Perjuangan Belum Berakhir
Tangan kanan pedang, tangan kiri beceng, kaki kanan pedal gas, kaki kiri kopling. Sisi kanan pak bos, sisi kiri pak bos juga. Sekeliling para prajurit yang sedang menyiapkan peralatan tempur. Pukul hampir setengah 12 malem waktu Senayan.
Gak kerasa pertarungan semakin dekat. Pertempuran sudah di depan mata. Karena perjalanan jauh di depan semakin terasa genderangnya.
Yang satu nge-layout, yang satu bikin print ad, yang satu bikin stand dan booth, yang satu bikin stilomatic, gw record suara yang najis pas gw dengerinnya, sama bantuin pak bos bikin deck. Maklum lah namanya juga budak kreatif.
Suasana kantor dah sepi, tapi keren juga ini satu grup masih siap tempur. Walaupun hancur di muka dan hancur di hati mengetahui kebertaruhan semua yang ada, tapi tetap semangat menjalani apa yang gw bisa lakukan.
Pitching kali ini emang ngasih banyak pembelajaran. Termasuk ulah anak-anak yang gokil namun tetap solid. Ibarat berjuang apa yang perlu diperjuangin. Termasuk di saat titik terendah sekali pun.
Jangan pernah pesimis, jangan pernah takut apa yang diperjuangin. Kalau gw yakin apa yang gw ingin perjuangin, kejar lah. Karena sebenarnya gw gak akan pernah tau kalau gw gak maju. Termasuk cinta dan kebahagiaan.
Yakin.
Pitching kali ini emang ngasih banyak pembelajaran. Termasuk ulah anak-anak yang gokil namun tetap solid. Ibarat berjuang apa yang perlu diperjuangin. Termasuk di saat titik terendah sekali pun.
Jangan pernah pesimis, jangan pernah takut apa yang diperjuangin. Kalau gw yakin apa yang gw ingin perjuangin, kejar lah. Karena sebenarnya gw gak akan pernah tau kalau gw gak maju. Termasuk cinta dan kebahagiaan.
Yakin.
Comments
Post a Comment