Goodbye WNI!
Hebat sih kalau kata gw. Gw bilangnya sebuah keputusan besar yang luar biasa. Such a big step kalau kata orang bule, hehehe.
Sebut aja Maman namanya. Dia itu sepupu gw dari kecil alias dari lahir. Gw tumbuh besar dan udah sampe setua sekarang itu bareng sama dia. Mulai dari cabut sekolah, belajar ngerokok, dan segala hal yang emang gak lepas sama dia.
Dia itu di antara 15 cucu dari kakek nenek gw adalah satu-satunya yang lahir di luar negeri. Dia lahir di Madison City Amerika serikat. Saat itu om gw sedang ambil magister di Amerika sana. Pokoknya dia jadi satu-satunya yang tempat lahirnya bukan di Indonesia. Serta satu-satunya cucu yang kidal, hahaha.
Perjalanan sampe setua sekarang itu emang dinamikanya deket banget sama hidup gw. Mungkin setelah sama-sama menikah, gw dan dia jadi gak terlalu deket.
"Gw udah jadi warga negara AS!"
Buset kaget banget kemaren waktu gw sedang maen di rumah nyokap. Kebetulan ada dia yang lagi mau numpang berenang sama paman gw.
Cerita dah tuh dia dengan berbagai dinamika dan kekecewaannya yang seperti jadi tamu di negara sendiri. Kenapa? Karena tempat di mana dia dibesarkan, hampir semuanya jadi sulit banget mau ngurus apa-apa. Karena tempat lahir, semua jadi runyam.
Gw juga bingung sih di jaman serba canggih sekarang kenapa praktek feodal kaya begini masih erat banget di negara tercinta ini. Puncaknya adalah saat sepupu gw itu mau ajuin akad KPR yang ternyata masih dipermasalahin kanan kiri depan belakang oleh petugas di sini.
Keputusan yang diambil sama Maman ini emang keputusan yang gede banget. Rencana dia untuk merantau ke Amerika jadi makin gede. Padahal ibaratnya dia itu cuma numpang lahir doang di sana. Tapi, kata dia kalau gak dipaksain gak bakal tau gimana ke depannya.
Dia akan memulai kehidupan baru dan memulai semuanya dari nol. Setelah semua udah aman, baru dia akan boyong istri dan dua anaknya ke AS. Tapi sumpah nekat abis, dan gw tepok tangan dah buat dia.
Gw gak akan bisa cerita gimana caranya, tapi intinya semua itu terjadi karena dia pernah numpang lahir di AS. Jadi, perjalanan dia menjadi WN asing begitu lancar.
Entah kata dia gimana caranya dan ke depannya gimana. Tapi, dia semakin yakin mau meninggalkan negara tempat dia dibesarkan dan hijrah sebagai warga negara lain dan menua di sana.
Entahlah, mungkin gw kalau ada cara mau-mau aja kaya dia. Tapi documented way, bukan undocumented. Karena gw gak mau jadi imigran gelap. Males ngerasain cemas setiap hari di negara orang.
Good luck masbro, semoga mimpi loe bisa tercapai setelah klaim sebagai warga negara asing. Daripada nungguin negara kita yang makin gak jelas ini.
Kekecewaan itu bisa berujung ke sesuatu yang indah kok. Gw percaya itu.
Goodbye WNI!
parah loe...
Comments
Post a Comment