Bukan Sekedar Tanggung Jawab

Susah rasanya ketika berlindung dengan ketidakbisaan nerima apa yang harusnya diterima. Penolakan demi penolakan. Mulai nyalahin keadaan, atau bahkan gak mau nerima kenyataan yang ada.

Bahkan, ketika gw ngerasa sesuatu sudah di luar batas atau di luar kemampuan gw. Nahannya aja susah, tapi giliran meledak jadinya gak enak karena semuanya gak sanggup bisa gw ungkapin satu per satu.

Ketika keinginan sendiri, idealisme, dan bahkan sebuah perasaan yang ingin dicapai bersama yang pupus tertelan oleh proses dan waktu. Meski sebenernya gw ngerti kalau punya tujuan itu penting, tapi lebih penting lagi bersikap positif atas kekinian proses yang ada.

Seperti burung yang baru belajar terbang. Meski selama ini burung tersebut hanya sibuk dengan ketiak dan kasih sayang ibunya, sekarang dia harus pergi melintasi awan luas demi hidupnya sendiri.

Nularin perasaan bahwa sesuatu menjadi tujuan bersama itu sulitnya bukan main. Karena semua orang punya pertimbangan dan pemahaman akan sebuah tujuan itu sendiri. Ada yang risk taker dengan nabrak-nabrakin atau bentur-benturin, ada yang juga cuma sekedar safety player.

Gw di mana ya? Gw juga bingung jadinya. Karena emang setiap perubahan itu gak cuma dari "nyuruh" ini benar atau ini salah menurut diri sendiri. Mikir itu harus di luar batas yang ada.

Inspirasi terkadang hancur hanya karena tanggung jawab. Banyak orang mengindahkannya, tapi banyak orang menuntutnya tanpa ada aksi apa-apa.

Solusi itu seperti utopis dan gak akan pernah ada di depan sana. Tapi apa, kejutan cuma berujung jadi sebuah hal yang ditunggu-tunggu. Demi kenyamanan yang sifatnya fana.

Cuma ingin berlari lebih cepat, tanpa ada pemikiran yang menghalangi. Karena cuma ngebuat apa yang udah gw bangun jadi sia-sia.

Comments

Popular posts from this blog

KARYA IKHWAN ARYANDI

Perintis Periklanan Itu Bernama Nuradi

Nasi Padang Agensi Jepang