Pagar
Gak ada yang bisa nebak. Apa yang akan terjadi besok, entar, nanti, dan bahkan 5 detik ke depan. Semua seperti smooth berjalan apa adanya. Gak perlu nangis, atau bahkan ketawa. Ibarat waktu, dia adalah penentu segalanya.
Literatur ini siapa sih yang nyiptain? Gw?
Tentu yang Mahakuasa lah yang tau. Karena tetep aja, mau gimana juga gw gak bisa jalan seperti apa yang gw tentukan sendiri. Ya tentu berdua, sama Tuhan.
Allah menciptakan keganjilan ini. Bukan ganjil sih, tapi lebih ke hal yang irrasionalitas. Karena tetep aja, gw tau kalau tua itu bukan sebuah pilihan. Atau rambut yang tumbuh di setengah muka gw ini gak akan mungkin berhenti tumbuh.
Misteri akan hidup yang penuh pertanyaan, pasti akan berakhir dengan seluruh pernyataan. Bahkan gw pun gak tau itu apa.
*Derita mager di akhir pekan* :)
Literatur ini siapa sih yang nyiptain? Gw?
Tentu yang Mahakuasa lah yang tau. Karena tetep aja, mau gimana juga gw gak bisa jalan seperti apa yang gw tentukan sendiri. Ya tentu berdua, sama Tuhan.
Allah menciptakan keganjilan ini. Bukan ganjil sih, tapi lebih ke hal yang irrasionalitas. Karena tetep aja, gw tau kalau tua itu bukan sebuah pilihan. Atau rambut yang tumbuh di setengah muka gw ini gak akan mungkin berhenti tumbuh.
Misteri akan hidup yang penuh pertanyaan, pasti akan berakhir dengan seluruh pernyataan. Bahkan gw pun gak tau itu apa.
*Derita mager di akhir pekan* :)
Comments
Post a Comment