Jujur Dengan Bohong
Bayangkan kalau di dunia ini tak ada kebohongan sama sekali, dan diisi dengan manusia yang JUJUR semua. Hahahahaha, jadi kepikiran gw setelah ngobrol sama ipar gw, Kimba. Jadi, dia baru aja nonton film yang ceritanya dunia di mana tak ada kebohongan di dalamnya.
Jadi mikir sendiri gw tentang arti sebuah kejujuran. Karena emang itu yang dielu-elukan orang dalam bersikap dan menghadapi dinamika hidup. Kadang orang pun gak bisa menjalani hidup kalau di sekeliling dia penuh dengan kebohongan.
Tapi, gw jadi gak ngebayangin kalau di dunia ini semua orang jujur. Karena seperti gak ada sekat sama sekali yang bisa dibikin dalam melindungi atau menahan sebuah pemikiran. Apalagi kejujuran itu ngebuat orang kadang memberi tahu apa yang seharusnya gak diberitahukan.
Nah, dilanjutkan dalam film itu kalau ada seseorang yang baru saja menemukan kebohongan yang emang seperti barang baru. Orang itu pun seperti "penemu" akan kebohongan yang ngebuat perubahan sendiri di dalam dunia tempat dia tinggal.
Karena dia seorang penulis, jadi dia pun kreatif menciptakan cerita-cerita fiksi yang emang notabene penuh dengan kebohongan. Penuh bumbu dan semua hal yang sebenernya gak ada di dalam kehidupan nyata.
Intinya sih apa yang dia lakukan sebenernya berbohong, tapi seperti sesuatu yang menyeimbangkan kehidupan di dunia itu. Emang seakan gak mungkin ya dunia kaya gitu.
Tapi, kalau dilihat di dalam kehidupan nyata, kejujuran emang jadi tonggak dalam berperilaku manusia. Kejujuran pun seperti jadi barang langka kalau gw implementasikan dalam kehidupan sekarang.
Gimana misalnya ada seorang yang obesitas gak bisa gerak dan hilang keinginan dia dalam berkarya positif. Dan, orang yang berbohong itu bilang, "loe tuh sebenernya larinya cepat lho, jadi jangan percaya sama bentuk tubuh."
Itu seakan terlihat bohong kan? Ya, nenek-nenek breakdance juga tau kalau orang obesitas gak bisa lari cepat. Tapi, kalau setelah itu orang yang obesitas itu semakin percaya kalau dia bisa "cepat" yang selama ini gak pernah ada di pikiran dia karena bobot, tentu jadi menarik bukan? Orang itu pun bisa berkarya dengan positif sesuai "cepat" yang tadinya gak terpikirkan.
Kebohongan jadinya perlu dong?
Hahahhaha, bingung juga kan jadinya. Misalnya emang gw bisa maknain kalau kebohongan itu perlu, tentu salah karena gak semuanya bisa diterjemahkan melalui bohong. Tapi, misalnya bohong itu bisa menuai sebuah kebaikan yang lebih besar? Tentu jadinya lebih enak dong.
Kalau gw ngerasa ngeliat situasi kasus kaya gini tuh harus bisa dimaknai kalau bohong itu perlu. Sama halnya dengan jujur, gw harus bisa menempatkan dua kutub itu jadi sesuatu yang harmonis.
Gak mungkin kan, mentang-mentang gw jujur, gw ceritain malam pertama gw pas nikah nanti?
Gw sih ngeliatnya sebagai sebuah contoh bagaimana menyeimbangkan hal-hal penting dalam hidup. Ngeliat film itu gw ngerasa ternyata gak enak juga kalau semua orang jujur. Jadi gak ada tantangannya hidup ini.
Ingat, bohong itu digunakan sebagai penyeimbang kejujuran. Jangan pernah bohong untuk sesuatu yang gak perlu. Karena itu akan ngejerumusin gw ke sisi yang gak enak juga.
Jujur dan bohong jatohnya sebagai sebuah hal yang perlu apa gak. Kalau perlu pake, kalau gak perlu ditanggalkan. Jangan biarkan hilang salah satunya di saat gw menggunakan salah satunya.
Jadi, berbohonglah selama gw bisa pertanggungjawabkan dengan jujur.
Comments
Post a Comment