90 Menit Untuk Bahagia

"Anda memiliki waktu 90 menit."
"Apa!"

Sontak bergerak lah gw nyoba flashback, naruh perhatian ke apa yang belum pernah gw lakukan, dan semua yang harusnya gw selesaikan. Gw seperti orang panik, seperti orang kesetanan. 

Mana hape gw, gw mau nelpon nyokap gw, gw mau nelepon anak gw, gw mau anak gw memaafkan gw. Gw mau bercinta untuk terakhir kalinya dengan istri gw. Gw mau minta maaf sama semua orang yang pernah gw sakitin.

Setelah mengetahui adanya penyakit stroke di kepala yang menggerogoti dan membuat gw cuma punya waktu untuk melanjutkan hidup selama 90 menit, akhirnya gw seperti kegilaan dan berusaha ngebuat gw bisa ngelakuin hal baik di dunia ini.

Bisa gila gak sih loe misalnya ngadepin kejadian seperti ini?

Jadi karena penyakit yang gw derita, gw cuma punya waktu untuk berbuat baik selama 90 menit. Gw pun juga bingung harus ngelakuin apa dan gimana. Gw bisa jadi orang gila banget malah.

Seandainya 90 menit itu bisa gw isi dengan hal-hal yang belum pernah gw lakuin oke-oke aja. Tapi, gimana jadinya di saat gw yang sebentar lagi mati masih punya orang, teman, anak, saudara, atau bahkan siapapun yang belum saling memaafkan?

Bener-bener tertekan banget. Gw gak ngerti lagi harus gimana menyikapi dan menghadapi waktu yang berjalan terus dan tak pernah berhenti.

Sampai pada akhirnya yang harus gw lakukan adalah berserah dan berdoa. Karena hanya itu yang bisa gw lakuin di saat malaikat pencabut nyawa yang sebentar lagi datang.

Lakukan hal yang membahagiakan.

Seandainya gw harus menghadapi situasi seperti itu, yang akan gw lakuin adalah mewujudkan kebahagiaan-kebahagiaan yang tertunda dan belum sempat gw lakukan. Bahagiain nyokap, istri gw kelak, anak misalnya, atau bahkan menyertakan sahabat dan teman terbaik yang tentu belum sempat gw bahagiakan.

Karena pada dasarnya waktu itu gak akan pernah berputar kembali. Semua orang tau kalau waktu itu semakin berjalan harus diisi dengan "transaksi-transaksi" yang tentu bikin gw bahagia. Karena waktu itu gak akan pernah bikin gw muda kembali.

Sampai pada akhirnya dari 90 menit tadi, menjadi 8 hari waktu yang panjang. Waktu yang memberikan dia kesempatan untuk bahagia, sebelum kembali ke surga.

Comments

Popular posts from this blog

KARYA IKHWAN ARYANDI

Ketipu Sama Ujan

Telah Lahir