Kecupan Terakhir Sebelum Dia Pergi
Terbangun di Sabtu pagi yang cerah dan menikmati leyeh-leyeh yang luar biasa menyenangkan di kamar gw. Bangun siang, ponakan lagi gak pada nginep, dan pada pergi berenang ke Lebak Bulus.
Tadi siang bokap tiba-tiba manggil tukang servis pompa air dan AC yang ada di deket rumah. Karena pompa dorong partner-nya pompa air di rumah gw nyala mulu. Harusnya gak nyala sih yah.
Akhirnya gak bisa tidur sebelum tuh tukang dateng. Setelah mereka dateng dan melakukan tugas sinterklas, pompa dorong berhasil dibetulin. Padahal mah ngencengin baut pake obeng doang. Tapi, entah kenapa itulah yang seharusnya gw bayar ke tukang pompa air. Ilmu itu yang gw gak punya. Apalagi bokap gw.
Tapi, bisa dibilang pak Habibie adalah orang yang memberikan kesempatan Timor-timur (atau sekarang Timor Leste) untuk maju ke meja referendum di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Melalui Xanana Gusmao lah Timor Leste dapat memperoleh kemerdekaan.
Gw gak mau bahas tentang kemerdekaan Timor Leste, karena gw gak ngerti dan kurang pengetahuan juga tentang itu. Tapi, segitunya yah kalau orang dikasih kemerdekaan. Ngeliat pak Xanana yang mencium pak Habibie serta mereka saling memberikan kasih sayang terakhir di kamar rumah sakit.
Gw tau Xanana juga udah bukan presiden atau perdana menteri Timor Leste lagi, tapi dia termasuk orang yang dikasih jalan untuk merdeka. Polemiknya pasti panjang, tapi yang gw bahas adalah merdekanya itu.
Sampe segitunya Xanana menghargai pak Habibie dengan mencium dan memeluknya dalam momen-momen terakhir. Seperti pak Habibie adalah pahlawan bagi orang Timor.
Merdekanya seseorang atau sebuah bangsa emang gak lepas dari kejadian yang berkecamuk di tempat itu dalam waktu lama. Pasti ada hal yang gak bisa nemu jalan keluar yang akhirnya maju ke PBB dan Timor Leste memenangi referendum.
Tapi, indah yah kalau ngeliat Xanana memeluk dan mencium pak Habibie? Gw ngeliat banyak unsur kemanusiaan di sana. Gw tau, Timor Leste sebagai negara termuda di ASEAN tentu masih banyak kurangnya. Mereka juga pasti masih berjuang untuk mensejahterakan anak mudanya.
Sebagai bangsa yang merdeka tentu kalau ngeliat ke Indonesia, masih banyak hal yang masih kurang dari negeri ini. Negara yang amat besar, dan susah ngurusinnya karena pulaunya banyak bener. Tapi, seru aja kalau dari diri sendiri itu ngerasa sebagai pribadi yang merdeka.
Setelah ngeliat kejadian Xanana dan Habibie itu kebayang kan kalau merdeka itu indah banget. Merdeka tentu bukan sesuatu yang dikasih gitu aja. Merdeka itu harus dari dalam hati yang dibangun sebaik dan seindah mungkin.
Sehingga, merdeka bukan cuma dalam mulut doang. Gw sih bangga Indonesia sebagai salah satu bangsa besar dan merdeka. Mudah-mudahan pun gak akan kepecah seperti benua Eropa. Wilayah berdekatan tapi dipisahkan oleh negara.
Ya gitu dah, gw bukan nulis dalam rangka hari kemerdekaan lho. Udah lewat jauh banget soalnya, hahahaha. Gw cuma tergelitik masalah manusia yang merdeka dalam gambaran Xanana dan Habibie. Seenggaknya sebuah ciuman terakhir untuk mengantar pak Habibie yang telah memberikan jalan Xanana dan bangsa Timor untuk berdiri sendiri.
Ayo dong, Indonesia jangan kepecah belah dan harus bersatu sebagai bangsa besar. Meski berangkat dari Suku, Agama, Ras, dan Adat yang berbeda, tapi harus bisa nunjukin kalau Indonesia bangsa besar. Sotoy beut, hehehe.
Malem Minggu nih coy, gak ke mana-mana?
Gw lebih baik gak ke mana-mana kalau mau ke mana-mana. Karena kalau kata Alm Mbah Surip, "Tak gendong, ke mana-mana." Hahahaha, anak jaman sekarang mana tau...
Daripada ngabisin duit mending di rumah dan nulis. Minimal gw produktif dan gak ngabisin duit, hehehe.
parah loe...
Comments
Post a Comment