Rest Area

Hari ini gw bener-bener ngerasain banget yang namanya rehat sejenak dari sejuta rutinitas yang ada. Mungkin gak begitu penting sih, tapi bertemu keluarga itu menurut gw hal yang paling gw cari ketika udah seminggu beraktivitas.

Mulai dari memaksakan tubuh yang sedang lelah ini untuk pulang ke rumah, bahkan sampai berbuka bersama dengan keluarga besar gw tadi. Gw sih seneng ngelewatin ini. Karena menurut gw bertemu keluarga itu bisa jadi hal yang menyenangkan.

Kadang di dalam perjalanan jauh itu membutuhkan tempat beristirahat. Kalau misalnya keluar kota kan juga banyak tuh di tengah jalan yang bernama rest area. Kadang orang ngerasa sanggup melanjutkan perjalanan tanpa berhenti sejenak. Tapi, sinting aja kalau gw berlaku seperti itu.

Gak salah kok berhenti sejenak untuk merenggangkan otot-otot yang kendur karena telah berjalan jauh. Apalagi, di tempat itu gw bisa makan, gw bisa minum, gw bisa melakukan semua hal yang sepanjang perjalanan gak bisa gw lakukan.

Yaa, kalau dianalogikan perjalanan jauh, tentu gw bisa mengistirahatkan semua kelelahan dengan baik. Gw bisa cuci muka, gw bisa tidur barang sejam, atau gw bisa mengumpulkan tenaga lagi untuk kembali melanjutkan perjalanan.

Sebenernya gw sedang ngerasa dejavu karena beberapa hari yang lalu teman gw, Herdi Mcdoo, untuk ketiga kalinya menjalankan tugas untuk pergi keliling Jawa Sumatera dalam rangkaian Kirab Bedug. Gw pengen banget sebenernya untuk ikut dalam perjalanan itu. Setahun kemarin emang ngasih banyak cerita buat gw, saat ikut perjalanan itu.

Gw kangen bego-begoan sama dia, 16 hari menghilang dari keramaian, dan sejuta cerita dalam menjalankan tugas mulia. Tapi ya itu, perjalanan gw dan dia sudah berbeda. Dan, kami sudah tak berada di bawah bendera yang sama. Gw pun hanya bisa mendoakan agar dia kembali ke Jakarta dengan selamat.

Sebelas ribu kilometer cing! Kalau dianalogikan dengan Kirab Bedug itu, ya perjalanan gw mah gak ada apa-apanya. Perjalanan hidup yang terjal ini masih panjang banget dan tentunya akan terus menghasilkan jutaan cerita.

Penting? Ya penting dong. Karena menurut gw misalnya gw bisa pulang ke rumah di akhir pekan, gw bisa duduk sejenak di rest area untuk dapat melakukan hal-hal yang selama seminggu gak bisa gw lakuin. Senang? Tentu saja. Istimewa dah pokoknya kalau bisa mengembalikan tenaga dengan bertemu keluarga.

Bepergian sepanjang 11.ooo km aja gw seneng banget pas balik, apalagi kalau perjalanan yang tak ada ujungnya ini? Yaa, begitulah hidup, hehehehe.

Ternyata harta tak ternilai banget kalau bisa bertemu. Gw bisa mencurahkan isi hati, gw bisa berbagi, dan gw bisa ngapain aja dah pokoknya yang nyenengin hati gw. Itu menurut gw bisa ngembaliin semua kepenatan yang gw lewatin selama seminggu penuh.

Emang gw lagi egois sih, tapi gw masih punya keluarga tempat gw kembali. Gw sekarang sedang melakukan apa yang mau gw lakukan. Tapi, keluarga kadang bisa jadi tempat untuk mencari bagian yang "hilang."

Gw senang bisa bersua kembali. Emang mutusin untuk hidup sendiri itu berat adanya, tapi gw yakin dengan begini gw bisa menciptakan certia-cerita baru dalam hidup gw.

Meskipun banyak orang menganggap lain, tapi bagi gw keluarga adalah segalanya. Dan, menurut gw berhenti di rest area sejenak itu baik adanya. Gw bisa kembali mengumpulkan sendi-sendi yang tak terisi menjadi penuh dan siap membantu gw untuk bisa ngejalanin semua rutinitas dengan baik.

Keluarga, rest area.

Comments

Popular posts from this blog

KARYA IKHWAN ARYANDI

Perintis Periklanan Itu Bernama Nuradi

Nasi Padang Agensi Jepang