Ciputat dan Depok

 Mondar-mandir karena panggilan dua alam. Mungkin itu yang lagi bikin semua tak terbendung. Udah bukan hijrah lagi, tapi kondisinya dua kota ini jadi amat sangat dekat sama kehidupan gw.

Ya betul, Ciputat dan Depok.

Mungkin Ciputat bukan kota lah ya, karena merupakan salah satu kecamatan dari Tangerang Selatan. Sedangkan Depok itu kota mandiri.

Bukan itunya yang mau gw bahas. Perjalanan dari Ciputat dan Depok inilah yang seru-seru sedap karena udah kaya gasing aja gw bolak-balik dibuatnya.

Awalnya rencana berakhir pekan di Ciputat itu udah kaya ritual mingguan yang gak bisa gw lewatin. Tapi, ada aja yang ngebawa gw kembali ke Depok.

Entah baju yang ketinggalan, rencana yang berubah, atau bahkan kewajiban nganter bokap ke rumah sakit aja bisa bikin gw balik lagi ke Ciputat. Jadi dinikmati sekaligus diamini aja kecintaan gw dengan dua tempat ini.

Perjalanan udah menyenangkan karena ada jalan tol Cijago yang udah nembus sampe Pamulang dan Serpong. Beda sama naik JORR cuma 4 ribu perak. Jadi kadang kalau buru-buru yang langsung cus naik tol mahal tersebut.

Setelah berakhir pekan kemaren di Ciputat, gw awalnya mau anter bokap ke RS hari Rabu. Jadi gw putuskan untuk stay di Ciputat lebih lama.

Tapi, ternyata ada yang membawa gw kembali ke Depok. Bini gw ada pekerjaan yang harus dilakuin. Jadi, Senin malem ini gw udah berada di double coconut (baca: Kelapa Dua) untuk bermalam.

Tapi, besok gw harus kembali lagi ke Ciputat karena Rabunya gw harus nganterin bokap ke RS Fatmawati. Indahnya bolak-balik ini.

Seru dan menyenangkan emang diikat di dua tempat penuh memori dan cerita ini. Ciputat adalah tempat gw dari kecil hingga beranjak dewasa. Sedangkan Depok adalah tempat sebagian kecil gw pernah mengarunginya di kala kuliah dan hampir tiga tahun pernikahan gw.

Mondar-mandirnya seru dan banyak cerita, ditambah rumah orangtua gw dan istri begitu dekatnya. Azeg, hahaha.

Mari berisitirahat karena udah jam 11 malem. Cuss!!

parah loe...

Comments

Popular posts from this blog

KARYA IKHWAN ARYANDI

Ketipu Sama Ujan

Telah Lahir