Hatiku Berserakan di Senayan
Jumat sudah gw lewatin dengan maksimal. Suasana hangat masih terasa banget di Senayan. Maklum, ngantor di wilayah ini emang penuh tantangan. Karena bersebelahan dengan DPR/MPR.
Sore hari, jam udah 17.30. Sudah saatnya gw pulang. Karena masih penasaran dengan situasi terkini di dekat sana, gw mutusin jalan kaki dari kantor ke Stasiun Palmerah.
Masih keliatan sih bekas-bekas demo dan aksi dari hari Selasa kemaren. Batu-batuan, kotor serpihan-serpihan benda apa aja, dan masih banyak lagi. Untung aja pos polisi di pertigaan Jalan Pintu Satu masih terlihat.
Gw pun berjalan lagi menyusuri samping GBK. Setelah melihat emang banyak ternyata serpihan-serpihan batu yang masih berserakan.
Ketika sampe di depan Hotel Mulia, gw pun ngeliat pos polisi yang terbakar kemaren udah ditutup terpal dan sepertinya pengen dibangun kembali. Dinding marmer Hotel Mulia udah terlihat hilang bekas-bekas vandalis yang sempat muncul.
Persis di depan Hotel Mulia ada sekitar 100 orang brimob yang lagi ngaso istirahat menjaga arah pintu belakang DPR/MPR. Karena penasaran, gw pun menembus separator-separator beton yang masih menghalangi pengendara mobil atau motor di sana. Yang kemaren gak bisa gw tembus waktu demo masih berlangsung.
Batu-batu masih berserakan. Bagian belakang DPR/MPR masih belum bersih sepenuhnya. Masih banyak botol-botol bekas, sampah, dan beberapa sisa demo kemaren.
Sepanjang gw ngelewatin lapangan tembak, masih banyak seliweran pak polisi dan TNI di sana. Masih terjaga dengan baik pintu bagian belakangnya. Ketika sampe depan pintu pun banyak anggota polisi dan TNI yang membantu satpam-satpam. Takut ada apa-apa yekan.
Di ujung jalan depan SMA 24 masih ada beton yang ngalangin laju kendaraan. Ternyata satu arah menuju Slipi. Arah berlawanan menuju TVRI ditutup karena jalurnya satu arah.
Ngelewatin lampu merah, di depan pos polisi Stasiun Palmerah, ada ppuluhan anggota polisi yang berjaga. Sepanjang gw jalan sampe naik tangga stasiun, banyak anggota polisi yang berjaga di sana.
Gw pun naik tangga ke atas dan masuk ke dalam Stasiun Palmerah. Udah gak ada pendudukan massa di stasiun, dan orang-orang udah beraktivitas dengan baik di sana.
Sejauh ini kondisi udah mulai agak kondusif. Melihat segala yang terjadi kemaren dan dua hari lalu sekarang udah jauh lebih baik. Mudah-mudahan kondisi ini bertahan seterusnya tanpa ada gangguan sedikit pun.
Udah ya berantemnya. Mari saling merangkul satu sama lain dan bekerja sama merajut masa depan Indonesia yang indah di depan. Untuk daerah yang masih ada letupan, mari diredam bareng-bareng. Damai itu indah cuy kalau kata spanduk, hehe.
Gw pulang ke rumah dengan perasaan berkecamuk tapi yang udah lumayan mendingin. Gw ada di tengah demo kemaren dan ngerasa perjuangan yang mahasiswa-mahasiswa lalkuin demi menyuarakan kemarahan rakyat Indonesia.
Mahasiswa-mahasiswa kemaren pun pasti sekarang lagi istirahat di rumah masing-masing. Karena dua hari melelahkan kemaren. Selamat menikmati akhir pekan adik-adik tersayang. Jangan berhenti berjuang demi tanah kelahiran loe semua yah.
Senayan, mudah-mudahan memberikan dampak positif ke seluruh negeri dan seluruh elemen bangsa ini. Walaupun anggota dewan yang terhormat akan segera pindah ke Penajem Paser Utara, hehehe.
Sesampainya di rumah, cuma satu yang bisa simpulkan. Gw udah bisa pulang lewat Stasiun Palmerah lagi! Asik gak tuh, hehehee.
parah loe...
Sore hari, jam udah 17.30. Sudah saatnya gw pulang. Karena masih penasaran dengan situasi terkini di dekat sana, gw mutusin jalan kaki dari kantor ke Stasiun Palmerah.
Masih keliatan sih bekas-bekas demo dan aksi dari hari Selasa kemaren. Batu-batuan, kotor serpihan-serpihan benda apa aja, dan masih banyak lagi. Untung aja pos polisi di pertigaan Jalan Pintu Satu masih terlihat.
Gw pun berjalan lagi menyusuri samping GBK. Setelah melihat emang banyak ternyata serpihan-serpihan batu yang masih berserakan.
Ketika sampe di depan Hotel Mulia, gw pun ngeliat pos polisi yang terbakar kemaren udah ditutup terpal dan sepertinya pengen dibangun kembali. Dinding marmer Hotel Mulia udah terlihat hilang bekas-bekas vandalis yang sempat muncul.
Persis di depan Hotel Mulia ada sekitar 100 orang brimob yang lagi ngaso istirahat menjaga arah pintu belakang DPR/MPR. Karena penasaran, gw pun menembus separator-separator beton yang masih menghalangi pengendara mobil atau motor di sana. Yang kemaren gak bisa gw tembus waktu demo masih berlangsung.
Batu-batu masih berserakan. Bagian belakang DPR/MPR masih belum bersih sepenuhnya. Masih banyak botol-botol bekas, sampah, dan beberapa sisa demo kemaren.
Sepanjang gw ngelewatin lapangan tembak, masih banyak seliweran pak polisi dan TNI di sana. Masih terjaga dengan baik pintu bagian belakangnya. Ketika sampe depan pintu pun banyak anggota polisi dan TNI yang membantu satpam-satpam. Takut ada apa-apa yekan.
Di ujung jalan depan SMA 24 masih ada beton yang ngalangin laju kendaraan. Ternyata satu arah menuju Slipi. Arah berlawanan menuju TVRI ditutup karena jalurnya satu arah.
Ngelewatin lampu merah, di depan pos polisi Stasiun Palmerah, ada ppuluhan anggota polisi yang berjaga. Sepanjang gw jalan sampe naik tangga stasiun, banyak anggota polisi yang berjaga di sana.
Gw pun naik tangga ke atas dan masuk ke dalam Stasiun Palmerah. Udah gak ada pendudukan massa di stasiun, dan orang-orang udah beraktivitas dengan baik di sana.
Sejauh ini kondisi udah mulai agak kondusif. Melihat segala yang terjadi kemaren dan dua hari lalu sekarang udah jauh lebih baik. Mudah-mudahan kondisi ini bertahan seterusnya tanpa ada gangguan sedikit pun.
Udah ya berantemnya. Mari saling merangkul satu sama lain dan bekerja sama merajut masa depan Indonesia yang indah di depan. Untuk daerah yang masih ada letupan, mari diredam bareng-bareng. Damai itu indah cuy kalau kata spanduk, hehe.
Gw pulang ke rumah dengan perasaan berkecamuk tapi yang udah lumayan mendingin. Gw ada di tengah demo kemaren dan ngerasa perjuangan yang mahasiswa-mahasiswa lalkuin demi menyuarakan kemarahan rakyat Indonesia.
Mahasiswa-mahasiswa kemaren pun pasti sekarang lagi istirahat di rumah masing-masing. Karena dua hari melelahkan kemaren. Selamat menikmati akhir pekan adik-adik tersayang. Jangan berhenti berjuang demi tanah kelahiran loe semua yah.
Senayan, mudah-mudahan memberikan dampak positif ke seluruh negeri dan seluruh elemen bangsa ini. Walaupun anggota dewan yang terhormat akan segera pindah ke Penajem Paser Utara, hehehe.
Sesampainya di rumah, cuma satu yang bisa simpulkan. Gw udah bisa pulang lewat Stasiun Palmerah lagi! Asik gak tuh, hehehee.
parah loe...
Comments
Post a Comment