Maaf Seumur Hidup

Entah kesambet apa gw hari ini. Apa yang terjadi yah? Mungkin karena gw gak ada kerjaan juga yah di kantor. Maklum derita liburan digaji gini nih. Kantor boleh bonavit di Senayan, tapi kerjaan lagi gak ada, hehehehehe.

Cuma hati yang itungan 5 menit aja bisa berubah. Cuma perasaan yang gak bisa dipaksa di saat ingin memberi lebih. Dan cuma kesalahan perasaan yang membuat gw berbuat arogan.

Sepanjang hari ini gw bergumul dengan perasaan yang teramat gak enak. Awalnya, saat berangkat pagi naik kereta gw berpikir bagaimana untuk terus memaksakan hak gw. Bagaimana untuk melihat kalau gw lah yang harus diberi.

Perasaan itu tumbuh dan berkembang hingga gw mencapai titik nol di mana semua perasaan kembali netral. Serta keinginan untuk berjuang itu ada kembali.

Sepanjang jalan pulang, gw mikir kenapa semua ini bisa gw dapatkan. Kenapa semua kemalangan bisa jadi sebuah hal yang menempa dan menimpa gw. Kenapa semua berakhir hanya dengan olok-olok semata.

Ingin rasanya meminta maaf atas kehinaan dan kekampungan yang gw lakukan. Nyesel senyesel-nyeselnya atas apa yang terjadi kemarin.

Penyesalan emang datang belakangan, kalau di depan namanya pendaftaran, hehehe. Jangan egois, namun realistis. Belum terlambat kah?

Karena sebenarnya di situ ada salah gw juga. Di situ ada keserakahan gw atas apa yang terjadi. Gagal untuk menjaga, tak sanggup untuk mendengar, dan kehilangan kemampuan untuk merasa.

"Apapun yang terjadi, aku akan berjuang sampai aku mati!"
"Meski seumur hidup aku harus meminta maaf."

Comments

Popular posts from this blog

KARYA IKHWAN ARYANDI

Ketipu Sama Ujan

Telah Lahir