mimpi-mimpi yang sudah dibenakkinya. Ngeliatnya pun naif juga, karena gw berada di dalam posisi yang sama.
Gak boleh atau gak perlu malu juga lah ya, karena gw juga ngerti apa itu sesuap nasi atau sebongkah berlian yang menjadi tujuan orang bangun pagi. Meski gak semuanya bekerja di kala pagi sampai sore. Banyak juga yang menjadikan malam sebagai sahabat terbaik untuk mewujudkan tujuan.
Tujuan dan kesempatan. Bedanya apa?
Banyak orang nganggep kalau kesempatan itu given atau pemberian Tuhan. Mereka lupa kalau kesempatan itu datang karena gw sendiri yang bikin. Selayak apa gw menerima kesempatan kalau gwnya sendiri gak bikin supaya kesempatan itu terwujud.
Sekejap mata aja mah kesempatan hilang kalau gw sebagai penciptanya gak nganggep kalau kesempatan itu gak dateng dua kali. Karena sebenarnya kesempatan itu gw yang bikin.
Kalau tujuan, itu lah yang mendukung terciptanya kesempatan. Kalau gw bisa bangun terus tiap pagi, berangkat dari rumah, bertarung dengan kejamnya hidup di Kereta Api, bekerja di kantor, dan tiba lagi di rumah saat malam hari. Kurang lebih semua orang ngelakuin hal yang sama kan?
Tujuan itu ngebangun harapan, tujuan itu nyempitin ruang lingkup usaha, dan tujuan itu ngebikin semua yang gw basiskan dalam mimpi itu jadi terwujud satu demi satu. Harapan terbangun, mimpi jadi tergambar saat gw pejamkan mata, dan satu per satu keinginan dalam tujuan itu pun terwujud.
Jangan pernah berharap dikasihani atau merasa jadi orang yang paling menderita di dunia. Karena sebenarnya kalau gw menderita ya karena diri gw sendiri yang bikin. Gak mungkin perasaan muncul karena tindakan orang lain yang punya dampak ke diri gw sendiri.
Semua orang berangkat pagi, semua orang bekerja, semua orang berkarya, semua orang melukis, semua orang mengamen, semua orang berharap dan semua orang mengukir mimpinya dalam kaidah mata terpejam. Dan, semua orang ingin jadi yang terhebat.
Saling membutuhkan dan saling memalingkan wajah di saat orang butuh bantuan gw. Karena sebenarnya semua orang itu perlu dikasihani, karena semua orang gak akan pernah bisa hebat tanpa adanya orang lain di sampingnya.
Tujuan menciptakan harapan, tujuan menciptakan kasih sayang, tujuan membuat apa yang gw lakuin semakin bermakna untuk orang lain.
Begitu juga harapan gw akan cinta.
Setiap pagi hampir semua orang berlomba-lomba dalam mengejar hal-hal atau mimpi-mimpi yang sudah dibenakkinya. Ngeliatnya pun naif juga, karena gw berada di dalam posisi yang sama.
Gak boleh atau gak perlu malu juga lah ya, karena gw juga ngerti apa itu sesuap nasi atau sebongkah berlian yang menjadi tujuan orang bangun pagi. Meski gak semuanya bekerja di kala pagi sampai sore. Banyak juga yang menjadikan malam sebagai sahabat terbaik untuk mewujudkan tujuan.
Tujuan dan kesempatan. Bedanya apa?
Banyak orang nganggep kalau kesempatan itu given atau pemberian Tuhan. Mereka lupa kalau kesempatan itu datang karena gw sendiri yang bikin. Selayak apa gw menerima kesempatan kalau gwnya sendiri gak bikin supaya kesempatan itu terwujud.
Sekejap mata aja mah kesempatan hilang kalau gw sebagai penciptanya gak nganggep kalau kesempatan itu gak dateng dua kali. Karena sebenarnya kesempatan itu gw yang bikin.
Kalau tujuan, itu lah yang mendukung terciptanya kesempatan. Kalau gw bisa bangun terus tiap pagi, berangkat dari rumah, bertarung dengan kejamnya hidup di Kereta Api, bekerja di kantor, dan tiba lagi di rumah saat malam hari. Kurang lebih semua orang ngelakuin hal yang sama kan?
Tujuan itu ngebangun harapan, tujuan itu nyempitin ruang lingkup usaha, dan tujuan itu ngebikin semua yang gw basiskan dalam mimpi itu jadi terwujud satu demi satu. Harapan terbangun, mimpi jadi tergambar saat gw pejamkan mata, dan satu per satu keinginan dalam tujuan itu pun terwujud.
Jangan pernah berharap dikasihani atau merasa jadi orang yang paling menderita di dunia. Karena sebenarnya kalau gw menderita ya karena diri gw sendiri yang bikin. Gak mungkin perasaan muncul karena tindakan orang lain yang punya dampak ke diri gw sendiri.
Semua orang berangkat pagi, semua orang bekerja, semua orang berkarya, semua orang melukis, semua orang mengamen, semua orang berharap dan semua orang mengukir mimpinya dalam kaidah mata terpejam. Dan, semua orang ingin jadi yang terhebat.
Saling membutuhkan dan saling memalingkan wajah di saat orang butuh bantuan gw. Karena sebenarnya semua orang itu perlu dikasihani, karena semua orang gak akan pernah bisa hebat tanpa adanya orang lain di sampingnya.
Tujuan menciptakan harapan, tujuan menciptakan kasih sayang, tujuan membuat apa yang gw lakuin semakin bermakna untuk orang lain.
Begitu juga harapan gw akan cinta.
Comments
Post a Comment