Suara Hati Kesepian

Kadang kalau ngerasa sekarang gw lagi sering ngerasa kesepian sendiri. Berbuat apapun yang selalu terbentur tembok-tembok yang entah dulu atau sekarang tercipta dengan sendirinya.

Melihat indahnya ombak dan gemulai pohon kelapa, sampe gw lupa sendiri kalau gw itu gak sendiri. Pengen jadi halilintar yang menggelegarkan semua hati dan perasaan. Kadang nanya ke diri gw sendiri apakah gw bisa?

Gw pun gak akan pernah bisa bohong karena emang langkah yang gw jalani tak bisa serta-merta gw dapetin dengan instan apapun itu. Kadang teringat saat gw baru lulus kuliah dan bekerja, dan di saat joke gw diabadikan di salah satu bukunya Budiman Hakim. Dia menandatangani buku itu dengan tulisan "To ikhwan, Di duni ini gak ada yang instan."

Perkara pengen sesuatu cepet itu kadang jadi ngebikin gw gak santai dan keberit-birit gak karuan. Jadinya malah kesan "pemaksa" yang udah melekat banget di gw jadi makin terpatri.

"I love you anyway."

Gelegar itu seakan membisik di telinga gw dengan kencangnya. Pengen gitu sebenernya jadi seorang Superman yang bisa terbang, yang bisa pembela kebenaran, perut six pack atau berjuang untuk kurus, tapi gw cuma berusaha hadir atas apa yang gw punya dengan semua kesederhanaan.

Seakan berharap akan sebuah keinginan tulus yang gw punya bisa terejawantahkan dengan proses yang mulus atau bahkan berjalan sesuai yang gw impikan atau gw harapkan. Insya Allah.

"Butuh gak sih pengakuan itu ada kalau emang cinta datangnya tulus seperti apa yang diharapkan?"

Seandainya gw tau apa yang akan terjadi di depan, mungkin gw gak perlu berhasrat atau bahkan bermimpi. Namun, gw tau yang sedang gw lakukan itu untuk sebuah kepercayaan. Gak mudah, tapi gw ikhlas menjalaninya.

You always have me.

Perjalanan emang gak harus tiap saat mendapati kalau semua terjadi karena diri gw sendiri. Terkadang spontan karena yang di atas menghendakinya. Tenggang rasa dan berusaha memahami terus gw lakukan. Kerja keras dan berjuang demi cinta.

Gak perlu teleponan tiap saat, bbm-an tiap waktu, pasang status ganti tiap 5 menit, pasang foto bedua, tiap saat, facebook dan twitter folow-folow-an, atau bahkan mengetahui atas berita yang dimiliki tiap saat bahwa semua untuk ditunjukin. Mengetahui sedikit saja hatinya masih memiliki ruang untukku aja udah bikin gw seneng.

Mudah?

Enggak lah. Karena semua bisa dilakukan dengan memaksa atau penuh sandiwara. Tapi, gw tau kalau semua kejujuran yang gw punya bukan untuk gw hancurkan sendiri. Memahami perbedaan dan meyakini kalau tiap manusia itu berbeda meskipun sudah bersatu atau dipersatukan Tuhan.

Bisa?

Bisa dan gw sangat yakin dalam menjalani semua proses ke sebuah perjalanan baru. Karena semua proses yang gw bentuk itu bukan sekedar hanya untuk memuaskan kepemaksaan gw. Kenapa gw yakin? Karena gw menjalaninya ikhlas dan karena Tuhan.

Lewat begini lah gw berusaha menyadarkan diri gw sendiri atas apa yang terjadi. Bukan karena kesatupihakkan gw, tapi gw emang sedang berjuang.

Gw begini karena gw tau dia adalah perempuan yang tepat dan satu-satunya.

Pemilik Hatiku.

Comments

Popular posts from this blog

KARYA IKHWAN ARYANDI

Perintis Periklanan Itu Bernama Nuradi

Akhirnya Gw Menikah