Stop Sebarkan Narasi Kebencian!
Selesai sold out zoom out (baca: salat Jumat), gw balik menuruni lift dari parkiran Hotel Fairmont. Ketika gw kembali, banyak hal terjadi. Email berdatangan, dan kerjaan berhamburan. Tapi, yang pasti gw menikmati apa yang jadi diskusi hari ini. Ngeliat Twitter, kok ya beritanya serem. Gw pun gak kepengen bahas apapun yang terjadi di linimasa Twitter dan portal berita lainnya. Kok ya orang bisa dengan mudah ya nyebarin narasi kebencian. Bukan karena apa yang didapat atau dialami, tapi hanya dari secuplik kalimat atau sebentuk gambar atau video. Kebiasaan manusia kan setelah memahaminya, langsung disebar melalui narasi-narasi yang kalau menurut gw gak pas. Orang gak tau kalau yang didapat kemudian disebarkan lagi berpotensi hal-hal yang punya spektrum luas. Belum tentu baik, ataupun buruk. Lebih kepada gimana setelah ngedapetin hal baru, dicoba ditelaah dan dicoba dimaksimalin pemahamannya. Karena kalau maen langsung sebarin aja bisa berpotensi jadi pedang sangat runcing ...