Hari Yang Tertunda, Harusnya

Pagi ini terbangun kok ya rasanya berjuta-juta rasa sedihnya. Entah kenapa hari ini harus terlewati tanpa adanya kejelasan dari dunia nyata ini.

Sebuah hari terlewat, hari yang gw tunggu-tunggu dan hari yang akan mengubah hidup gw ke depannya. Semua harus gw relakan mundur demi sebuah keadaan yang lebih baik.

Siapa yang ngira tinggal 2 minggu menuju hari ini, keadaan berubah total? Tapi, yang bisa gw lakuin adalah ikhlas dalam ngejalaninnya. Gak berusaha memaksa, atau mendahului Allah.

Karena gw percaya semua keputusan ada di hadapan-Nya. Gw cuma bisa berjuang sampe titik darah penghabisan, dan legowo atas semua keputusan dan kenyataan yang terjadi.

Udah lah yaa, jangan pake kata HARUSNYA, MESTINYA, IDEALNYA. Karena ketika kenyataan berkata lain, ya kenyataan itu yang harus gw hadapi. Kalau orang ngasih saran pake 3 kata itu, gw lempar ember dah nih.

Karena kalau pake kata-kata itu kesannya tuh gw gak ikhlas. Gak mau terima apa yang terjadi. Yaaa begitulah orang Indonesia yang mudah ngomong HARUSNYA, MESTINYA, IDEALNYA. Ya loe kaga tau apa sebenarnya yang terjadi! Ngasal aja nyuruh gw HARUSNYA HARUSNYA, Nenek loe kiper! Hahahahaha.

Intinya harus optimis jalanin semuanya, dan fokus ke depan dengan berbagai dinamika yang terjadi. Jangan bergantung sama kata HARUSNYA, atau gak gw gak akan ikhlas.

Pagi ini seperti biasa menyelami hidup yang penuh misteri. Perjalanan gak selalu mulus seperti apa yang gw rencanakan. Mari rencakan semuanya supaya berjalan dengan baik. Yuk bikin sarapan.

Bismillah.

Gw bukan gagal, tapi mundur.

parah loe...

Comments

Popular posts from this blog

KARYA IKHWAN ARYANDI

Ketipu Sama Ujan

Telah Lahir